tumboyAvatar border
TS
tumboy
MENYEDIHKAN ! KAPOLRI dan KAPOLDA makan nya dari keluarga preman
Iptu M Alexander Shah :"Kakekku Yang Kasih Makan Kapoldasu dan Kapolri". Kades Bangun Purba Disiksa di Kantor Polisi




BPB - Medan, Kasus penyaniayaan keji kembali dipertontonkan keluarga Taliban terhadap putra pribumi anak kandung ibu pertiwi. Sebelumnya, seorang putra Karo Eikel Banta Bangun juga menjadi korban penganiayaan Trio Shah di Entrance Club/Grand Aston Medan pada 14 November lalu. Kini, Rafinda Tarigan yang merupakan Kades Bangun Purba kembali menjadi korban kebiadaban kelompok Taliban.

Sadis…! Itulah yang dialami Kepala Desa (Kades) Bangun Purba, Rafinda Tarigan (42) warga Dusun I Desa Bangun Purba, Kecamatan Bangun Purba, Deliserdang. Tanpa diawali surat panggilan, Polres Deliserdang langsung melakukan penahanan terhadap Rafinda Tarigan. Sementara Surat Perintah Penangkapan dikeluarkan pada tanggal 14 November 2013, seketika itu juga Rafinda Tarigan ditahan.

Hal itu disampaikan Ridawati (41) istri Kades Rafinda Tarigan dan adiknya Sri Budi (42) serta dua anaknya ketika meminta perlindungan ke kantor FPIB di Jalan Setia Budi, Medan, Jumat (6/12). Ridawati dan Sri Budi menjelaskan, kasus penganiayaan terhadap Rafinda Tarigan diduga dilakukan Perwira Polres Deliserdang Iptu M Alexander Shah dan anggotanya.

Menurut kedua wanita itu, Rafinda Tarigan pada tanggal 14 November lalu ditangkap, dimasukkan ke dalam mobil dan sampai di kantor Polres Deliserdang lalu disetrum dan dipukuli sama pria-pria yang mengaku dari Polres Deliserdang.

Selama sang Kades berada di Polres Deliserdang sebagai tahanan, pihak keluarga dilarang menjenguk. “Selama lima hari kami tidak diperbolehkan menjenguknya” ujar Sri Budi Sialoho sambil menangis menceritakan nasib yang dialami abangnya.

Hingga saat ini, kami belum tahu bagaimana keadaan Rafinda Tarigan. Menurut keluarga ketika dijenguk, tubuh si Kades penuh luka bekas penganiayaan.Dan ketika dihubungi melalui Hp, suara Rafinda seperti orang kesakitan dan memelas seperti dibawah ancaman.

Diceritakan Sri Budi, kejadian sadis yang menimpa Kades itu, berawal saat sekelompok pria yang mengaku dari Polres Deliserdang mendatangi depot air minum di rumah Rafinda Tarigan di Dusun I, Desa Bangun Purba, Kecamatan Bangun Purba, Deli Serdang sekitar 14 November 2013 lalu.

Saat tersebut, oknum polisi itu mengatakan bahwa seorang bernama Budi Mangunsong yang merupakan warga di Dusun I itu dituduh melakukan pembakaran mobil Colt Diesel pengangkut sawit, dan menurut polisi ada keterlibatan Rafinda. Karena Kades mendapat laporan Budi Mangunsong yang merupakan warganya dibawa ke kantor polisi, si Kades langsung mendatangi kantor polisi seraya menanyakan kenapa ditangkap warganya.

Tapi ketika Kades menanyakan kepada polisi kenapa warganya ditangkap, malah di kades langsung ditangkap dan diteriaki tangkap kades oleh Iptu M Alexander Shah. “Ini kantor saya, tangkap Kades, dan anggota polisi pun menangkap dan langsung menahan si kades di kantor polisi.

Ironisnya, seketika itu juga polisi mengeluarkan surat perintah penangkapan dengan nomor SP.KAP/595/XI/2013/Reskrim tertanggal 14 November 2013 dengan tuduhan melakukan tindakpidana dengan kekerasan atau ancaman kekerasan melawan kepada seorang PNS yang melakukan pekerjaannya yang sah yang menyebabkan sesuatu luka.

Sebelumnya menangkap dan menahan Rafinda Tarigan, Iptu M Alexander Shah Cs masuk ke rumah adik saya dan mengobrak-abrik seisi rumah itu. Waktu Rafinda menanyakan identitas mereka, salah seorang yang belakangan mengaku Iptu M Alexander Shah mengambil kartu identitas kepolisiannya, dan malah melemparkannya ke lantai dan adik saya terpaksa memungutnya, kata Sri Budi dan istrinya Ridawati.
Beri Makan Kapolda & Kapolri

Bukan hanya itu, kata-kata kasar juga dilontarkan petugas Polres Deliserdang yang mengaku Iptu M Alexander Shah. “Saya gak takut sama Kapolda, ataupun Kapolri. Kakek saya yang memberi mereka makan, week end pun sama kakek saya-nya mereka itu,” ucap Sri Budi menirukan perkataan Iptu M Alexander Shah yang disebut-sebut cucu dari H Anif Shah.
Bahkan, oknum polisi yang mengaku keluarga H Anif Shah ini juga mengancam keluarga Rafinda Tarigan, bila kasus disebarluaskan. “Saya akan habisi keluargamu kalau kasus ini disebarluaskan”, ucap Sri Budi menirukan percakapannya sewaktu menjenguk Rafinda Tarigan di Polres sebelumnya.
Temui Kapoldasu
Atas kejadian yang dialami Kades Bangun Purba Rafianda Tarigan, keluarganya dan segenap pengurus FPIB yakni Paulus Ronald SH (Wakil Ketua Pusat FPIB), Sastra SH Mkn (Ketua FPIB Sumut), Daniel TF Sinambela SH (Pemimpin Umum/Ketua Dewan Redaksi Harian Batak Pos Bersinar), Rudi Hartawan Tampubolon SE dan beberapa alim ulama menemui Kapoldasu Irjen Pol Syarief Gunawan di rumah dinas. Namun, saying mereka tidak bertemu dengan Kapoldasu di rumah dinas.

Saat tersebut, Kapoldasu diwakili Dir Intelkam Poldasu Kombes Pol Wahyu Aries mengungkapkan, akan menindaklanjuti permasalahan yang dialami Rafinda Tarigan yang saat itu diberitahukan keluarganya. “Saat ini juga saya akan turun ke Polres Deliserdang untuk menindaklanjuti permasalahan ini. Ibu yakin sama saya kan, saya akan berangkat sekarang juga kesana,” terang Wahyu.

Histeris Lihat Wakapolres

Yang lebih mengharukan saat di Rumah Dinas Kapoldasu, adik Kades Rafinda Tarigan, Sri Budi histeris ketika Dir Intelkam Poldasu mengungkapkan akan menindaklanjuti kasus tersebut bersama Wakapolres Deliserdang Kompol Ahyan dan segera akan membuat laporannya kepada Kapoldasu.

Dimana, saat tersebut Sri Budi langsung histeris dan berlari menjauh ketika melihat wajah Kompol Ahyan sembari mengungkapkan, “sudah pernah kulaporkan sama dia, gak percaya aku sama dia, semakin disiksa nanti adikku” teriak Sri Budi sembari menghindari Kompol Ahyan.

Setelah kejadian tersebut, Kompol Ahyan dan beberapa petugas penjaga rumah Dinas Kapoldasu mempersilahkan agar rombongan meninggalkan lokasi. Sebelumnya, Ridawati, istri Kades Bangun Purba Rafinda Tarigan menjelaskan, bahwa kedatangan mereka ke kantor Forum Pribumi Indonesia Bersatu (FPIB) minta perlindungan hukum. “Kami datang kemari untuk minta perlindungan hukum. Keluarga kami diancam akan dihabisi kalau kasus penyiksaan terhadap suami saya kami sebarluaskan”, katanya.

Sebelumnya, keluarga Rafinda ini memang sangat ketakutan untuk menceritakan hal yang sebenarnya kepada pengurus FPIB. Namun, akhirnya persitiwa keji itu mereka ungkapkan, setelah Pemimpin Umum/Ketua Dewan Redaksi Batak Pos Bersinar Daniel TF Sinambela SH bersama pengurus FPIB menyatakan, akan tetap mendampingi keluarga Kades. “Hukum harus kita tegakkan, jangan ada penyiksaan. Kita siap sebagai garda terdepan untuk membela kebenaran”, tegas Daniel TF Sinambela SH didampingi Ketua FPIB Sumut Sastra SH MKn dan para alim ulama yang turut mendampingi keluarga Kades Rafinda Tarigan. ONY
http://batakpos.co.id/read-3332-iptu...or-polisi.html

video tindakan pengeroyokan oleh keluarga mereka


Tak Terima Adiknya Dikeroyok, Leo Laporkan Ketua Sapma ke Mapolresta
Laporan: Suhardiman

Apapun Ceritanya Kita Cinta Indonesia Tak terima adiknya diperlakukan semena-mena, Leo Bangun melaporkan Ketua Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) [color[/youtube]

Aikel Banta Bangun (21) mengaku dikeroyok Rahmad Dian Shah dan kawan-kawannya saat berada di Pub dan Bar Entrance Hotel Grand Aston Jalan Raden Saleh Medan, Sabtu (16/11/2013) sekitar pukul 03.00 dinihari.

Dikatakan Leo, akibat pengeroyokan itu, Aikel harus mendapat delapan jahitan di bagian telinga dan hidungnyaa akibat dipukul dengan benda tumpul.

Dia juga mengatakan, kejadian ini bermula saat adiknya, Aikel dipanggil salah seorang temannya ke tempat hiburan malam tersebut untuk membicarakan sesuatu. Namun ketika sedang asyik mengobrol sambil mendengarkan musik, Aikel didatangi sekelompok pria.

"Saya nggak tahu apa sebab dan musababnya tiba-tiba Dian yang diketahui adalah ketua Sapma di Kota Medan yang memukul wajah adik saya ," ujar Leo didampingi Ketua DPC Barisan Muda Indonesia, Sinarta Bangun di kantornya, Jalan Raden Saleh, Selasa (19/11/2013) kepada MedanBagus.Com.

Leo menambahkan, saat insiden terjadi, adiknya sempat memberikan perlawanan. Namun, karena kalah jumlah ditambah lagi dengan para pelaku yang menyerang dengan menggunakan benda tumpul, Aikel akhirnya menyudahi perlawanannya dan terkapar bersimbah darah.

Melihat korban berlumuran darah, para pelaku langsung melarikan diri. Sedangkan korban dilarikan teman-temannya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sementara itu, Leo mengatakan, meski sejak Sabtu kemarin hal itu sudah dilaporkan ke Mapolresta, namun belum ada kejelasan dari pihak kepolisian.

"Belum diproses bang. Kondisi adik saya juga masih lemas dan lembam," ujarnya. [hta]
[url]http://www.medanbagus.com/news.php?id

orang tua dan pamannya ketua Pemuda Pancasila , ngasi makan anak nya dari gaya preman , ya jadi nya anaknya preman emoticon-Ngakak


rahmat Shahbersama kapolda


Anif SHAH bersama anaknya Ijek SHAH, DODI SHAH , bersama rektor univeritas

anuar SHAH ketua ormas pemuda pancasila

Dian SHAH ketua pelajar pemuda pancasila dgn Gubernur sumut dari PKS gatot pujo nugroho

ajib SHAH ketua golkar sumut , bersama ical dan gubernur sumut

kodrad SHAH anak buahnya wiranto caleg hanura DPR RI

meherban SHAH ketua Ormas MPI (mejelis Pemuda Pancasila) dekat hercules

aksi anarki yg terang terangan di backup polisi

memalukan kapolri dan kapolda sampe mengemis makan sama ni keluarga, apa g dapat gaji ???
emoticon-Turut Berduka

SHAH ini merupakan marga dari suku bangsa arab taliban , yg dulu lari ke indonesia numpang hidup , setelah kuat siap siap menjajah !
0
5.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan