- Beranda
- Komunitas
- News
- Sains & Teknologi
Tipe Kepribadian Dilihat dari Berbagai Aspek


TS
erwinmardi
Tipe Kepribadian Dilihat dari Berbagai Aspek

Secara garis besarnya pembagian tipe kepribadian manusia ditinjau dari berbagai aspek antara lain:
1. Aspek biologis, Aspek biologis yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang ini didasarkan atas konstitusi tubuh dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang, tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek biologis ini diantaranya:
[list]
-Hippocrates dan Gallenus, Teori ini dikembangkan Gallenus berdasarkan pemikiran Hippocrates (460-370 SM) yang terpengarh oleh pandangan Empedocles, bahwa alam semesta beserta isinya ini tersusun dari 4 unsur dasar, yaitu: tanah (kering), air (basah), udara (dingin), dan api (panas). Berdasarkan pandangan Empedocles tersebut, selanjutnya Hipocrates menyatakan bahwa di dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan yang memiliki sifat seperti keempat unsure alam, yaitu:
1) Tipe Choleris
Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning (chole) yang memiliki sifat kering yang dominan dalam tubuhnya. Sifatnya agak emosi : mudah marah, mudah tersinggung.
2) Tipe Melancholis
Tipe ini disebabkan cairan empedu hitam (melanchole) yang memiliki sifat basah yang dominant dalam tubuhnya. Sifatnya agak tertutup, rendah diri, mudah sedih, sering putus asa.
3) Tipe Plegmatis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan lendir (phlegma) yang memiliki sifat dingin yang dominan dalam tubuhnya. Sifat yang dimilikinya agak statis: lamban, apatis, pasif, pemalas.
4) Tipe Sanguinis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan darah merah (sanguis) yang memiliki sifat panas yang dominan dalam tubuhnya. Sifat yang dimilikinya agak aktif: cekatan, periang, mdah bergaul.
Menurut Hippocrates, keempat jenis cairan ini ada dalam tubuh dengan proporsi yang tidak selalu sama antara individu satu dengan yang lainnya. Dominasi salah satu cairan tersebut yang menyebabkan timbulnya cirri-ciri khas pada setiap orang.
Gallenus (129-199 SM) sependapat dengan Hippocrates, bahwa di dalam tubuh setiap orang terdapat 4 macam cairan tersebut. Selanjutnya Gallenus menyatakan bahwa cairan-cairan tersebut berada dalam tubuh manusia dalam proporsi tertentu. Dominasi salah satu cairan terhadap cairan yang lain mengakibatkan sifat-sifat kejiwaan yang khas. Sifat-sifat kejiwaan yang khas ada pada seseorang sebagai akibat dominannya salah satu cairan tubuh tersebut oleh Gallenus disebutnya temperamen (Sumardi Suryabrata, 2005 : 12). Pandangan Hippocrates yang kemudian dilengkapi oleh Gallenus selanjutnya disebut tipologi Hippocrates Gallenus dapat disajikan secara ringkas pada tabel berikut (Sumadi, Suryabrata, 2005: 13).
~Choleris= Penuh Semangat, Optimistis, Emosional, Keras hati.
~Melancholis
Pemuram
Daya juang lemah
Mudah kecewa
Pesimistis
~Phlegmatis
Berpenampilan tenang
Berpendirian kuat
Setia
Tidak emosional
~Sanguinis
Bersemangat
Ramah
Mudah Berubah Pendirian
Kretchmer
Dalam pembagian tipe wataknya Kretchmer mendasar pada bentuk tubuh seseorang, yaitu:
1) Tipe Astenis atau Liptosome, yaitu tipe orang yang memiliki tubuh tinggi, kurus, dada sempit dan lengan kecil.
2) Tipe piknis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk bulat. Sifat-sifat yang dimiliki antara lain : periang, mudah bergaul dan suka humor.
3) Tipe atletis, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh atlit tinggi kekar dan berotot, sifat-sifat yang dimiliki antara lain : mudah menyesuaikan diri, berpendirian teguh dan pemberani.
4) Tipe displastis, yaitu tipe manusia yang memiliki bentuk tubuh campuran. Sifat yang dimiliki tipe ini adalah sifat yang mudah terombang-ambing oleh situasi sekelilingnya. Oleh karena itu diistilahkan oleh Kretchmer tipe ini adalah tipe orang yang tak mempunyai cirri kepribadian yang mantap.
Aspek Sosiologis
Pembagian ini didasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang. Yang mengemukakan teorinya berdasarkan aspek sosiologi ini antara lain:
a. Edward Spranger
Ia berpendapat bahwa kepribadian seseorang ditentukan oleh pandangan hidup mana yang dipilihnya. Berdasarkan hal itu ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1) Tipe Teoritis, orang yang perhatiannya selalu diarahkan kepada masalah teori dan nilai-nilai: ingin tahu, meneliti dan mengemukakan pendapat.
2) Tipe Ekonomis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada manfaat segala sesuatu berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.
3) Tipe Esthetis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada masalah-masalah keindahan.
4) Tipe Sosial, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kearah kepentingan kemasyarakatan dan pergaulan.
5) Tipe Politis, yaitu orang yang perhatiannya tertuju kepada kepentingan kekuasaan dan organisasi.
6) Tipe Religius, yaitu tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senang dengan masalah-masalah ketuhanan dan keyakinan beragama.
b. Muray
Muray membagi tipe kepribadian menjadi:
1) Tipe Teoritis, yaitu orang yang menyenangi ilmu pengetahuan, berpikir logis dan rasional.
2) Tipe Humanis, yaitu tipe orang yang memiliki sifat kemanusiaan yang mendalam.
3) Tipe Sensasionis, yaitu tipe orang yang suka sensasi, berkenalan.
4) Tipe Praktis, yaitu tipe orang yang giat bekerja dan mengadakan praktek.
c. Fritz Kunkel
Kunkel membagi tipe kepribadian menjadi:
1) Tipe Sachelichkeit, yaitu tipe orang yang banyak menaruh perhatian terhadap masyarakat.
2) Tipe Ichhaftigkeit, yaitu tipe orang yang lebih banyak menaruh perhatian kepada kepentingan diri sendiri.
Menurut F Kunkel antara sachlichkeit dan ichhaftigkeit berbanding terbalik. Jika seseorang memiliki sachlichkeit yang besar, maka Ichhaftigkeitnya menjadi kecil dan sebaliknya.
Aspek Psikologis
Pembagian ini disusun berdasarkan karakteristik segi kejiwaan. Dasar pemikiran yang dipakai para tokoh yang mengembangkan aspek ini adalah bahwa berbagai aspek kejiwaan seperti : emosi, daya pikir, kemauan, dst. Menentukan karakteristik yang bersangkutan. Yang tergolong dalam aspek ini antara lain : tipologi Plato, tipologi Immanual Kant, tipologi Bhsen, tipologi Heymans, dst.
a. Tipologi Plato
Menurut Plato kemampuan jiwa manusia terdiri dari 3 macam, yaitu pikiran, kemauan, dan hasrat. Dominasi salah satu kemampuan inilah yang menyebabkan kekhasan pada diri manusia. Atas dasar hal ini Plato menggolongkan manusia kedalam 3 tipe yaitu sebagai berikut.
1) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, yang sesuai untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan.
2) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh pikirannya, sesuai untuk menjadi tentara.
3) Tipe manusia yang terutama dikuasai oleh hasratnya, cocok menjadi pekerja tangan.
b. Tipologi Heymans
Heymans menyatakan bahwa manusia memiliki tipe kepribadian yang bermacam-macam, namn dapat digolongkan menjadi delapan tipe atas dasar kualitas kejiwaannya, yaitu :
1) Emosionalitas, adalah mudah tidaknya perasaan terpengaruh oleh kesan-kesan. Unsur yang didominasi oleh emosi positif, sifat umumnya adalah : kurang respek terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai, bercita-cita yang dinamis, pemurung, suka berlebih-lebihan.
2) Aktivitas, adalah banyak sedikitnya peristiwa-peristiwa kejiwaan menjelma menjadi tindakan nyata. Unsur yang dikuasai oleh aktivitas gerakan, sifat yang umum nampak adalah : lincah, praktis, berpandangan luas, ulet, periang dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
3) Fungs sekunder (Proses Pengiring), yaitu kuat lemahnya kesan-kesan ada dalam kesadaran setelah faktor yang menimbulkan kesan-kesan tersebut tidak ada. Merupakan sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang nampak: watak tertutup, tekun, hemat, tenang, dan dapat dipercaya.
Masing-masing kualitas kejiwaan tersebut secara teoritis dibedakan menjadi dua macam, kuat dan lemah. Atas dasar hal ini Heymans menggolongkan tipe manusia menjadi delapan sebagaimana disajikan dalam tabel berikut ini (Sumadi Suryabrata, 2005 : 86).
Sifat-sifat yang dimiliki oleh tipologi Heymans:
1) Tipe Gepassioner/berpassi. Sifatnya serba istimewa, disegani dan berbakat jadi pemimpin.
2) Tipe Sentimentil. Sifatnya banyak cita-cita tapi tidak ada kemauan melaksanakan.
3) Tipe Choleris. Sifatnya banyak usaha, tak dapat menyimpan.
4) Tipe Nerveus. Sifatnya gugup, pemalas, dan singkat pikiran.
5) Tipe Plegmatis. Sifatnya kurang belas kasihan antara sesama.
6) Tipe Apatis. Sifatnya acuh tak acuh terhadap semua masalah.
7) Tipe Sanguinis. Sifatnya suka berbuat tapi tanpa rencana dan tanpa pikir terlebih dahulu.
8) Tipe Amorph. Sifatnya tidak mau tahu dalam segala masalah.
Untuk memperjelas serta memudahkan mempelajari tipologi yang dikembangkannya, Heymans memberikan gambar grafik yang berupa kubus (Sagimun Mulus Dumadi, 1982 : 13 – 14). Ketiga ukuran (tinggi, lebar, dan panjang) itu menunjukkan sifat-sifat dasar dari penggolongan itu.
Tipologi Carl Gustav
Selanjutnya Carl Gustav yang membagi manusia menjadi dua pokok :
1) Tipe Extrovert, yaitu orang yang terbuka dan banyak berhubungan dengan kehidupan nyata.
2) Tipe Introvert, yaitu orang yang tertutup dan cenderung kepada berpikir merenung.
Dari pembagian ini kemudian yang memperluas pembagian tersebut menjadi masing-masing 4 tipe berdasarkan 4 fungsi pokok yang mempengaruhi kehidupan mental seseorang : pikiran, perasaan, penginderaan, intuisi. Dengan demikian setiap tipe ekstrovert maupun introvert masing-masing memiliki tipe : pikiran, perasaan, penginderaan dan intuisi, sehingga tipe kepribadian manusia tersebut terbagi atas :
a) Tipe pemikiran terbuka, dengan sifat-sifatnya : cenderung berbuat secara praktis dan memanfaatkannya dalam kehidupan.
b) Tipe perasaan terbuka, dengan sifat-sifatnya : cenderung untuk ikut merasakan perasaan orang lain : sedih dan gembira, rasa hormat, rasa social dalam bentuk perbuatan nyata.
c) Tipe penginderaan terbuka, dengan sifat-sifatnya : memiliki kehidupan pikiran dan perasaan yang dangkal. Kehidupan mentalnya dipengaruhi perangsang lingkungan yang diterimanya dan mudah bosan terhadap sesuatu, jiwanya labil dan kurang mantap.
d) Tipe intuisi terbuka dengan sifat-sifatnya : cenderung untuk bersifat avontturir karena mereka selalu akan melaksanakan secara langsung setiap apa yang terlintas dalam pikirannya. Mereka selalu yakin terhadap kebenaran lintasan pikiran itu.
e) Tipe pemikiran tertutup dengan sifat-sifatnya : cenderung menekuni pemikiran yang abstrak sehingga kurang memanfaatkan implementasi pemikiran dalam bentuk perbuatan nyata. Kehidupan mereka dilibatkan dalam pemikiran yang berbentuk renungan yang idealis.
f) Perasaan tertutup dengan sifat-sifat : Kehidupan mentalnya dikuasai oleh perasaan yang mendalam. Pengaruhnya dalam kehidupan mereka senang menyendiri, mencintai dan membenci sesuatu secara bersangkutan karena selalu dikuasai oleh perasaan yang tajam.
g) Tipe penginderaan tertutup dengan sifat-sifat : cenderung untuk menenggelamkan diri oleh pengaruh perangsang luar sebagai hasil penginderaan. Mereka tenggelam dalam lamunan yang dipantulkan lingkungannya dan diproyeksikan ke dalam kehidupan jiwa.
h) Tipe intuisi tertutup dengan sifat-sifatnya : cenderung untuk membuat keputusan yang cepat dan tajam tanpa didasarkan atas bukti yang objektif. Kehidupan jiwanya mudah dipengaruhi oleh waham dan syak wasangka
Diubah oleh erwinmardi 03-01-2014 12:11
0
9.9K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan