- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jenis - Jenis Style Humor Lawak di Indonesia..


TS
lucious33
Jenis - Jenis Style Humor Lawak di Indonesia..




Pertama-Tama
KASKUSER BAIK






KASKUSER BAIK







Quote:




Quote:
Mungkin Agan-Agan Udah Sering Nonton Acara Lawak Baik yang Bener-bener lucu
maupun yang Bener-bener gak lucu sama sekali...
Tapi taukah agan kalau setiap lelucon yang disampaikan memilki genrenya masing-masing?
Cekidot gan!

Isinya lelucon yang menyindir, tapi tidak terlalu kasar. Guyon ini biasanya dipakai seorang bawahan kepada atasannya atau adik kelas kepada kakak kelas, dan sangat jarang ditujukan kepada orang yang benar-benar dihormati. Humor ini bermaksud bukan untuk mendominasi secara psikologis.

Berbeda dengan guyon nomor satu, guyon ini muatan ejekannya lebih dominan. Kata-kata sindiran mulai dibumbui predikat-predikat menyinggung secara psokologis. Dasarnya adalah kecenderungan memandang rendah orang lain, sehingga jika tidak hati-hati menggunakannya, ini bisa sangat tidak mengenakkan hati.
Humor ini juga populer saat ini. Orang Barat menyebutnya imitative atau parody. Isinya, memelesetkan segala sesuatu yang populer sehingga nampak lucu dan mengundang tawa orang yang melihatnya. Nama-nama Rhoma Irama dipelesetkan menjadi Roma Aroma atau SBY dipelesetkan sebagai Si Butet Yogya termasuk kategori ini.
Humor yang berkaitan dengan nuansa fisik. Gigi maju, badan pendek, atau bibir “dower” menjadi contoh-contoh yang populer di teve-teve masa sekarang. (Sori, Ane Koreksi yang sebelumnya). Maksud dari Slapstik ini adalah dimana si pelawaklah yang memiliki keadaan buruk tersebut. Si pelawak memanfaatkan keburukan pada dirinya untuk menghibur orang lain. Contoh sekarang di tv indonsia adalah si temon dengan gigi tonggosnya, dan si pelawak tidak tersinggung dengan lawakan yang ia ciptakan sendiri.
Jenis humor yang didasarkan pada gaya analisis, biasanya dipakai oleh kalangan terdidik. Sehingga terlihat garing bagi yang tidak mengeri. Jadi bagi kaskuser yang gak ngerti, jangan tersinggung ya!
“Kita harus mewaspadai bahaya provokasi dan provokator!” teriak santri dalam sebuah latihan pidato.
“Apa bedanya?” Tanya Kyai.
“Provokasi itu tingkat propinsi, Yai. Kalau provokator itu tingkat pusat.
Lelucon ini muncul karena melihat cacat, kebodohan, atau kesalahan pihak lain. Misalnya, dialog antara dua orang tuli berikut:
“Darimana, Kang? Dari mancing ya?”.
“Nggak. Dari mancing kok.”.
“Oalah, saya kira dari mancing.”
Ada yang gak ngerti? coba Perhatiin Baik-Baik..
Sering dikategorikan “black humor“, isinya sesuatu semacam penderitaan, kejadian menyeramkan, atau sejenisnya.
Tapi biasanya malah gak serem gan...
Mesum Loe Gan!
Seks di sini diartikan bukan sebagai jenis kelamin, tapi hubungan hal yang menjurus keporno-pornoan, bahkan full porno.
Sifatnya yang ringan membuat humor jenis ini tidak memerlukan pikiran mendalam dan mudah mengundang gelak tawa. Ya, cocok buat para mesumers. 
Dalam istilah mudahnya, “ngeles“. Hal ini bukan untuk melucu, tapi justru berlindung di balik lelucon.
Lawak yang bener-bener gagal, kacau, dan gak ada lucunya sama sekali.
Biasanya lawak ini yang bisa membuat lupa caranya ketawa
, dan yang ngelawak bakal malu banget gan...
Contoh Lawak yang Gak Lucu... (sorry bila gak berkenan)
Raka : “PLN naik lagi ya Ri?”
Riri : “iya, wajar aja lah”
Raka : “apanya yang wajar?”
Riri : PLN kan singkatan dari ‘Pusing Listrik Naik’ ”
Ibu : “pak, ini cabenya sekilo berapa?”
Penjual : “ah,ini gratis bu. Asal ada syaratnya...”
Ibu : “gratis!? Apa syaratnya?”
Penjual : “itu cabe sekilo ibu makan disini sekarang juga. Nanti saya kasih gratis deh”
Humor yang Mengandalkan gerakan si pelawak tanpa menggunakan suara. Penggunaan suara sangat jarang terjadi karena lebih mengandalkan action si komedian. Contoh terkenal lawakan ini adalah Mr. Bean (Rowan S. Atkinson) dan Charlie Chaplin.





Spoiler for Genre:
Quote:
Guyon Parikena
Spoiler for Ilustrasi:

Isinya lelucon yang menyindir, tapi tidak terlalu kasar. Guyon ini biasanya dipakai seorang bawahan kepada atasannya atau adik kelas kepada kakak kelas, dan sangat jarang ditujukan kepada orang yang benar-benar dihormati. Humor ini bermaksud bukan untuk mendominasi secara psikologis.

Quote:
Satire atau Sinisme
Spoiler for Ilustrasi:

Berbeda dengan guyon nomor satu, guyon ini muatan ejekannya lebih dominan. Kata-kata sindiran mulai dibumbui predikat-predikat menyinggung secara psokologis. Dasarnya adalah kecenderungan memandang rendah orang lain, sehingga jika tidak hati-hati menggunakannya, ini bisa sangat tidak mengenakkan hati.

Quote:
Pelesetan
Spoiler for Ilustrasi:

Humor ini juga populer saat ini. Orang Barat menyebutnya imitative atau parody. Isinya, memelesetkan segala sesuatu yang populer sehingga nampak lucu dan mengundang tawa orang yang melihatnya. Nama-nama Rhoma Irama dipelesetkan menjadi Roma Aroma atau SBY dipelesetkan sebagai Si Butet Yogya termasuk kategori ini.

Quote:
Slapstick
Spoiler for Ilustrasi:

Humor yang berkaitan dengan nuansa fisik. Gigi maju, badan pendek, atau bibir “dower” menjadi contoh-contoh yang populer di teve-teve masa sekarang. (Sori, Ane Koreksi yang sebelumnya). Maksud dari Slapstik ini adalah dimana si pelawaklah yang memiliki keadaan buruk tersebut. Si pelawak memanfaatkan keburukan pada dirinya untuk menghibur orang lain. Contoh sekarang di tv indonsia adalah si temon dengan gigi tonggosnya, dan si pelawak tidak tersinggung dengan lawakan yang ia ciptakan sendiri.
Quote:
Olah logika
Spoiler for Ilustrasi:

Jenis humor yang didasarkan pada gaya analisis, biasanya dipakai oleh kalangan terdidik. Sehingga terlihat garing bagi yang tidak mengeri. Jadi bagi kaskuser yang gak ngerti, jangan tersinggung ya!

“Kita harus mewaspadai bahaya provokasi dan provokator!” teriak santri dalam sebuah latihan pidato.
“Apa bedanya?” Tanya Kyai.
“Provokasi itu tingkat propinsi, Yai. Kalau provokator itu tingkat pusat.

Quote:
Superioritas-Interioritas
Spoiler for Ilustrasi:

Lelucon ini muncul karena melihat cacat, kebodohan, atau kesalahan pihak lain. Misalnya, dialog antara dua orang tuli berikut:
“Darimana, Kang? Dari mancing ya?”.
“Nggak. Dari mancing kok.”.
“Oalah, saya kira dari mancing.”

Ada yang gak ngerti? coba Perhatiin Baik-Baik..
Quote:
Kelam
Spoiler for Ilustrasi:

Sering dikategorikan “black humor“, isinya sesuatu semacam penderitaan, kejadian menyeramkan, atau sejenisnya.


Quote:
Seks
Spoiler for Ilustrasi:


Seks di sini diartikan bukan sebagai jenis kelamin, tapi hubungan hal yang menjurus keporno-pornoan, bahkan full porno.


Quote:
Apologisme
Spoiler for Ilustrasi:

Dalam istilah mudahnya, “ngeles“. Hal ini bukan untuk melucu, tapi justru berlindung di balik lelucon.
Quote:
LG (Lawak Gagal)
Spoiler for Ilustrasi:

Lawak yang bener-bener gagal, kacau, dan gak ada lucunya sama sekali.



Contoh Lawak yang Gak Lucu... (sorry bila gak berkenan)
Spoiler for LG:
Quote:
Seorang pengamen menyanyikan sebuah lagu di depan rumah seseorang. Tiba-tiba seorang ibu-ibu keluar dan memberikan uang 50.000-an pada sang pengamen. Sang pengamen bergembira dan berkata,
Pengamen : “ini semuanya untuk saya bu?”
Ibu : “tentu tidak. Saya minta kembalian 49.500”
Pengamen : “waduh,saya tidak punya kembaliannya tuh bu”
Ibu : “yasudah, kembaliannya ya nyanyi saja lagi”
Pengamen : “maksudnya?”
Ibu : “ya nyanyi saja terus sampai mulutmu berbusa”
Pengamen : “ini semuanya untuk saya bu?”
Ibu : “tentu tidak. Saya minta kembalian 49.500”
Pengamen : “waduh,saya tidak punya kembaliannya tuh bu”
Ibu : “yasudah, kembaliannya ya nyanyi saja lagi”
Pengamen : “maksudnya?”
Ibu : “ya nyanyi saja terus sampai mulutmu berbusa”
Quote:
Reno : “ya ampun...Cuma gara-gara bermain bola saja, orang bisa sampai bertengkar”
Iksan : “itu sih wajar dong, No”
Reno : “wajar apanya?”
Iksan : “main bola sampai bertengkar itu wajar lah. Yang gak wajar itu bertengkar sampai main bola”
Iksan : “itu sih wajar dong, No”
Reno : “wajar apanya?”
Iksan : “main bola sampai bertengkar itu wajar lah. Yang gak wajar itu bertengkar sampai main bola”
Quote:
Ujang : “abah! Emak! Lihat si kak Yoga masuk Tivi !”
Si emak dan si abah langsung keluar dari kamar, menuju ruang tengah dan langsung menatap televisi.
Emak : “wah, betul ! itu si Yoga !”
Bapak : “kenapa dia bisa masuk tivi?”
Ujang : “de`Radeons band dapat award band pendatang baru terbaik tahun ini”
Emak : “award itu apa jang?”
Ujang : “ga tau”
Si emak dan si abah pun langsung kembali ke kamar mereka.
Si emak dan si abah langsung keluar dari kamar, menuju ruang tengah dan langsung menatap televisi.
Emak : “wah, betul ! itu si Yoga !”
Bapak : “kenapa dia bisa masuk tivi?”
Ujang : “de`Radeons band dapat award band pendatang baru terbaik tahun ini”
Emak : “award itu apa jang?”
Ujang : “ga tau”
Si emak dan si abah pun langsung kembali ke kamar mereka.
Quote:
Raka : “PLN naik lagi ya Ri?”
Riri : “iya, wajar aja lah”
Raka : “apanya yang wajar?”
Riri : PLN kan singkatan dari ‘Pusing Listrik Naik’ ”
Quote:
Ibu : “pak, ini cabenya sekilo berapa?”
Penjual : “ah,ini gratis bu. Asal ada syaratnya...”
Ibu : “gratis!? Apa syaratnya?”
Penjual : “itu cabe sekilo ibu makan disini sekarang juga. Nanti saya kasih gratis deh”
Quote:
Ibang : “rip, kita ngerjain tugas kelompok yuk”
Arif : “aduh,sori bang,,gue lagi sibuk banget. Udah seminggu kerja nggak kelar-kelar”
Ibang : “emang lo kerja apaan rip?”
Arif : “ngitungin bulu kucing gue...aduh cape sumpah...”
Arif : “aduh,sori bang,,gue lagi sibuk banget. Udah seminggu kerja nggak kelar-kelar”
Ibang : “emang lo kerja apaan rip?”
Arif : “ngitungin bulu kucing gue...aduh cape sumpah...”
Quote:
Silent Komedi
Spoiler for Ilustrasi:

Humor yang Mengandalkan gerakan si pelawak tanpa menggunakan suara. Penggunaan suara sangat jarang terjadi karena lebih mengandalkan action si komedian. Contoh terkenal lawakan ini adalah Mr. Bean (Rowan S. Atkinson) dan Charlie Chaplin.

Gimana Gan? Ada yang Mau Nambahin?
Agan Sendiri Suka Yang Mana?
Agan Sendiri Suka Yang Mana?
Quote:
Dari daftar jenis humor di atas, hampir semuanya pernah dikemas dalam bentuk tayangan publik di Indonesia.Sebut saja satire, slapstick, dan pelesetan. Bahkan, satu tayangan humor di televisi bisa mengandung tiga sampai lima jenis humor dari daftar tersebut. Sementara itu, humor-humor yang membutuhkan sedikit pemikiran, sebut saja dari daftar di atas “olah logika”, tidak populer sebagai objek kemasan acara komedi televisi. Jelas, karena pelakon dan pengarah adegan tidak perlu bersusah-payah menyusun konsep yang membutuhkan pemikiran lebih dalam menimbulkan kelucuan-kelucuan. Hasilnya, tidak mengherankan jika orang-orang luar, sebut saja “barat”, menonton acara humor di Indonesia, menganggapnya lebih sarkastis dibandingkan humor-humor mereka yang lebih sering menggunakan olah logika.
Quote:
Quote:
Hargai TS dengan Hal-Hal Kecil seperti:
1. Comment ya Gan, yang Penting Ke Sundul
2. Bantu
3. Yang ISO beri
jangan 
4. Share Kalo Mau..
1. Comment ya Gan, yang Penting Ke Sundul

2. Bantu

3. Yang ISO beri


4. Share Kalo Mau..

By : lucious33
Diubah oleh lucious33 02-01-2014 15:14
0
14.9K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan