Jakarta - Sebuah laporan terbaru meramalkan pada 2017 volume sampah elektronik seperti kulkas, televisi, telepon seluler, dan monitor komputer akan meningkat hingga 30 persen dan jika ditumpuk akan sama dengan 200 menara Empire State Building. Penghasil sampah elektronik terbesar adalah Tiongkok dan Amerika Serikat.

Ramalan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan oleh organisasi-organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemerintah, organisasi nonpemerintah, dan organisasi ilmu pengetahuan yang bermitra dalam inisiatif "Solving the E-Waste Problem" (StEP).

Organisasi itu juga membuat peta digital tentang sampah elektronik global. Peta digital itu menampilkan data sampah elektronik dari 184 negara dan seberapa banyak sampah-sampah itu terkumpul. Data-data itu diharapkan bisa membantu pemerintah dan perusahaan-perusahaan mengelola sampah elektronik mereka.

Dunia menghasilkan hampir 54 juta ton barang elektronik bekas tahun lalu. StEP memperkirakan lima tahun mendatang dunia akan menghasilkan 33 persen lebih banyak sampah elektronik atau sekitar 72 juta ton. Jumlah itu sama dengan 11 kali volume Piramida Giza.

Tiongkok adalah penghasil sampah elektronik terbesar di dunia. Pada 2012 Tiongkok menghasilkan 12,2 juta ton sampah elektrnik, sementara AS yang berada di urutan kedua menghasilkan sekitar 11 juta sampah elektronik di tahun yang sama.

Meski demikian, hinga kini belum ada data yang komprehensif tentang sampah elektronik karena negara-negara mendefenisikan sampah elektronik secara beragam. Contohnya bagi AS, sampah elektronik peralatan listrik seperti televisi dan komputer. Sementara bagi Eropa barang elektronik adalah semua benda yang digerakan baterai atau punya colokan listrik.

"Itulah alasan kami mengembangkan peta digital ini. Ini adalah pertama kali kami memperkenalkan data yang sungguh lengkap," kata Ruediger Kuehr dari United Nations University, Jerman yang juga sekretaris inisiatif StEP



http://i.livescience.com/images/i/00...peg?1387115405

coba ada tretan debek tu sampah elektronik pasti teratasi

beng rombeng