- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
"INSYA ALLAH" kata yang suka dikelirukan..


TS
danhim
"INSYA ALLAH" kata yang suka dikelirukan..
satu kalimat lagi yang sering (di)keliru(kan) : INSYA ALLAH (dengan izin Allah)
banyak dari kita yg mengucapkan Insya Allah saat berjanji padahal belum tentu kita bakal memenuhi janji tsb. Insya Allah di(salah)gunakan sebagai pembenaran kalo ingkar janji. "kan gue udah bilang Insya Allah ??" itu alasan kita.
Sebelum kita menyelami makna sebenar yang terkandung dalam kalimat “insya Allah”, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu melihat sejarah penggunaan kalimat ini.
Jika kita amati ayat-ayat Al-Qur’an, ternyata kalimat insya Allah telah digunakan oleh nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Apabila Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail, anak yang saleh ini berkata: “Wahai bapaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar.” (Qs Al-Saffat ayat 102).
Begitu juga ucapan Nabi Musa apabila beliau berjanji kepada Nabi Khidir untuk patuh kepada semua arahannya sepanjang perjalanan menuntut ilmu. Nabi Musa berkata: “Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang bersabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun.” (Qs Al-Kahfi ayat 69).
Kalimat ini kemudiannya diwariskan kepada Nabi Muhammad Saw. Allah memerintahkan baginda untuk selalu mengucapkan insya Allah setiapkali berjanji akan melakukan sesuatu di masa hadapan. Allah berfirman: “Dan jangan sekali-kali engkau (Muhammad) mengatakan: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini esok’, kecuali (dengan menyebut): insya Allah...” (Qs Al-Kahfi ayat 23-24)
Menurut Ibn Jarir Al-Tabari, ayat ini berisi pengajaran adab untuk Nabi Saw. Beliau dilarang untuk memastikan apa yang akan terjadi di masa hadapan melainkan dengan menyandarkannya kepada kehendak Allah. Sebab segala sesuatu hanya boleh berlaku apabila dikehendaki oleh Allah Swt.
Pengajaran ini tentu sahaja bukan khas untuk Baginda Nabi seorang. Akan tetapi, adab ini juga berlaku untuk seluruh umat baginda hingga akhir zaman. Seorang mukmin yang menyadari hakikat dirinya sebagai hamba yang lemah tidak pernah berjanji melainkan dengan menyebut insya Allah.
jadi kalo emang kita sebenarnya gak mau atau gak pasti menepati janji, lebih baik ngomong aja langsung "gak janji ya.." itu lebih baik dari pada berjanji bawabawa nama Allah tapi sebenarnya gak mau menepati.
Sekalian minta vote gan..
banyak dari kita yg mengucapkan Insya Allah saat berjanji padahal belum tentu kita bakal memenuhi janji tsb. Insya Allah di(salah)gunakan sebagai pembenaran kalo ingkar janji. "kan gue udah bilang Insya Allah ??" itu alasan kita.
Sebelum kita menyelami makna sebenar yang terkandung dalam kalimat “insya Allah”, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu melihat sejarah penggunaan kalimat ini.
Jika kita amati ayat-ayat Al-Qur’an, ternyata kalimat insya Allah telah digunakan oleh nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Apabila Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail, anak yang saleh ini berkata: “Wahai bapaku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang bersabar.” (Qs Al-Saffat ayat 102).
Begitu juga ucapan Nabi Musa apabila beliau berjanji kepada Nabi Khidir untuk patuh kepada semua arahannya sepanjang perjalanan menuntut ilmu. Nabi Musa berkata: “Insya Allah engkau akan mendapatiku sebagai orang yang bersabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun.” (Qs Al-Kahfi ayat 69).
Kalimat ini kemudiannya diwariskan kepada Nabi Muhammad Saw. Allah memerintahkan baginda untuk selalu mengucapkan insya Allah setiapkali berjanji akan melakukan sesuatu di masa hadapan. Allah berfirman: “Dan jangan sekali-kali engkau (Muhammad) mengatakan: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini esok’, kecuali (dengan menyebut): insya Allah...” (Qs Al-Kahfi ayat 23-24)
Menurut Ibn Jarir Al-Tabari, ayat ini berisi pengajaran adab untuk Nabi Saw. Beliau dilarang untuk memastikan apa yang akan terjadi di masa hadapan melainkan dengan menyandarkannya kepada kehendak Allah. Sebab segala sesuatu hanya boleh berlaku apabila dikehendaki oleh Allah Swt.
Pengajaran ini tentu sahaja bukan khas untuk Baginda Nabi seorang. Akan tetapi, adab ini juga berlaku untuk seluruh umat baginda hingga akhir zaman. Seorang mukmin yang menyadari hakikat dirinya sebagai hamba yang lemah tidak pernah berjanji melainkan dengan menyebut insya Allah.
Quote:
jadi kalo emang kita sebenarnya gak mau atau gak pasti menepati janji, lebih baik ngomong aja langsung "gak janji ya.." itu lebih baik dari pada berjanji bawabawa nama Allah tapi sebenarnya gak mau menepati.
Sekalian minta vote gan..
0
934
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan