- Beranda
- Komunitas
- Tech
- Audio & Video
Single Point Driver, A Living Voice from VIFA TG9


TS
orronoco
Single Point Driver, A Living Voice from VIFA TG9
MY REVIEW: SINGLE POINT DRIVER, A LIVING VOICE
On review: Full range speakers Vifa TG9 FD-10-04, 3.5 inch, 4 ohm on port cabinet
Source: Sony Playstation SCPH-1002
Amplifier: Gainclone LM3875, Gainclone LM1875 +B1 Nelson pass, Mini Crescendo
Cable: Canare speaker cable with Taiwan-made banana plug, Canare inter-connect single cable with Raskin RCA plug (x2 for stereo)
Room dimension: 5mx6mx5m
Cukup lama ane tidak melakukan review audio, tepatnya setelah masa transisi new kaskus dimana beberapa trit review yang pernah dibuat kehapus semua. Agan-agan masih bisa cari review lama ane via google search, walaupun gambarnya banyak yang terhapus.
Setelah setahun lebih ane menikmati alunan single point driver atau biasa dikenal speaker full-range, rasanya gatel juga mau sharing ke kaskus. Agan-agan bisa search juga mengenai kelebihan single point driver ini dibanding sistem 2 way atau 3 way. Salah satu perbedaan yang paling berasa yaitu pada sistem 2 way sumber suara tweter dan woofer bisa terasa tidak coherent dan terdapat jeda antar frequensi dimana masalah ini tidak ditemukan di speaker full-range. Biasanya pabrikan speaker professional melakukan riset yang lama sekali untuk bisa manyambung kedua driver dalam suatu sistem multi speaker dengan baik, dan tentunya harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Solusi dari jedah ini adalah penggunaan full-range speaker dimana satu speker menangani seluruh frekuensi dan penggunaan cross-over bisa ditiadakan. Kesalahan fasa juga terhindarkan dengan penggunaan speaker jenis ini sehingga suara yang sampai ke telinga seimbang.
Speaker yang ane pake dalam review ini adalah Vifa TG9 FD-10-04 beban 4 ohm. Vifa termasuk pembuat speaker ternama, tentunya masih banyak lagi merek lain dengan harga jauh lebih mahal. Sebut saja Fostex, Visaton, SB Acoustic, Tang Band, dan lainnya. Vifa TG9 ini juga memiliki review yang baik dikalangan audio mobil. Yang pasti driver ini cocok dipakai di home audio maupun di car audio. Vifa TG9 beban 4 ohm, driver yang sama ini juga ada yang tipe 8 ohm dengan tipe TC9. Namun karena alasan konus TG9 terbuat dari bahan special, banana (ya benar, bahan dari pisang , tapi ane gak tau dipake yang mananya, mungkin daunnya, kulitnya, atau apalah) maka dari itu ane pilih tipe ini.
Cabinet yang ane pakai adalah hasil design sendiri lalu ane minta bantuan SS-Audio om Hadi untuk merealisasikannya. Buatan om Hadi sangat rapih, sesuai sama yang ane mau, warna kayu kemerahan supaya nuansa elegan terpancar, model retro dan cutting kayu yang sangat rapih. Speaker ini tidak memakai rangkaian cross-over, artinya direct connection langsung dari amplifier ke speaker.
Uji dengar pertama kali ane mencoba memutar lagu yang biasa ane dengar, Salena Jones. Kesan pertama saat mendengar yaitu sangat takjub. Vokal berasa ditengah, instumen pengiring terasa dibelakang. Gitar bas juga berasa sekali mengiringi biduan. Suara vokal wanita yang berat di repro dengan baik. Sangat baik kalau menurut ane. Bahkan gak akan menyangka bahwa suara ini berasal dari sebuah speaker 3,5 inch saja. Suara yang dihasilkan juga sangan bersih, tidak melelahkan, berbeda dengan sistem 2 way.
Lagu berikutnya adalah dari album Yao Si ting, Nicole Wang, dan Sammy. Suara benar-benar nyata didepan. Kesan panggung sangat berasa ditambah desahan penyanyi serasa terkecap didepan.
Penasaran dengan hasil speaker ini, ane malah merasa perasaan ane berlebihan. Rasanya perlu second opinion. Setiap ada kesempatan rekan pecinta audio datang, ane suguhkan sebentar sistem ane ini. Hampir semua takjub dengan suara dari speaker ini. apalagi setelah mereka mengetahui bahwa yang mereka dengar adalah suara dari sepasang speaker 3,5 inch saja. Bahkan ada salah satu dari rekan ane yang pernah ikut audisi ini berdiri lalu mengecek ke belakang TV. Ane tanya cari apa bro? Dia jawab: saya rasa ada speaker tambahan di tengah sini. Wkwkwkwkwkw, gubrak…
Cuma satu rekan saja yang saat itu kebetulan cod-an dirumah buat bayarin crescendo ane komentar seperti ini, “Menurut saya vokal audio di sistem saya lebih bagus sedikit” hehehe ane juga gak tau sih sistem dia pake apaan. But its okay, komentar memang harus jujur, demi membangun.
Perlu dipahami bahwa sistem speaker ini memiliki kelemahan. Suara musik hingar bingar, seperti pop rock, metal, atau instrumen dengan nada rendah khususnya dibawah 100hz tidak dapat direpro dengan baik. Yang ada adalah kekecewaan dan kerusakan speaker ini. Sesuai spesifikasi Vifa TG9 hanya bermain di frekuensi 100hz – 10khz, selebihnya roll-off.
Akhir kata, dengan speaker ini suara single point driver dapat didapat. Suara yang koheren, imaging yang sangat baik dan separasi yang sangat baik dapat disuguhkan dengan baik. Musik-musik santai dengan alunan sederhana terasa live dan kecapan penyanyi juga sangat berasa. Setiap pagi ane mendengarkan nyanyian dari CD favorit koleksi ane dan merasakan si penyanyi menyanyikan tampa henti lagu-lagu kesukaan ane persis di depan ane. Sekian
Spoiler for 'vifa':
On review: Full range speakers Vifa TG9 FD-10-04, 3.5 inch, 4 ohm on port cabinet
Source: Sony Playstation SCPH-1002
Amplifier: Gainclone LM3875, Gainclone LM1875 +B1 Nelson pass, Mini Crescendo
Cable: Canare speaker cable with Taiwan-made banana plug, Canare inter-connect single cable with Raskin RCA plug (x2 for stereo)
Room dimension: 5mx6mx5m
Cukup lama ane tidak melakukan review audio, tepatnya setelah masa transisi new kaskus dimana beberapa trit review yang pernah dibuat kehapus semua. Agan-agan masih bisa cari review lama ane via google search, walaupun gambarnya banyak yang terhapus.
Setelah setahun lebih ane menikmati alunan single point driver atau biasa dikenal speaker full-range, rasanya gatel juga mau sharing ke kaskus. Agan-agan bisa search juga mengenai kelebihan single point driver ini dibanding sistem 2 way atau 3 way. Salah satu perbedaan yang paling berasa yaitu pada sistem 2 way sumber suara tweter dan woofer bisa terasa tidak coherent dan terdapat jeda antar frequensi dimana masalah ini tidak ditemukan di speaker full-range. Biasanya pabrikan speaker professional melakukan riset yang lama sekali untuk bisa manyambung kedua driver dalam suatu sistem multi speaker dengan baik, dan tentunya harus ditebus dengan harga yang tidak murah. Solusi dari jedah ini adalah penggunaan full-range speaker dimana satu speker menangani seluruh frekuensi dan penggunaan cross-over bisa ditiadakan. Kesalahan fasa juga terhindarkan dengan penggunaan speaker jenis ini sehingga suara yang sampai ke telinga seimbang.
Speaker yang ane pake dalam review ini adalah Vifa TG9 FD-10-04 beban 4 ohm. Vifa termasuk pembuat speaker ternama, tentunya masih banyak lagi merek lain dengan harga jauh lebih mahal. Sebut saja Fostex, Visaton, SB Acoustic, Tang Band, dan lainnya. Vifa TG9 ini juga memiliki review yang baik dikalangan audio mobil. Yang pasti driver ini cocok dipakai di home audio maupun di car audio. Vifa TG9 beban 4 ohm, driver yang sama ini juga ada yang tipe 8 ohm dengan tipe TC9. Namun karena alasan konus TG9 terbuat dari bahan special, banana (ya benar, bahan dari pisang , tapi ane gak tau dipake yang mananya, mungkin daunnya, kulitnya, atau apalah) maka dari itu ane pilih tipe ini.

Spoiler for 'vifa':
Cabinet yang ane pakai adalah hasil design sendiri lalu ane minta bantuan SS-Audio om Hadi untuk merealisasikannya. Buatan om Hadi sangat rapih, sesuai sama yang ane mau, warna kayu kemerahan supaya nuansa elegan terpancar, model retro dan cutting kayu yang sangat rapih. Speaker ini tidak memakai rangkaian cross-over, artinya direct connection langsung dari amplifier ke speaker.
Spoiler for 'vifa':
Uji dengar pertama kali ane mencoba memutar lagu yang biasa ane dengar, Salena Jones. Kesan pertama saat mendengar yaitu sangat takjub. Vokal berasa ditengah, instumen pengiring terasa dibelakang. Gitar bas juga berasa sekali mengiringi biduan. Suara vokal wanita yang berat di repro dengan baik. Sangat baik kalau menurut ane. Bahkan gak akan menyangka bahwa suara ini berasal dari sebuah speaker 3,5 inch saja. Suara yang dihasilkan juga sangan bersih, tidak melelahkan, berbeda dengan sistem 2 way.
Spoiler for 'vifa':
Lagu berikutnya adalah dari album Yao Si ting, Nicole Wang, dan Sammy. Suara benar-benar nyata didepan. Kesan panggung sangat berasa ditambah desahan penyanyi serasa terkecap didepan.
Penasaran dengan hasil speaker ini, ane malah merasa perasaan ane berlebihan. Rasanya perlu second opinion. Setiap ada kesempatan rekan pecinta audio datang, ane suguhkan sebentar sistem ane ini. Hampir semua takjub dengan suara dari speaker ini. apalagi setelah mereka mengetahui bahwa yang mereka dengar adalah suara dari sepasang speaker 3,5 inch saja. Bahkan ada salah satu dari rekan ane yang pernah ikut audisi ini berdiri lalu mengecek ke belakang TV. Ane tanya cari apa bro? Dia jawab: saya rasa ada speaker tambahan di tengah sini. Wkwkwkwkwkw, gubrak…
Cuma satu rekan saja yang saat itu kebetulan cod-an dirumah buat bayarin crescendo ane komentar seperti ini, “Menurut saya vokal audio di sistem saya lebih bagus sedikit” hehehe ane juga gak tau sih sistem dia pake apaan. But its okay, komentar memang harus jujur, demi membangun.
Perlu dipahami bahwa sistem speaker ini memiliki kelemahan. Suara musik hingar bingar, seperti pop rock, metal, atau instrumen dengan nada rendah khususnya dibawah 100hz tidak dapat direpro dengan baik. Yang ada adalah kekecewaan dan kerusakan speaker ini. Sesuai spesifikasi Vifa TG9 hanya bermain di frekuensi 100hz – 10khz, selebihnya roll-off.
Akhir kata, dengan speaker ini suara single point driver dapat didapat. Suara yang koheren, imaging yang sangat baik dan separasi yang sangat baik dapat disuguhkan dengan baik. Musik-musik santai dengan alunan sederhana terasa live dan kecapan penyanyi juga sangat berasa. Setiap pagi ane mendengarkan nyanyian dari CD favorit koleksi ane dan merasakan si penyanyi menyanyikan tampa henti lagu-lagu kesukaan ane persis di depan ane. Sekian

0
4.3K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan