Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SupernovatanAvatar border
TS
Supernovatan
Enam Belas Langit Senja
emoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower
emoticon-heart


. . . Oh . . .


Enam Belas Langit Senja


Oh, aku hampir lupa.

Sudahkah aku mengatakan padamu bahwa aku..

Lupakan saja.

Baiklah, Kakak..
Kau adalah seseorang yang menyebalkan.
Bagaimana bisa aku mengagumi caramu menuliskan personifikasi dan analogi yang aneh itu?

Dan, Oh..
Aku sangat kesal dengan ocehan panjangmu pada setiap ketikan pesanku yang salah.
Bagaimana bisa aku menyukai caramu duduk dan bertopang dagu pada sebuah cangkir kopi itu?

Mungkin..
Kau ini memang turun ke bumi karena malaikat di atas sana tak tahan dengan sikapmu yang menjengkelkan.
Bagaimana bisa aku mencintaimu?

Oh,

Apakah aku baru saja mengatakannya?



emoticon-heart my raruru emoticon-heart



emoticon-heart
emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower



emoticon-KissW E L C O M E emoticon-Kiss



emoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower
emoticon-heart


. . . Kepada Cinta . . .


Enam Belas Langit Senja


Aku sangat ingin menjadi buih...
Aku ingin namamu menjadi nama belakangku...
Aku ingin terus jatuh cinta seperti ini...

Pernahkah kau melihat gelembung-gelembung sabun yang berterbangan? Tanpa pernah tau siapa yang meniupnya?

Aku ingin pergi dan membawa mati semua rahasiaku...
Tetapi sayangnya, kita selalu bertemu pada halaman pertama...
Sayangnya, aku selalu menjadikanmu tokoh dalam cerita bodohku...

Kepadamu,
Aku ingin ceritakan tentang sebuah rumah sederhana,
Di mana beberapa helai rambut kadang berserak di atas lantai...
Embun-embun memuai menghiasi jendela-jendela usang...
Sesekali terdengar gemerisik daun yang lembut...

Di situ, kau selalu mendengar tetesan air jatuh...
Perlahan... Berdetik...

Di situ, kau selalu tau kita sering berhadapan...
Pada dua buah lorong panjang yang menyamping...
Pada sebuah kursi taman di bawah pohon tua...

Melewati sebuah jalan, menyentuh akar-akar beringin yang lembut...
Ingin sekali rasanya bergelayut di sana...
Pasti kau akan kembali menertawakanku...

Walaupun aku hanya seorang gadis ceroboh yang kau marahi...
Atau aku hanya serut-serut pensil kayumu yang runcing...
Tetapi aku tak pernah keberatan...

Aku; kita akan selalu begini...

Lebih baik begini bukan?

Kepada cinta,
Jika kita tak dapat bersatu,
Menikahlah...

Menikahlah dengan seseorang yang kau cintai dan mencintaimu dengan baik.
Bawalah anakmu kepada anakku.
Buatlah mereka berjodoh.

. . . Begitu mungkin lebih baik . . .

Begitu mungkin lebih baik.




emoticon-heart
emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower emoticon-floweremoticon-floweremoticon-flower
Diubah oleh Supernovatan 14-04-2016 18:35
0
4.4K
47
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan