Dalam setiap merayakan pergantian tahun, sudah tentu akan terdengar tiupan trompet dari sana-sini sebagai perlambang keceriaan dalam menyambut kehadiran tahun dan harapan baru. Jika dihitung dari sekarang, pergantian tahun memang masih sekitar satu bulan setengah lagi, tapi para pengrajin trompet di Blok Tegalan Desa Jamblang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon mulai tampak sibuk menuntaskan pekerjaannya.



Masyarakat Blok Tegalan memang sudah secara turun temurun menggeluti profesi sebagai pengrajin trompet tahun baru. Menurut salah satu pengrajin, Darmi (56), pembuatan trompet tahun baru memakan waktu cukup lama, di setiap tahunnya, ia harus mulai menyiapkan bahan hingga proses pembuatan dari bulan April hingga September atau bahkan memasuki awal bulan Desember.



"Saya sudah lama menekuni usaha ini, sejak 15 tahun yang lalu, lumayan saja buat terompet biarpun lama pembuatannya tapi cukup lumayan hasilnya rata-rata omset penjualan trompet sekitar 10 juta rupiah," ungkap Darmi saat ditemui reporter Cirebon Post di sela-sela waktu kerjanya.



Darmi melanjutkan, pertama-tama mereka menyiapkan bahan berupa spons yang merupakan limbah produksi sandal di desa Barepan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, juga menyediakan kertas yang secara sengaja didatangkan dari Plered atau pun langsung dari Jakarta. Setelah itu, ia mulai memproses pembuatan trompet dengan berbagai jenis dan bentuk, antara lain bentuk naga, sisingaan, burung dan terompet jenis biasa.

Setelah rampung, kata Darmi, hasil produksi ia jual dengan dua macam teknis, pertama dijual ke pengepul atau bandar yang sudah siap membeli, dan yang kedua, dipasarkan secara langsung di sekitar Cirebon hingga ke berbagai kota lainnya, seperti Bandung, Bekasi, Jakarta, Cilacap, Sumatra, Kalimantan dan Lombok.

"Cuma saya kadang sedih, tiap tahun harga bahan baku selalu naik tetapi harga penjualan tetap tidak ada kenaikan, itu menjadi kendala bagi saya." Pungkas Darmi.

SUMBER
http://cirebonpost.com/index.php/cia...kebut-produksi