- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Harga Elpiji Meroket, Rakyat Menjerit


TS
joeywheler
Harga Elpiji Meroket, Rakyat Menjerit
Quote:
Juru Bicara PT Pertamina (Persero), Ali Mundakir mengatakan bahwa per 1 Januari 2014, lembaganya akan menaikkan harga elpiji non subsidi 12 kilogram dari harga awal yaitu Rp 70,2 ribu rupiah menjadi 117,7 ribu rupiah. Kenaikan ini menurut Ali bervariasi tergantung dari jarak dari SPBBE ke titik serah atau supply poin.
"Kenaikan harga elpiji non subsidi 12 kilogram sebesar 47,5 ribu rupiah ini disebabkan karena tingginya harga pokok LPG di pasar dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar," ujar Ali ketika dihubungi Tempo, Rabu, 1 Januari 2014.
Ali mengatakan harga elpiji 12 kilogram yang berlaku saat ini merupakan harga yang ditetapkan pada Oktober 2009 yaitu Rp5.850 per kg, harga pokok perolehan kini, menurut Ali telah mencapai Rp10.785 per kg. Dengan kondisi ini, dalam 6 tahun terakhir Pertamina telah menanggung selisihnya kerugian sebesar Rp22 triliun.
"Kondisi ini tentunya tidak sehat secara korporasi karena tidak mendukung Pertamina dalam menjamin keberlangsungan pasokan elpiji kepada masyarakat," ujar Ali.
Keputusan inim menurut Ali merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI dalam laporan hasil pemeriksaan pada bulan Februari 2013, di mana Pertamina menanggung kerugian atas bisnis Elpiji non subsidi selama tahun 2011 sampai dengan Oktober 2012 sebesar Rp7,73 triliun, yang hal itu dapat dianggap menyebabkan kerugian negara.
Selain itu, sesuai dengan Permen ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas pasal 25, maka Pertamina telah melaporkan kebijakan perubahan harga ini kepada Menteri ESDM.
"Kenaikan harga elpiji non subsidi 12 kilogram sebesar 47,5 ribu rupiah ini disebabkan karena tingginya harga pokok LPG di pasar dan turunnya nilai tukar rupiah yang menyebabkan kerugian perusahaan semakin besar," ujar Ali ketika dihubungi Tempo, Rabu, 1 Januari 2014.
Ali mengatakan harga elpiji 12 kilogram yang berlaku saat ini merupakan harga yang ditetapkan pada Oktober 2009 yaitu Rp5.850 per kg, harga pokok perolehan kini, menurut Ali telah mencapai Rp10.785 per kg. Dengan kondisi ini, dalam 6 tahun terakhir Pertamina telah menanggung selisihnya kerugian sebesar Rp22 triliun.
"Kondisi ini tentunya tidak sehat secara korporasi karena tidak mendukung Pertamina dalam menjamin keberlangsungan pasokan elpiji kepada masyarakat," ujar Ali.
Keputusan inim menurut Ali merupakan tindak lanjut atas rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RI dalam laporan hasil pemeriksaan pada bulan Februari 2013, di mana Pertamina menanggung kerugian atas bisnis Elpiji non subsidi selama tahun 2011 sampai dengan Oktober 2012 sebesar Rp7,73 triliun, yang hal itu dapat dianggap menyebabkan kerugian negara.
Selain itu, sesuai dengan Permen ESDM No. 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas pasal 25, maka Pertamina telah melaporkan kebijakan perubahan harga ini kepada Menteri ESDM.
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina menyatakan kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram sangat realistis. “Jangan hanya dilihat kenaikannya sekian persen. Karena satu tabung itu elpiji bisa digunakan satu hingga satu setengah bulan untuk konsumsi rumah tangga," kata Vice President LPG & Product Gas Pertamina, Gigih Wahyu Hari Irianto, saat dihubungi, Kamis, 2 Desember 2013.
Ia pun menilai kenaikan harga tersebut sepadan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Gigih mengungkapkan, baik dengan maupun tanpa kenaikan harga elpiji tersebut, Pertamina tetap menanggung rugi.
Kenaikan harga elpiji juga seusai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Februari 2013. "Pertamina berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penyesuaian harga, namun tidak full harga keekonomiannya," ucapnya.
Tanpa kenaikan harga, Gigih melanjutkan, Perseroan tetap rugi. Meski demikian, dengan adanya kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram, Pertamina tetap melakukan subsidi Rp 2,1-2,2 triliun.
