10 Alasan Mengapa Kita Seharusnya Tidak Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
10 Alasan Mengapa Kita Seharusnya Tidak Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain

Juuliandika

05-01-2014 04:16

10 Alasan Mengapa Kita Seharusnya Tidak Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain

“Winners compare their achievements with their goals whereas losers compare their achievements with those of other people.” says Nido Qubein.

Setelah membaca kutipan di atas, ane dapat menyimpulkan kalo hampir semua umat manusia adalah pecundang kecuali ane dan agan (lho?). Membanding-bandingkan diri telah menjadi bagian dari hidup kita. Sebenarnya kita memang terlahir dengan sifat-sifat tersebut. Di sekolah terkadang ortu suka membanding-bandingkan nilai kita dengan orang lain atau dengan saudara sendiri misalnya, hal-hal kayak gitu kadang bikin kita sedih atau down. "Liat tuh si Budi ranking terus di kelas!" atau "Si Ani sekarang bekerja di perusahaan multinasional lho..". Kadang-kadang kita membela diri dan bilang kalo kita bukan Budi atau yang lainnya. Mau gimana juga, alih-alih membela diri dengan melawan ucapan-ucapan kayak gitu, kita mulai membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain.

Pada titik ini, bahaya mulai mengancam diri agan. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain akan merampas kebahagiaan kita. Pelan sih, tapi bener-bener menyakitkan. Ane heran kenapa membandingkan diri dengan orang lain terasa begitu penting buat kita.

Inilah 10 alasan mengapa tidak seharusnya kita membanding-bandingkan diri dengan orang lain

Spoiler for Meremehkan Potensi Diri Sendiri:

Ambillah contoh sederhana. "Aku harap aku bisa punya banyak temen kayak si Budi". Membandingkan diri sendiri dengan orang lain hanya akan membuat kita meremehkan potensi diri sendiri dan membuat kita rendah diri (bedakan dengan rendah hati). Agan mungkin berpikir kalo agan gak mempunyai potensi apa-apa karena merasa sudah jadi pecundang dan menganggap yang lain lebih berbakat. OK! Si Budi lebih banyak punya temen daripada agan (misalnya) tapi bukan berarti menganggap diri agan rendah. Mungkin agan tidak mempunyai apa yang orang lain punya, tapi, agan mungkin punya "tempat" dan dalam situasi yang lebih beruntung dari dia. Pernah mikir kayak gitu gak? Mungkin agan tidak pernah tau kalo dia (Budi) sebernernya cuma pengen punya sedikit teman tapi yang bener-bener teman sejati. Gak ada yang menjamin kehidupan dia ini lebih bahagia dari agan, kan? Mungin dia juga pernah "galau" ketika dia sendiri dan mengharapkan kehidupan yang kayak agan punya.

Spoiler for Gak Ada Manusia yang Sempurna:

Kita tidak mungkin bisa sempurna dalam segala hal karena sudah dilahirkan seperti itu oleh yang mahakuasa. Jadi, kenapa harus membebani hidup ini dengan hal-hal semestinya? Nikmati saja hidup ini dalam ketidaksempurnaan agan. Percaya deh, akan lebih fun dariapada berusaha jadi Mr. Perfect. "Merangkul" ketidaksempurnaan adalah kesempatan kita untuk belajar lebih banyak dan hidup lebih bahagia, daripada terus mengeluh karena tidak berbakat di suatu bidang yang sudah menjadi "lahannya" orang lain. Jangan bebani pikiran karena orang lain dan harapan-harapan yang tidak realistis. Bebaskan diri!

Spoiler for Membanding-bandingkan Diri Hanya akan Menimbulkan Kebencian:

Pernah gak agan kehilangan temen cuma karena cemburu dan benci dan terus terbayang di pikiran agan karena agan ini menjadi seperti dia tapi gagal total atau pernahkah akan merasa sedih ketika seorang teman sudah sukses di suatu bidang dan agan enggak? Ini adalah suatu bentuk kebencian dan kecemburan yang tidak jelas yang menuntun kehidupan kita ke jurang kesengsaraan dan merusak tali silaturahim dengan temen-temen dan sahabat. Bagaimana pun juga kecemburuan bukanlah biang keladinya! Akar dari kecemburuan itu membayangi kehidupan kita, membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Jika kita cuma "ngurusin' hidup sendiri dan tidak mencampuri dan membanding-bandingkan diri dengan mereka, tali silaturahim akan terjaga sampai mati.

Spoiler for Menyimpangkan Kita dari Passion Kita yang Sebenarnya:

Membanding-bandingkan memaksa kita untuk melihat hidup kita dari kacamat aorang lain. Agan mungkin berbakat menulis tapi agan menuntut diri agan untuk bisa menari karena banyak orang lain melakukannya (misalnya). Kita membanding-bandingkan kekurangan kita dengan kelebihan orang lain dan itu menempatkan diri kita dalam masalah yang sangat serius. Kita gagal untuk mengerti panggilan hidup kita sebenarnya karena kita sibuk mengerjakan impian orang lain. Ini adalah salah satu dampak terparah dari membanding-bandingkan diri.

Spoiler for Bikin Depresi:

Agan mungkin pernah denger orang-orang bilang kalo membanding-bandingkan diri akan menuntun kita ke dalam kesuksesan dan membuat kita termotivasi. Ini enggak selalu benar. Membanding-bandingkan diri sebenarnya lebih banyak ruginya. Cuma ada satu hal yang terus membayangi pikiran kita, "Mereka selalu lebih baik dan saya adalah yang terburuk". Kita seolah-olah mendorong diri sendiri kepada rasa depresi yang menyebabkan penderitaan yang tidak berkesudahan.

Spoiler for Bikin Kita "Tidak Aman":

Salah banget kalo percaya membanding-bandingkan membuat kita merasa aman dan menunjukan kalo kita "belong somewhere". Membanding-bandingkan memberi kita kepribadian dan pujian yang palsu. Kita hidup dalam rasa idealisme kita sendiri di mana kita mendapatkan rasa aman yang palsu saat kita membandingkan diri dengan orang lain. Tak peduli cobaan apa yang datang, kita tidak berhenti membanding-bandingkan. Kita tidak pernah berhenti bertanya-tanya dan merenung apa yang membuat kita begitu terguncang. Agan bisa mengatasi ini dengan merubah sikap dan tidak kejam pada diri sendiri.

Spoiler for Mempengaruhi Kebahagiaan Kita:

"Saya tidak mau menjadi kaya, saya tidak mau sukses, dan saya cuma ingin bahagia." Memang benar bahwa kebahagiaan adalah hal terpenting dalam kehidupan kita dan kita mengamati diri sendiri melakukan apapun dan segala sesuatu dalam upaya putus asa untuk mencari perasaan yang jauh dari kebahagiaan. Membandingkan mempengaruhi kebahagiaan kita secara langsung. Jika satu orang tentara mendapat promosi (gets promotion) dan yang lainnya tidak maka tingkat kebahagiaan berkurang menjadi nol.

Spoiler for Menurunkan Hubungan Kita dengan Diri Sendiri:

Menghidupkan mimpi orang lain, menunggu untuk bisa menyamai apa yang telah orang lain capai dan tak bisa melihat apa potensi diri sendiri adalah suatu kekurangan yang akan muncul jika kita tetap membanding-bandingkan diri. Kita harusnya menilai alasan kita dalam melakukan sesuatu dan melakukan beberapa instropkeksi diri untuk tahu apa yang benar-benar menjadi passion kita. Cobalah lihat hidup ini dalam berbagai perspektif. Cuma kita sendiri yang mempunyai hak untuk menjaga hubungan dengan diri sendiri.

Spoiler for Menghalangi Kita Untuk Bergerak Maju dalam Kehidupan Kita Sendiri:

Spoiler for Kepribadian Muncul Saat Kita Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain:

Perbandingan merampas kepribadian asli kita. Kita mulai melihat dunia dari kacamata orang lain. Akibatnya, kita kehilangan jati diri. Kita unik. Tidak ada yang lain seperti kita. Jadi, jadilah diri sendiri. BE YOU.

Agan-agan sekalian tolong emoticon-Rate 5 Star