salam KPGI

malam gan

berikut ini ane mau ngasih berita duka datang dari pendaki wanita gunung gede tentu beberapa agan udah pada tau kan beritanya ralat sedikit ane mau ngasih lebih real jelas nya gan berita tentang korban ,


Quote:
Jakarta, MDTV: Kematian pendaki wanita asal Bekasi, Shizuko Rizmadhani mengundang sejuta tanya. Diduga ada unsur kelalaian Tim Search and Rescue (SAR) dalam upaya menyelamatkan nyawa Shizuko Rizmadhani di Gunung Gede.
Salah satu teman Shizuko Rizmadhani bernama Gustya Indra Cahyadi menulis kisah kematian Shizuko Rizmadhani dalam akun twiternya @ndaychyd.
Berikut penuturan Gustya Indra Cahyadi:
Berita tentang baju Shizuko basah dan tidak diganti adalah salah. Bagian kerah baju shizuko basah krn suapan air hangat, susu jahe,dan muntahan saat sakaratul mautnya.
Dan 2 org rekan korban berlarian ke bawah bukan krn panik, tp saya suruh lapor ke ranger kalau shizuko telah wafat sore itu.
Dan ada jg 2 org rekan korban yg lain yg minta pertolongan ranger sejak jam 12 siang tgl 24, tp knp ranger dan SAR baru mengevakuasi korban tgl 25 jam 2 dinihari? Juru bicara team ranger terlalu menutupi kesalahan.
Shizuko sempat ingin bangun saat saya teriakkan, "Zuko bangun! Lawan! MAMA KAMU NUNGGUIN DI RUMAH!". Tp dia roboh lg dan saya kembali menyuapinya dgn air hangat dan kembali menyemangatinya.
Saya terus mengulanginya selama 4 jam terakhirnya. Saat itu suhu tubuhnya sudah kembali hangat, tp takdir menentukan lain. Shizuko menghembuskan nafas terakhirnya dgn memuntahkan banyak kopi. "Kok keluar byk kopi!?"
"Iya bang, semalem dia minta kopi tp gak diseduh, digerus dan abis 5 bungkus", jawab rekan korban yg sudah mulai terisak.
Saya coba menekan memberikan nafas buatan mulut ke mulut berulang kali. Mengecek nadinya, denyut jantungnya, dan.. "Kalo shizuko pergi, kalian ikhlas yaa?".
Saat itu juga tangisan dr 2 rekan korban meledak. "Beneran gak bisa diapa2in lg bang!? Yaa Allah!", saya hanya diam.
Satu rekan korban memukuli tubuh korban, "Ko bangun koo! Banguun!", saya menahannya dan menyuruhnya istighfar. Kandang Batu penuh haru sore itu.
Shizuko semangat saat saya sugesti tentang mama-papanya, teman2nya, dan keinginannya yg kata temannya mau trip triple-S.
Tp Shizuko kurang kuat mengembalikan kesadarannya. Saat itu sisa 1 orang dr 5 rekan korban yg tinggal di kandang batu krn keadaannya yg sangat shock.
Shizuko tdk ditinggalkan oleh teman2nya, masih ada 5 orang temannya yg setia menemaninya disaat kritisnya.
Satu rekan korban yg stay dan menunggu team evakuasi saya pimpin solat ashar dan meng-qada solat zuhur kami. "Maaf ya saya gak bisa nolong Shizuko", "iya gapapa bang, makasih banyak ya bang udah mau bantuin". "Kamu disini ya tungguin ranger dateng, doain shizuko terus".
FYI, saya bukan bagian teamnya. Saya menemukan Shizuko ditandu oleh 5 temannya pukul 12.00 di trek kandang badak - kandang batu.
"Temennya hypo? Mau dibawa kmn?", "mau dibawa kebawah bang", "yg bener aja! Kalo ujan gmn!? Bawa ke kandang batu, cari tenda yg kosong!"
"Brp org yg naek?", "28 bang", "ketuanya mana?", "di kandang badak, lg packing ada 5 org bang, entar bantuin bawa barang ke bawah"
"Knp juniornya yg disuruh bawa? Namanya siapa?", "Shizuko bang", "Jgn dibawa kebawah, harus cepet ditanganin. Udah brp lama begini?"
"Dr semalem bang", "hah? Udah ditanganin?", "dia semalem kesurupan bang, cuma masuk kopi doang". Dan di kandang batu itulah saya berusaha
semaksimal yg bisa saya lakukan. Kami tdk bisa menunggu ranger, dan terbukti ranger baru mengevakuasi tgl 25 pukul 2 dinihari.
Pdhl sebagian rekan korban turun tgl 24 pagi ke basecamp cibodas. Saya sangat kecewa dengan ranger disana yg hanya memberikan 2 buah bambu utk membuat tandu darurat dan ranger tidak ikut naik. Semoga kelak ranger dan team SAR bisa lebih peduli dalam hal seperti ini.
Baca juga gan berita ane berantaikan ..,
Quote:

pendaki wanita yang tewas dalam perjalanan menuruni puncak Gunung Gede sempat menyiratkan firasat kematiannya pada temannya.
Firasat kematian itu dilontarkan dengan nada bercanda oleh almarhumah beberapa hari sebelum melakukan pendakian kepada teman-temannya di SMA Negeri 6 Bekasi, Jawa Barat.
"Enak kali ya meninggal di gunung, bisa dikenang banyak orang," ucap Shizuko kepada sahabatnya Vidya seperti yang dituturkan Vidya.
Saat itu, ucapan Shizuko saat itu dianggap hanya candaannya saja dan tidak dianggap serius apalagi diyakini sebagai firasat terakhir Shizuko.
Shizuko Rizmandhani, meninggal dunia karena mengalami hypotermia saat menuruni puncak Gunung Gede di Kabupaten Cianjur.
Shizuko Rizmadhani merupakan anggota pendakian dari SMA 6 Bekasi. Mereka melakukan pendakian dengan jumlah pendaki 27 orang yang 18 di antaranya adalah laki-laki.
Jenazah Shizuko Rizmadhani berhasil dievakuasi dinihari tadi, jenazah langsung dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Cimacan, Cianjur.

Allohummaghfirlahaa war hamhaa wa afiihi wa fu'anhaa.. semoga diberi tempat terindah disurga nya. selamat jalan adik pendaki berhijab yg cantik dunia akhirat , pulanglah dengan ceria
TS disini berharap mudahan mudahan pemerintah dan para para jajarannya lebih memperhatikan lagi atas kejadian seperti ini agar terjamin keamaan dan keselamatan si pendaki .,