Sebelumnya, juru bicara PT Pertamina Ali Mundakir memastikan bahwa kenaikan harga elpiji 12 kilogram dari Rp70,2 ribu menjadi Rp 117,7 ribu dinilai tidak memberatkan masyarakat. Alasannya, masyarakat yang biasa menggunakan elpiji 12 kilogram adalah kalangan mampu dan gas digunakan dalam jangka waktu 1 sampai 1,5 bulan.
Namun, menurut pantauan Tempo, harga elpiji di tingkat pengecer jauh dari angka yang disodorkan Pertamina, yakni mencapai Rp 145 ribu per tabung. "Tapi barangnya kosong. Mungkin besok atau lusa baru dikirim," kata Agus, seorang pedagang elpiji di Pondok Karya, Tangerang Selatan.
Ia pun menilai kenaikan harga tersebut sepadan dengan kenaikan upah minimum provinsi (UMP). Gigih mengungkapkan, baik dengan maupun tanpa kenaikan harga elpiji tersebut, Pertamina tetap menanggung rugi.
Kenaikan harga elpiji juga seusai rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada Februari 2013. "Pertamina berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penyesuaian harga, namun tidak full harga keekonomiannya," ucapnya.
Tanpa kenaikan harga, Gigih melanjutkan, Perseroan tetap rugi. Meski demikian, dengan adanya kenaikan harga elpiji kemasan 12 kilogram, Pertamina tetap melakukan subsidi Rp 2,1-2,2 triliun.
Sebelumnya, juru bicara PT Pertamina Ali Mundakir memastikan bahwa kenaikan harga elpiji 12 kilogram dari Rp70,2 ribu menjadi Rp 117,7 ribu dinilai tidak memberatkan masyarakat. Alasannya, masyarakat yang biasa menggunakan elpiji 12 kilogram adalah kalangan mampu dan gas digunakan dalam jangka waktu 1 sampai 1,5 bulan.
Namun, menurut pantauan Tempo, harga elpiji di tingkat pengecer jauh dari angka yang disodorkan Pertamina, yakni mencapai Rp 145 ribu per tabung. "Tapi barangnya kosong. Mungkin besok atau lusa baru dikirim," kata Agus, seorang pedagang elpiji di Pondok Karya, Tangerang Selatan.
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Wakil Presiden Boediono dan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa untuk memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan. Perintah ini ditujukan untuk segera membahas kebijakan Pertamina yang menaikkan harga elpiji 12 kilogram awal tahun ini.
"Presiden menelepon Wapres dan Menko Perekonomian agar memanggil Dirut PT Pertamina terkait kenaikan gas elpiji 12 kilogram serta menjelaskan kepada masyarakat," tulis akun resmi Presiden, @SBYudhoyono, di media sosial Twitter, Sabtu, 4 Januari 2014.
SBY saat ini masih dalam rangkaian agenda kunjungan kerjanya ke daerah Jawa Timur. Ia meminta Wapres memberikan penjelasan kepada masyarakat karena kenaikan harga tersebut telah menimbulkan kerisauan dan perhatian.
SBY meminta Boediono untuk berkoordinasi dengan kementerian, instansi, dan badan usaha milik negara terkait untuk menyikapi keputusan PT Pertamina. Ia juga meminta hasil koordinasi tersebut dilaporkan kepadanya hari ini.
PT Pertamina sejak 1 Januari 2014 menaikkan harga gas elpiji nonsusbidi kemasan 12 kilogram sebesar 57 persen atau sekitar Rp 3.959 per kilogram. Masyarakat pada saat ini harus mengeluarkan uang sekitar Rp 117 ribu per tabung, dari harga sebelumnya sekitar Rp 70 ribu.
"Presiden menelepon Wapres dan Menko Perekonomian agar memanggil Dirut PT Pertamina terkait kenaikan gas elpiji 12 kilogram serta menjelaskan kepada masyarakat," tulis akun resmi Presiden, @SBYudhoyono, di media sosial Twitter, Sabtu, 4 Januari 2014.
SBY saat ini masih dalam rangkaian agenda kunjungan kerjanya ke daerah Jawa Timur. Ia meminta Wapres memberikan penjelasan kepada masyarakat karena kenaikan harga tersebut telah menimbulkan kerisauan dan perhatian.
SBY meminta Boediono untuk berkoordinasi dengan kementerian, instansi, dan badan usaha milik negara terkait untuk menyikapi keputusan PT Pertamina. Ia juga meminta hasil koordinasi tersebut dilaporkan kepadanya hari ini.
PT Pertamina sejak 1 Januari 2014 menaikkan harga gas elpiji nonsusbidi kemasan 12 kilogram sebesar 57 persen atau sekitar Rp 3.959 per kilogram. Masyarakat pada saat ini harus mengeluarkan uang sekitar Rp 117 ribu per tabung, dari harga sebelumnya sekitar Rp 70 ribu.

Gimana menurut agan2. kebutuhan hidup sekarang makin berat dan apakah pantas gas elpiji untuk naik ?
[URL="http://finance.detik..com/readvideo/2014/01/02/191532/140102053/070214833/harga-elpiji-meroket-rakyat-menjerit?f993306tv"]Sumur1[/URL]
sumur2
sumur3
Sumur4
komentar hangat kaskuser
Spoiler for kaskuser:
Quote:
Original Posted By putraja2►kalo ane
ja gan yang penting ada uang buat belinya
hidup tak harus stress
pageone

hidup tak harus stress
pageone
Quote:
Original Posted By abangmerah►
barusan ane cari gas yg 3kg habis smua dimana2..
sengaja di bikin langka...
barusan ane cari gas yg 3kg habis smua dimana2..
sengaja di bikin langka...
iya betul gan..
Quote:
Pasca-kenaikan gas elpiji ukuran 12 kilogram (kg) konsumen banyak beralih ke elpiji ukuran 3 kg. Karena tingginya permintaan, gas elpiji 3 kg semakin berkurang di sejumlah pangkalan elpiji.
Kenaikan harga elpiji 12 kg kini mulai berdampak, warga mulai beralih ke gas elpiji ukuran 3 kg, karena tingginya permintaan gas elpiji ukuran 3 kg semakin berkurang di sejumlah pangkalan gas elpiji.
Di salah satu pangkalan gas elpiji di Ciasem, Subang, Jawa Barat, gas elpiji ukuran 3 kg mulai berkurang karena tingginya permintaan. Berkurangnya tabung gas elpiji ukuran 3 kg tersebut terjadi akibat warga yang semula menggunakan gas elpiji ukuran 12 kg, kini mulai beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg.Menurut salah satu pemilik pangkalan gas elpiji, Dadang, pascakenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg, membuat banyak konsumennya yang hendak membil gas elpji ukuran 12 kg kaget. Pasalnya, para konsumennya tersebut belum mengetahui kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Terlebih, kenaikannya dianggap terlalu tinggi.
Saat ini, harga gas elpiji ukuran 12 kg di pangkalan ini dijual Rp120-130 ribu per tabungnya. Akibatnya, mahalnya harga gas elpiji ukuran 12 kg itu, kini banyak konsumen yang beralih membeli gas elpiji ukuran 3 kg.
Pangkalan gas elpiji ini, biasanya dalam sehari dapat menjual hingga 100 tabung gas elpji ukuran 12 kg, tapi pascakenaikan harga gas elpiji, untuk menjual satu tabung pun cukup sulit. [URL="sumber"]http://economy.okezone.com/read/2014/01/03/19/921100/harga-elpiji-12-kg-naik-elpiji-3-kg-diserbu-warga[/URL]
Kenaikan harga elpiji 12 kg kini mulai berdampak, warga mulai beralih ke gas elpiji ukuran 3 kg, karena tingginya permintaan gas elpiji ukuran 3 kg semakin berkurang di sejumlah pangkalan gas elpiji.
Di salah satu pangkalan gas elpiji di Ciasem, Subang, Jawa Barat, gas elpiji ukuran 3 kg mulai berkurang karena tingginya permintaan. Berkurangnya tabung gas elpiji ukuran 3 kg tersebut terjadi akibat warga yang semula menggunakan gas elpiji ukuran 12 kg, kini mulai beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg.Menurut salah satu pemilik pangkalan gas elpiji, Dadang, pascakenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kg, membuat banyak konsumennya yang hendak membil gas elpji ukuran 12 kg kaget. Pasalnya, para konsumennya tersebut belum mengetahui kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Terlebih, kenaikannya dianggap terlalu tinggi.
Saat ini, harga gas elpiji ukuran 12 kg di pangkalan ini dijual Rp120-130 ribu per tabungnya. Akibatnya, mahalnya harga gas elpiji ukuran 12 kg itu, kini banyak konsumen yang beralih membeli gas elpiji ukuran 3 kg.
Pangkalan gas elpiji ini, biasanya dalam sehari dapat menjual hingga 100 tabung gas elpji ukuran 12 kg, tapi pascakenaikan harga gas elpiji, untuk menjual satu tabung pun cukup sulit. [URL="sumber"]http://economy.okezone.com/read/2014/01/03/19/921100/harga-elpiji-12-kg-naik-elpiji-3-kg-diserbu-warga[/URL]
Diubah oleh joeywheler 05-01-2014 01:34
0
2.9K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan