Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ts001Avatar border
TS
ts001
Ada yang berbeda dengan akad nikah ini
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Meski tak muda lagi Mudjijono (72), dengan lancar dapat mengucapkan kalimat ijab qabul dihadapan penghulu. Berbekal sebatang pohon dan seperangkat alat salat, ia meminang Siti Muryaningsih (68). Pensiunan Angkatan Laut ini pun dengan sikap tegap bersanding di pelaminan.

Sebelumnya ia telah menikah siri dengan Siti Muryaningsih selama tiga tahun. Setelah resmi tercatat di KUA ia merasa senang dan lega.

"Saya merasa senang dan lebih tenteram karena pernikahan saya telah resmi tercatat di KUA," ucap kakek dari 14 cucu ini.

Mudjijono tak sendirian, tapi ada 12 pasangan pengantin lainnya juga memberikan mas kimpoi serupa. Mereka adalah peserta Pernikahan Hijau Lestari, yang diselenggarakan Kantor Kemenag Kabupaten Sleman, Sabtu (28/12/2013).

Prosesi ijab-qobul 13 pasang pengantin tersebut diselenggarakan di Masjid Agung Sleman. Kemudian para pasangan tersebut diarak menggunakan gerobak sapi menuju Kantor Kemenag Sleman, untuk mengadakan resepsi. Sebelum menuju Kemenag, para pasangan tersebut menanam pohon mas kimpoi di seberang Pengadilan Sleman.

Kepala Kantor Kemenag Sleman, Hamid Lutfi mengatakan acara nikah masal tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari Hari Amal Bakti Kementrian Agama ke 68. Selain itu dengan pernikahan masal tersebut guna mengimbangi pemberitaan miring media mengenai KUA belakangan ini.

"Selain peringatan hari amal bakti kemenag, acara ini sekaligus membuktikan bahwa KUA tidak hanya sebagai lembaga legalisasi pernikahan, namun juga dinamisator atas berbagai program pembangunan nasional, termasuk lingkungan hidup," terang Lutfi

Dalam acara tersebut, Kantor Kemenag membagikan 13 batang pohon serta seperangkat alat sholat kepada pasangan pengantin sebagai mahar. Hal tersebut merupakan upaya Kemenag Sleman menyukseskan program penanaman satu juta pohon. Ke depan pihaknya akan mewajibkan setiap pasangan di Sleman untuk menanam dua batang pohon bagi persyaratan menikah.

"Pada tahun 2014 kementrian Agama Sleman akan mengeluarkan surat edaran yang isinya menganjurkan kepada calon pengantin untuk menyumbang dan menanam dua batang pohon sebagai syarat pernikahan. hal ini sebagai upaya melestarikan lingkungan untuk mewarisi anak cucu," ucapnya.

Pernikahan ini diikuti oleh berbagai usia, dari muda hingga tua. Pasangan tertua adalah Mudjijono sementara yang lain ada yang berusia 18 tahun. Pasangan Supriyadi (22) dan Ida (18) warga Minggir dan Moyudan ini mengaku tegang.

"saya sempat deg-degan tadi, sebab ini yang pertama kalinya bagi kami," ucap Supriyadi yang telah berpacaran dengan Ida selam lima bulan ini.

Menurut Ketua panitia, Riyanto, rangkaian kegiatan yang diadakan Kantor Kemenag ini tidak dipungut biaya sama sekali. Anggaran diperoleh dari hasil sumbangan para pegawai kemenag dan bantuan dari Bazda (Badan amil zakat daerah).

"Kami para pegawai urunan untuk acara ini, juga ada bantuan dari Bazda dan pihak swasta. Pihak Kemenag pusat tidak memberikan dukungan dana, sebab ini adalah inisiatif Kemenag Sleman," ungkapnya.

Rangkaian acara Hari Amal Bakti Kemenag akan terus bergulir dengan kegiatan sosial, diantaranya gerak jalan dan sunatan masal.

Spoiler for fotonya:
0
2K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan