Yang pertama mendarat di Bulan
Amerika seperti yang dipelajari di bangku sekolah adalah negara yang pernah mendarat di bulan. Misi ini dianggap sebagai pendaratan manusia pertama ke bulan menelan dana sekitar 100 milyar dolar. Edwin Aldrin dan Neil Armstrong astronotnya. Misi mereka adalah mencoba mempelajari struktur batuan bulan untuk melihat kesamaan yang dimiliki bulan dengan bumi. Singkatnya, tugas di bulan selesai dan bendera Amerika telah mereka tancapkan. Mengklaim diri sebagai manusia pertama ke bulan para astronot berpelukan, berjabat tangan dan tos-tosan helm.

Ketika akan kembali ke lunar module, tanpa diduga-duga Neil melihat ada jejak kaki lain disatu gundukan pada arah kanan 45 derajat. Mereka terkejut mendapati tiga pasang jejak kaki.
“What ! berarti ada yang lebih dulu dari kita Neil !”, teriak Edwin. “Sepertinya iya !”, balas Neil.
Tanpa berlama-lama, mereka mengikuti jejak kaki itu. Setelah sejauh satu kilometer mereka berjalan, mereka akhirnya menemukan pemilik jejak kaki itu sedang ngerumpi sambil ngopi di dekat api unggun. Edwin sempat melirik bendera milik tiga astronot lain itu, ujungnya sudah mulai sobek lantaran sepertinya sudah lama ditancap dan berkibar.
“Hello ! Siapa kalian ? Kapan tiba disini ?” tanya Edwin penasaran. Ia tak perlu bertanya dari mana kedua astronot itu, karena bendera yang tertancap adalah bendera RRC.
“Haiyaa ! Kami dari China ! Namaku Fei Junlong, dia Nie Haisheng dan satunya lagi Zhai Zhigang ! Kami sudah sebulan disini ooe”, jawab Nie sambil menyeruput kopi didalam helm angkasa luarnya.
“Kami kesini menumpangi pesawat roket Apollo 11 ! Kalau kalian kesini dengan pesawat apa kawan ?” tanya Neil, sambil mengamati daerah sekelilingnya.
“Haiyaa ! Kami tak usah lepot-lepot buat pesawat ! Kamu tahukan, penduduk China berjumlah 2 milar orang ! Kami cukup saling naik ke pundak satu dengan yang lain alias saling menggendong ! Dan, sampai deh kami disini !” jawab Fei, lalu tertawa terkekeh versi Chainess bersama dua kawannya itu.

Ternyata Astronot Amerika bukan yang pertama mendarat ke bulan. Karena merasa malu, kedua astronot Amerika kembali ke rencana semula untuk ke lunar module. Setelah tiga ratus meter meninggalkan ketiga astronot China itu, mereka berdua dikagetkan lagi dengan adanya bendera lain dari kejauhan. Neil berbalik kearah Astronot China dan menyatakan kalau ternyata ada bendera ketiga yang terlihat. Mereka berlima sepakat menuju berdera yang jaraknya lebih kurang dua kilometer. Akhirnya mereka tiba, karena ngos-ngosan, wajah mereka nyaris tak terlihat, itu karena uap nafas yang tertahan dibalik kaca helm mereka. Setelah diseka, tanpa basa-basi mereka bertanya : “Dari mana kalian ! Kok benderanya warnanya sudah kusam dan sobek-sobek kayak gitu ?”
“Kami dari Indonesia men ! Sudah tiga bulan disini, makanya bendera kami sudah berwarna coklat-putih, tidak berwarna merah-putih lagi ! Kami kesini dalam rangka plesiran”, jawab salah seorang diantara mereka.
Orang yang badannya agak gempal yang mungkin ketuanya menambahkan, “Kami berlima adalah satu tim, bekerja pada salah satu lembaga penyelenggara pemilu di Indonesia.”
“Lalu dengan apa kalian ke bulan ini ?” tanya Neil lebih penasaran lagi.
“Ooh… ! Kami cukup dengan menumpukkan kertas suara, stiker, baligho, baju kaos, brosur, gula pasir, sarung murahan dan lain lain dari para caleg ! Dan pada saat sudah mendekat ke bulan kami juga pakai gelembung !” jawab ketua tim.
“Gelembung apa itu ?” tanya Nie.
“Ah ! Kayak tidak tau aja sih kamu ! Yaa… ! Gelembung suara dong !” jawab salah seorang lagi diantara mereka yang ternyata seorang wanita.

WAH ! ternyata yaa. Orang Indonesia yang pertama ke Bulan !!!???
Mereka hanya memakai dan menumpukkan atribut….
Iyaaa… Kali !