JewittAvatar border
TS
Jewitt
[BARU SAJA TERJADI] Saya sekeluarga hampir ketipu sama oknum yang mengaku polisi
Selamat pagi gan semua emoticon-I Love Indonesia (S)

Pagi ini, mama saya terbangun kaget pukul 4 pagi karena suara telepon rumah kami bunyi terus. Lebih kaget ketika bangun ada suara orang yang mirip sekali dengan suara kakak saya, sambil menangis dia bilang kalau dia ditangkap polisi karena narkoba. FYI, kakak saya sedang kerja di Semarang saat ini. Tidak lama telepon dirampas oleh oknum yang mengaku polisi, mengaku kalau kakak saya ditangkap beserta 2 orang temannya karena membawa sabu" seberat 10 gram. Polisi tersebut mengaku bernama Aiptu Bambang Susetyo. Mama saya cukup panik sehingga gak sempat tanya terlebih dahulu mengenai identitas kakak saya dan juga polisi tersebut berasal dari polda mana. Oknum polisi tersebut meminta uang sebesar Rp. 20 juta supaya kakak saya tidak diproses di kantor kepolisian.

Gak pake lama, mama saya pun berusaha menghubungi nomor hp kakak saya tapi gak diangkat. Mama saya pun semakin panik. Oknum polisi berulang kali menghubungi mama saya dan papa saya (yang saat itu sedang kerja di Medan). *Beberapa pembicaraan sudah saya rekam*

Beruntung gan dan bersyukur sekali, ternyata memiliki ekonomi yang pas-pas an ada berkahnya juga gan. Kami gak bs langsung transfer saat itu juga karena keterbatasan dana. Apalagi saat itu papa saya baru keluar dari rumah sakit. Sehingga meminta waktu dengan polisi tersebut agar bisa ditransfer pada pukul 9 pagi. Papa saya pun sudah berhasil nego untuk merubah angka menjadi Rp. 10 juta. Awalnya polisi mendesak untuk transfer dalam waktu 20 menit atau kakak saya akan diproses, namun akhirnya dia setuju untuk ditransfer pukul 9 pagi.

Disini beberapa keganjilan terjadi.:
1. Polisi tidak boleh berbicara ke siapa-siapa agar tidak diblow up media.
2. Si oknum yang berpura-pura menjadi kakak saya bilang tidak boleh memberitahu ke istrinya agar tidak diceraikan.
3. Saya sedikit curiga bagaimana bisa polisi menahan seorang terduga tersangka tanpa langsung diproses ke kantor kepolisian. Selain itu si polisi mengaku kakak saya dilepas untuk sementara namun semua barang yang dia miliki disita (termasuk handphone).

Setelah papa saya berhasil mencari pinjaman sana sini, mama saya pun dapat pinjaman dari keluarga, akhirnya terkumpul uang sebesar Rp. 7 juta. Pukul 8 lewat 30 menit, mama saya setelah berdiskusi dengan papa saya lewat telepon, akhirnya mama saya bermaksud untuk menelepon si oknum polisi untuk meminta rekening dan menanyakan keberadaan kakak saya, yang katanya sedang dilepas. Disana mama saya sudah sedikit ragu. Pertama, ragu ditipu si oknum polisi dimana saat sudah ditransfer kakak saya tetap diproses di kepolisian. Kedua, saat itu saya pun ragu bila ini penipuan (karena itu dari awal saya inisiatif rekam pembicaraan). Saya pun kembali inisiatif akan merekam pembicaraan mama saya, dengan mendorong mama saya untuk menanyakan nama oknum polisi tersebut.

Lagi-lagi puji Tuhan sekali saya bersyukur tiba-tiba karena saya sakit perut, sehingga saya pun harus menuntaskan tugas saya dulu emoticon-Big Grin. Saya ke toilet sebentar untuk buang air besar sehingga menunda mama saya menelepon si oknum polisi. Saat saya keluar kamar mandi, alangkah kagetnya saat adik saya teriak kalau kakak saya telepon dan kebingungan. Kakak saya bilang dia gak kenapa-kenapa dan sedang dalam persiapan untuk perjalanan ke kudus. Handphone nya sedang di silent sehingga gak tau kalau ada telepon. Saya pun semakin yakin ini tindakan penipuan.

Setelah menyadari semuanya, kami sekeluarga pun merasa bodoh. Tapi beruntung Tuhan masih membantu kami.

Modus si oknum polisi ini:
1. Telepon di tengah malam atau subuh, sehingga dalam hal ini kakak saya yang dinyatakan tersangka tidak bisa dihubungi karena masih tidur.
2. Memanfaatkan kepanikan dengan meminta transfer secepatnya.
3. Mengaku dari oknum kepolisian.
4. Tidak boleh berbicara dengan siapa-siapa.
5. Suara kakak saya dengan suara si penipu kebetulan bisa mirip sekali. Hanya saja si penipu memiliki logat jawa yang lebih kental, misalkan menggunakan kata "piye" (logat jawa tengah, sedangkan kakak saya dari Surabaya dimana bahasa jawanya gak sekental di jawa tengah).

Beberapa bukti percakapan. Tidak semua percakapan saya rekam.
(ada yang bs bantu embed soundcloud? Karena gagal terus)

Part 1: [url]https://S E N S O Raswintim/penipuan-part-1/[/url]
Part 2: [url]https://S E N S O Raswintim/penipuan-part-2/[/url]

No telepon penipu:
087868382642

Pelajaran yang bisa diambil:
1. Jangan panik dulu. Jangan langsung transfer.
2. Tanyakan identitas orang yang sedang ditahan tersebut.
3. Coba hubungi nomor orang yang dibilang sedang ditahan terlebih dahulu.
4. Apabila tidak bisa dihubungi, ulur waktu terus sampai bisa dihubungi dan dikonfirmasi.
5. Minta ketemuan dengan oknum tersebut kalau tidak bisa dihubungi (sialnya dalam kasus ini kakak saya beda kota sehingga sulit melakukan ini).
6. Lapor ke kepolisian belum jadi opsi pertama. Karena bisa semakin runyam misalkan masalahnya benar. Sebaiknya berusaha selesaikan sendiri. Kalau buntu dan semakin ragu-ragu baru telepon pihak kepolisian untuk minta konfirmasi.

Semoga thread ini bisa bermanfaat agar kita semakin bs waspada. Kejahatan bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi juga ada kesempatan. emoticon-Kiss (S)

Thanks to kaskus

emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus
Diubah oleh Jewitt 18-12-2013 03:00
0
5.3K
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan