Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ricky2012Avatar border
TS
ricky2012
Selamat dari Kematian


Kisah yang tak pernah lekang tentang kebaikan yang menyelamatkan seseorang dari bencana kematian.

Ada seorang yang sangat miskin, tidak sanggup mencari nafkah sendiri, namun ia berhati baik, jujur, tidak pernah melakukan perbuatan amoral dan hal-hal yang terlarang.

Karena saking miskinnya, sehingga ia tidak sanggup mempertahankan hidupnya, hanya bisa menjadi pelayan pada beberapa saudagar kaya.

Para saudagar, di tempat si Miskin bekerja, suatu hari mengajaknya pergi ke laut untuk mencari harta karun yang terpendam di suatu tempat yang sudah mereka ketahui. Perjalanan menuju ke tempat tersebut memakan waktu beberapa hari, mengarungi laut siang dan malam.

Setelah mendapatkan barang berharga yang cukup banyak, mereka membuka layar kapal hendak kembali ke daratan.

Di tengah perjalanan, tidak tahu apa sebabnya, kapal mereka tiba-tiba berhenti. Biar bagaimanapun mereka mendayung, tetapi kapal tetap tidak mau bergerak sama sekali. Para saudagar menjadi panik dan ketakutan, mereka megira Dewa Laut marah dan menjatuhkan hukuman karena harta galian yang mereka ambil dari laut tersebut.

Karena merasa bersalah, mereka pun segera berlutut dan memanjatkan do'a memohon kepada Dewa Laut agar mengampuni mereka. Sedangkan si Miskin, karena sepanjang hidupnya tidak pernah melakukan kejahatan, jadi, tidak ikut berdo'a seperti para saudagar itu.

Sebanarnya kapal tersebut tidak bisa bergerak, memang sengaja dilakukan oleh Dewa Laut, yang ingin menghukum para saudagar yang telah mencelakai dirinya sendiri dengan perbuatan buruknya.

Dewa Laut ingin agar kapal itu tenggelam, namun, orang miskin yang ada di kapal itu adalah orang baik, jadi tidak boleh sembarangan mencelakainya begitu saja.

Akhirnya Dewa Laut mencari cara, berpikir ke sana kemari selama tujuh hari berturut-turut, hingga akhirnya mendapatkan sebuah ide yang cemerlang.

"Biar aku uji dulu saudagar-saudagar itu! Jika mereka bisa melewati ujian ini, maka aku akan mengampuni mereka. Namun sebaliknya jika tidak bisa melewati ujian ini, maka saat itu juga aku akan menjatuhkan hukuman tetapi tidak akan mencelakai orang miskin itu," kata Dewa Laut dalam membuat rencananya.

Selama 7 hari kapal berhenti di tengah laut, tidak bergerak sama sekali, sehingga para saudagar pun menjadi kian panik.

Pada malam hari ke-7, seorang saudagar bermimpi, dalam mimpinya ia mendengar Dewa Laut berkata kepadanya, "Jika kalian serahkan orang miskin itu kepadaku sebagai korban, maka aku akan melepaskan kalian."

Setelah saudagar itu bangun dari tidurnya, ia pun menceritakan mimpinya itu kepada saudagar lainnya. Mendengar penjelasan mimpi dari temannya, saudagar yang lain mengusulkan untuk segera memikirkan bagaimana mencari jalan keluarnya.

Saat para saudagar sedang diskusi secara diam-diam, memikirkan bagaimana caranya menghukum orang miskin itu untuk dijadikan korban, si miskin tanpa sengaja mendengar pembicara tersebut, dan akhirnya mengetahui rencana mereka.

Tanpa disangka-sangka, orang miskin itu datang dan bergabung dengan para saudagar yang sedang membicarakan dirinya dan berkata, "Baiklah! Biar saya saja yang mengorbankan diri untuk Sang Dewa. Jangan dikarenakan saya seorang, kalian semua jadi ikut celaka."

Bukan main senangnya para saudagar itu begitu mendengar si miskin rela berkorban, sebab dengan begitu bisa mengurangi banyak masalah.

Kemudian, mereka membuat sebuah rakit, menaruh sejumlah makanan dan minuman ke dalamnya, lalu mengantar si miskin naik ke atas rakit tersebut, dan meninggalkannya.

Para saudagar yang banyak menyimpan harta benda tersebut kemudian mendayung kapal besar itu, pergi dengan angkuh dan gembira. Merasa puas sudah terbebas dari masalah yang membuatnya takut mati.

Mengetahui situasi demikian, Dewa Laut akhirnya menggulung ombak besar mengombang-ambingkan kapal para saudagar itu. Dan akhirnya kapal itupun terbalik, para saudagar itu semua tewas tenggelam ditelan ombak besar di lautan.

Setelah itu, Dewa Laut meniup seberkas angin mengantar rakit orang miskin itu kembali ke pesisir pantai. Dengan demikian orang miskin itu pun dengan aman dan selamat pulang ke kampung halaman, bertemu dan berkumpul kembali dengan anak istrinya. (epochtimes/jhon/ran)
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.9K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan