- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lari Saat Nonton Judi Sabung Ayam, Dwi Ditemukan Tewas di Sungai


TS
dragonroar
Lari Saat Nonton Judi Sabung Ayam, Dwi Ditemukan Tewas di Sungai
Quote:
Senin, 16 Desember 2013 10:27 WIB

Beberapa anggota Tim Search And Rescue (SAR) Kabupaten Purworejo sedang mengevakuasi jenazah Dwi Sungkono yang ditemukan di tepi Sungai Bogowonto di desa Guyangan kecamatan Purwodadi, Purworejo, Minggu (15/12/2013).
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rento Ari Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Dwi Sungkono (32), warga RT2/2 Desa Plandi Kecamatan Purwodadi, Purworejo tewas tenggelam setelah berusaha melarikan diri dari sergapan polisi. Jasad pemuda malang tersebut baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja (Tribunnews.com Network) di lapangan, peristiwa nahas tersebut bermula pada Jumat sore (13/12/2013) ketika Dwi dan seorang rekannya, Widi bermaksud melayat ke rumah saudaranya di Wates. Dalam perjalanan keluar dari desa, mereka melihat ada kerumunan warga yang sedang menyabung ayam di Dusun Segelo Desa/Kecamatan Bagelen.
"Entah kenapa, Dwi kemudian tertarik dan berbelok untuk menonton. Ketika ada polisi melakukan penggerebekan rupanya Dwi ketakutan dan berusaha melarikan diri dengan menyeberangi Sungai Bogowonto," jelas tetangga korban, Alex ketika ditemui di rumah duka, Minggu (15/12/2013).
Alex melanjutkan, Dwi lari bersama Widi, Warno serta Agus warga Segelo. Keempat orang tersebut lari ke Sungai Bogowonto menghindari pengejaran polisi.
"Dwi, Warno dan Agus berlari ke sungai namun ke bagian selatan. Sementara itu Widi ke sungai namun ke utara," jelasnya.
Alex menerangkan, korban sempat terlihat oleh Warno dan Agus ketika menyeberangi Sungai Bogowonto, namun keduanya tidak berani menolong korban yang diduga hanyut kemudian tenggelam karena tidak bisa berenang.
"Rekan korban baru melaporkan kejadian itu, setelah Dwi tidak pulang hingga Jumat sore, mereka melaporkan informasi ini kepada keluarga," katanya.
Mendengar informasi tersebut, keluarga bersama warga sekitar kemudian melakukan pencarian dimulai Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka menyusuri tepian Sungai Bogowonto, namun tidak berhasil menemukan korban.
Sabtu pagi pencarian dilanjutkan dengan melibatkan SAR, PMI, BPBD dibantu warga setempat. Pencarian dilakukan dengan menyusuri Sungai Bogowonto hingga sejauh tiga kilometer, namun korban belum juga ditemukan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia mendengar ada penggerebekan sabung ayam setelah mendengar letusan senjata api.
"Lebih dari lima kali suara letusan tembakan. Saat keluar rumah, saya melihat puluhan warga berlarian sementara Polisi terlihat mengejar," katanya.
Warga Segelo tersebut melanjutkan, sabung ayam dilakukan di halaman rumah Radingun warga RT 4 RW 5 Dusun Segelo. Saat itu puluhan warga ramai mendatangi lokasi sabung ayam tersebut. Namun ia tidak tahu ketika ada korban tenggelam setelah penggerebekan itu.
Akhirnya pada Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 11.30 WIB jenazah Dwi ditemukan di tepi Sungai Bogowonto di Desa Guyangan Kecamatan Purwodadi. Lokasi penemuan ini berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi tenggelamnya.
Sebanyak delapan orang anggota tim pencari menemukan jasad Dwi tersangkut di semak yang tumbuh di tepian sungai bagian utara.
Anggota tim, Suprapto (54) mengatakan, jenazah ditemukan tidak jauh dari kelokan Sungai Bogowonto. Saat ditemukan jenazah dalam kondisi tertelungkup dan masih berpakaian lengkap.
"Jasad korban tersangkut semak di tepi sungai. Ia masih berpakaian lengkap, memakai kaos coklat dan celana jeans. Tubuhnya muncul mungkin karena permukaan air mulai turun. Kemarin kami kesulitan mencari karena air masih tinggi," jelasnya.
Anggota tim yang lain, Heron (35) menambahkan, saat pihaknya menemukan jenazah, kondisinya telah sebagian rusak diserang ketam sungai, terutama di bagian wajah.
"Bahkan, di pohon di sekitar lokasi penemuan, ada burung, mungkin Elang yang menunggu. Mungkin mengendus bau daging," katanya.
Tim SAR kemudian mengevakuasi jenazah ke RSUD Saras Husada sebelum kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Namun proses evakuasi tersebut sempat menjadi tontonan puluhan warga setempat.
Ditemui di rumah duka, ayah korban, Tugino (57) mengaku kecewa terhadap polisi. Pasalnya, ia telah melaporkan hilangnya anak keduanya yang belum menikah itu ke polisi, namun respon polisi dirasa lambat.
"Mungkin saja anak saya memang salah, saya minta maaf untuk itu. Tapi kok ketika saya lapor, polisi tidak juga turun ke lapangan? Selama dua hari pencarian, tidak satupun polisi terlihat. Ke rumah saya pun tidak. Laporan saya seperti diabaikan begitu saja," ujarnya pelan.
Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu SIK MSi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya upaya penggerebekan dari Polsek Bagelen tersebut.
"Kapolsek sudah melapor ke saya. Dalam kasus sabung ayam tersebut kami mengamankan dua orang. Untuk kasus orang hilang, fakta di lapangan tidak ada yang memberikan informasi demikian," jelasnya melalui layanan Blackberry Messenger (BBM), Minggu sore.
Kapolres melanjutkan, informasi tertulis dari Polsek Bagelen dan Purwodadi mengenai orang hilang belum ada.
"Kalau info lisan ada. Memang sudah ada laporan, tapi itu belum laporan resmi. Saya sudah memerintahkan anggota untuk membuat laporan dan mengumpulkan fakta mengenai kejadian ini," lanjutnya.
Atas kejadian ini Kapolres mengimbau masyarakat agar tidak melibatkan diri dalam tindak pidana apapun.
"Meski hanya menonton, sebaiknya hindari," ujarnya.(toa)
Tribun News

Beberapa anggota Tim Search And Rescue (SAR) Kabupaten Purworejo sedang mengevakuasi jenazah Dwi Sungkono yang ditemukan di tepi Sungai Bogowonto di desa Guyangan kecamatan Purwodadi, Purworejo, Minggu (15/12/2013).
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rento Ari Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWOREJO - Dwi Sungkono (32), warga RT2/2 Desa Plandi Kecamatan Purwodadi, Purworejo tewas tenggelam setelah berusaha melarikan diri dari sergapan polisi. Jasad pemuda malang tersebut baru ditemukan beberapa hari kemudian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja (Tribunnews.com Network) di lapangan, peristiwa nahas tersebut bermula pada Jumat sore (13/12/2013) ketika Dwi dan seorang rekannya, Widi bermaksud melayat ke rumah saudaranya di Wates. Dalam perjalanan keluar dari desa, mereka melihat ada kerumunan warga yang sedang menyabung ayam di Dusun Segelo Desa/Kecamatan Bagelen.
"Entah kenapa, Dwi kemudian tertarik dan berbelok untuk menonton. Ketika ada polisi melakukan penggerebekan rupanya Dwi ketakutan dan berusaha melarikan diri dengan menyeberangi Sungai Bogowonto," jelas tetangga korban, Alex ketika ditemui di rumah duka, Minggu (15/12/2013).
Alex melanjutkan, Dwi lari bersama Widi, Warno serta Agus warga Segelo. Keempat orang tersebut lari ke Sungai Bogowonto menghindari pengejaran polisi.
"Dwi, Warno dan Agus berlari ke sungai namun ke bagian selatan. Sementara itu Widi ke sungai namun ke utara," jelasnya.
Alex menerangkan, korban sempat terlihat oleh Warno dan Agus ketika menyeberangi Sungai Bogowonto, namun keduanya tidak berani menolong korban yang diduga hanyut kemudian tenggelam karena tidak bisa berenang.
"Rekan korban baru melaporkan kejadian itu, setelah Dwi tidak pulang hingga Jumat sore, mereka melaporkan informasi ini kepada keluarga," katanya.
Mendengar informasi tersebut, keluarga bersama warga sekitar kemudian melakukan pencarian dimulai Jumat malam sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka menyusuri tepian Sungai Bogowonto, namun tidak berhasil menemukan korban.
Sabtu pagi pencarian dilanjutkan dengan melibatkan SAR, PMI, BPBD dibantu warga setempat. Pencarian dilakukan dengan menyusuri Sungai Bogowonto hingga sejauh tiga kilometer, namun korban belum juga ditemukan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ia mendengar ada penggerebekan sabung ayam setelah mendengar letusan senjata api.
"Lebih dari lima kali suara letusan tembakan. Saat keluar rumah, saya melihat puluhan warga berlarian sementara Polisi terlihat mengejar," katanya.
Warga Segelo tersebut melanjutkan, sabung ayam dilakukan di halaman rumah Radingun warga RT 4 RW 5 Dusun Segelo. Saat itu puluhan warga ramai mendatangi lokasi sabung ayam tersebut. Namun ia tidak tahu ketika ada korban tenggelam setelah penggerebekan itu.
Akhirnya pada Minggu (15/12/2013) sekitar pukul 11.30 WIB jenazah Dwi ditemukan di tepi Sungai Bogowonto di Desa Guyangan Kecamatan Purwodadi. Lokasi penemuan ini berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi tenggelamnya.
Sebanyak delapan orang anggota tim pencari menemukan jasad Dwi tersangkut di semak yang tumbuh di tepian sungai bagian utara.
Anggota tim, Suprapto (54) mengatakan, jenazah ditemukan tidak jauh dari kelokan Sungai Bogowonto. Saat ditemukan jenazah dalam kondisi tertelungkup dan masih berpakaian lengkap.
"Jasad korban tersangkut semak di tepi sungai. Ia masih berpakaian lengkap, memakai kaos coklat dan celana jeans. Tubuhnya muncul mungkin karena permukaan air mulai turun. Kemarin kami kesulitan mencari karena air masih tinggi," jelasnya.
Anggota tim yang lain, Heron (35) menambahkan, saat pihaknya menemukan jenazah, kondisinya telah sebagian rusak diserang ketam sungai, terutama di bagian wajah.
"Bahkan, di pohon di sekitar lokasi penemuan, ada burung, mungkin Elang yang menunggu. Mungkin mengendus bau daging," katanya.
Tim SAR kemudian mengevakuasi jenazah ke RSUD Saras Husada sebelum kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Namun proses evakuasi tersebut sempat menjadi tontonan puluhan warga setempat.
Ditemui di rumah duka, ayah korban, Tugino (57) mengaku kecewa terhadap polisi. Pasalnya, ia telah melaporkan hilangnya anak keduanya yang belum menikah itu ke polisi, namun respon polisi dirasa lambat.
"Mungkin saja anak saya memang salah, saya minta maaf untuk itu. Tapi kok ketika saya lapor, polisi tidak juga turun ke lapangan? Selama dua hari pencarian, tidak satupun polisi terlihat. Ke rumah saya pun tidak. Laporan saya seperti diabaikan begitu saja," ujarnya pelan.
Sementara itu, Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu SIK MSi ketika dikonfirmasi membenarkan adanya upaya penggerebekan dari Polsek Bagelen tersebut.
"Kapolsek sudah melapor ke saya. Dalam kasus sabung ayam tersebut kami mengamankan dua orang. Untuk kasus orang hilang, fakta di lapangan tidak ada yang memberikan informasi demikian," jelasnya melalui layanan Blackberry Messenger (BBM), Minggu sore.
Kapolres melanjutkan, informasi tertulis dari Polsek Bagelen dan Purwodadi mengenai orang hilang belum ada.
"Kalau info lisan ada. Memang sudah ada laporan, tapi itu belum laporan resmi. Saya sudah memerintahkan anggota untuk membuat laporan dan mengumpulkan fakta mengenai kejadian ini," lanjutnya.
Atas kejadian ini Kapolres mengimbau masyarakat agar tidak melibatkan diri dalam tindak pidana apapun.
"Meski hanya menonton, sebaiknya hindari," ujarnya.(toa)
Tribun News
Diubah oleh dragonroar 16-12-2013 16:22
0
1.8K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan