- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Waspada parcel kadaluarsa Jelang Natal dan tahun baru
TS
bubs
Waspada parcel kadaluarsa Jelang Natal dan tahun baru
Quote:
Original Posted By >
Jelang Natal dan tahun baru 2014 Kementerian Perdagangan akan
mengintensifkan pengawasan
terhadap parcel kadarluarsa.
Pengawasan ditargetkan akan dilakukan sampai 24 Desember mendatang dan tersebar di beberapa tempat.
Dirjen SPK (Standardisasi Perlindungan
Konsumen) Kementerian Perdagangan, Widodo mengatakan hal ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari barang yang tidak standar atau membahayakan.
"Kita pengawasan target awal sampai 24 Desember. Kalau ternyata setelah itu diperlukan, kita akan lakukan. Berkala dan tidak melulu hari besar.
Termasuk parcel, ada barang kadarluarsa ditempatkan di dalam. Ini kita buka dan dilihat," ucap Widodo di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurut Widodo, saat ini pihaknya sedang menghimpun data temuan. Jika temuan tersebut berupa bahan pangan olahan maka akan ditindaklanjuti ke Badan POM.
Jika barang tersebut merupakan non pangan seperti ponsel dan baju maka akan langsung disidik Kementerian Perdagangan.
"Kita bergerak dari UU perlindungan konsumen dilindungi, itu konsumen akhir. Tidak sesuai standar kita telusuri ke atas sampai ke distributor, produsen serta importir kalau asalnya dari impor," tutupnya.
Jelang Natal dan tahun baru 2014 Kementerian Perdagangan akan
mengintensifkan pengawasan
terhadap parcel kadarluarsa.
Pengawasan ditargetkan akan dilakukan sampai 24 Desember mendatang dan tersebar di beberapa tempat.
Dirjen SPK (Standardisasi Perlindungan
Konsumen) Kementerian Perdagangan, Widodo mengatakan hal ini dilakukan untuk melindungi konsumen dari barang yang tidak standar atau membahayakan.
"Kita pengawasan target awal sampai 24 Desember. Kalau ternyata setelah itu diperlukan, kita akan lakukan. Berkala dan tidak melulu hari besar.
Termasuk parcel, ada barang kadarluarsa ditempatkan di dalam. Ini kita buka dan dilihat," ucap Widodo di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurut Widodo, saat ini pihaknya sedang menghimpun data temuan. Jika temuan tersebut berupa bahan pangan olahan maka akan ditindaklanjuti ke Badan POM.
Jika barang tersebut merupakan non pangan seperti ponsel dan baju maka akan langsung disidik Kementerian Perdagangan.
"Kita bergerak dari UU perlindungan konsumen dilindungi, itu konsumen akhir. Tidak sesuai standar kita telusuri ke atas sampai ke distributor, produsen serta importir kalau asalnya dari impor," tutupnya.
sumur
Quote:
sumur
Quote:
0
609
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan