kesepian311Avatar border
TS
kesepian311
[Program Nyata] Dahlan akan Lepas Ekspor Perdana Pisang Subang ke Singapura
Spoiler for reff:




Subang -Hari ini Menteri BUMN Dahlan Iskan dijadwalkan menghadiri ekspor perdana buah tropik asal Subang ke Singapura. Buah pisang ini merupakan hasil perkebunan BUMN PTPN VIII di Subang, Jawa Barat.

Pisang yang diekspor merupakan jenis Mas Kirana seberat 7,26 ton senilai SGD 5.445 atau sekitar Rp 51 juta.

"Sejak dirintis pada 2012, luas areal tanaman buah-buah mlik PTPN VIII kini mencapai 4.017,02 hektar terdiri dari buah pisang, papaya, manggis, durian alpukat, dan buah lainnya," kata Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi di lokasi Kebun Jalupang Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12/2013).

Untuk perkebunan pisang, PTPN VIII mengalokasikan lahan seluas 1.342,53 hektar. Diproyeksikan luasan terus akan bertambah.

"Pada tahun 2016 mendatang bisa menjadi sala satu pelaku bisnis utama produk buah-buah bernilai tinggi di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta," tambahnya.

Pada lokasi acara terlihat, sebuah kontaner siap diberangkatkan. Lokasi acara berada di tengah perkebunan buah dan produk tanaman lainnya. Ide perkebunan buah tropik ini didorong oleh Dahlan. Tujuannya untuk menangkap pasar buah tropik yang besar dan membentengi serbuan buah-buah impor di dalam negeri.

(feb/hen)

Tambahan berita:

Indonesia Terus Upayakan Ekspor Pisang dan Manggis

Spoiler for reff:


SUBANG, (PRLM).- Indonesia diharapkan ke depan bisa menjadi salah satu negara pengekspor terbesar buah pisang dan manggis. Sebab saat ini tengah dan akan terus dikembangkan penanaman kedua jenis buah tersebut di kebun PTPN VIII. Malahan untuk pisang, hasil panen dari kebun Jalupang, hari ini dilakukan ekspor pertama sebanyak 7 ton ke Singapura.

Hal itu disampaikan Menteri BUMN RI, Dahlan Iskan di hadapan ratusan Mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi di Kampus STIESA Subang, Jumat (6/12/2013). Dia mengatakan penanaman berbagai jenis buah tropis di kebun-kebun PTPN VIII itu merupakan upaya swasembada buah. Sebab selama ini Indonesia cenderung mengandalkan impor, termasuk buah-buahan. Padahal potensi pengembangan buah lokal cukup besar.

Dikatakan Dahlan, dengan potensi yang ada sudah saat merubah paradigma impor menjadi ekspor. Itu salah satunya diawali dengan eksport buah pisang hasil panen dari kebun PTPN VIII. Generasi muda Subang juga harus mampu membangun jiwa kewirausahaan, sehingga negeri ini bisa mandiri termasuk dengan mengubah paradigma hobi mengimpor pangan.

Menurut Dahlan, kebijakan pemerintah kerap di kritisi dan di demo Mahasiswa. Misalnya terkait ketergantungan terhadap pangan dari Thailand, Malaysia, Vietnam, Australia dan Newzeland. Untuk penguatan ekonomi kerakyatan melalui kementerian BUMN, yaitu menggerakan seluruh BUMN, sepeti PTPN VIII mengembangkan buah-buah lokal tropis. Selain pisang, kini tengah dilakukan pula pengembangan tanaman manggis. Apalagi potensi tanaman manggis di Kabupaten Subang cukup mendukung, sehingga ke depannya Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu negara pengekspor buah pisang dan manggis.

Sementara itu berdasarkan realese dari Humas PTPN VIII, ekspor perdana buah pisang jenis Mas Kirana dari Kebun Jalupang sebanyak 7,260 ton dengan nilai SGD 5.445 tujuan Singapura. Pelepasan ekspor secara simbolis dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (6/12/2013). Acara berlangsungdilakukan di Kebun Jalupang, dihadiri jajaran Direksi PTPN VIII dan pejabat terkait.

Sejak dirintis tahun 2012 lalu, luas areal tanaman buah-buahan di PTPN VIII sudah mencapai 4.017.02 hektare terdiri dari pisang, pepaya, manggis, durian, alpukat, dan buah lainnya. Dari luas tersebut, buah pisang areal tanamnya paling luas yakni mencapai 1.342,53 hektare.

Berdasarkan data, hingga Oktober 2013 tanaman pisang sudah menghasilkan 93.279 kg, pepaya 3.742 kg. Hasilnya dijual ke beberapa distributor. Dari kedua jenis buah tersebut, prognosa sampai akhir Desember 2013 diperkirakanakan laba yang akan diperoleh PTPN VIII sebesar Rp. 1.040.000.000.

Pengembangan komoditas buah-buhan di PTPN VIII, selain dalam rangka meningkatkan pendapatan perusahaan melalui optimalisasi lahan, pihak manajemen juga menangkap peluang adanya potensi pasar yang besar terhadap kebutuhan buah-buahan, baik pasar lokal maupun pasar luar negeri. Apalagi, saat ini pemerintah memberlakukan aturan pembatasan hortikultura untuk sejumlah komoditas buah-buahan. Kebijakan itu akan membuat pasar buah-buahan tropis, setidaknya di pasar dalam negeri akan semakin besar.

Dengan kondisi tersebut, PTPN VIII menargetkan tahun 2016 mendatang bisa menjadi salah satu pelaku bisnis utama buah-buahan bernilai tinggi di Jawa Barat, Banten & DKI Jakarta. Kemudian mentargetkan pada tahun 2017 nanti, luas areal tanaman buah-buahan bisa mencapai 18.214 hektar.(A-116/A-147)***

PTPN VIII Ekspor Perdana Pisang ke Singapura

Spoiler for reff:




REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) melakukan ekspor perdana buah pisang jenis Mas Kirana seberat 7,26 ton untuk tujuan Singapura. Pelepasan ekspor secara simbolis dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Jumat (6/12), di Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat.

Dirut PTPN VIII Dadi Sunardi mengatakan, nilai ekspor perdana pisang Mas Kirana ini mencapai 5.445 dolar Singapura. "Ekspor perdana ini membuktikan bahwa manajemen PTPN VIII, serius menggarap bisnis di luar komoditi utama lainnya seperti teh, karet, dan sawit," kata Dadi.

Ia menjelaskan, sejak dirintis pada tahun 2012 lalu, luas areal tanaman buah-buahan milik PTPN VIII kini mencapai 4.017 hektare (ha) terdiri atas buah pisang, pepaya, manggis, durian, alpukat, dan buah lainnya. Dari luasan lahan tersebut, jenis buah pisang memiliki areal paling luas yakni mencapai 1.342 ha.

Hingga Oktober 2013 tanaman buah pisang sudah menghasilkan 93.279 kg dan buah pepaya 3.742 kg yang dijual ke beberapa distributor seperti PT Sewu Segar Nusantara, PT Laris Manis Utama, PT Mandiri Sukses Pratama, PT Mulia Raya, PT Indored, PT Agromali, Koperasi Tani Kuno dengan wilayah pemasaran di seluruh Indonesia. Dari kedua jenis buah tersebut (pisang dan pepaya), sampai akhir Desember 2013 diperkirakan laba PTPN VIII diperkirakan mencapai Rp 1,040 miliar.

Dadi menambahkan, pengembangan komoditas buah-buahan PTPN VIII selain meningkatkan pendapatan perusahaan melalui optimalisasi lahan, juga menangkap peluang potensi pasar yang besar terhadap kebutuhan akan buah-buahan, baik pasar lokal maupun pasar luar negeri. Apalagi, saat ini pemerintah memberlakukan aturan pembatasan hortikultura untuk sejumlah komoditas buah-buahan. Hal ini akan membuat pasar buah-buahan tropis, setidaknya pasar di dalam negeri akan semakin membesar.

Perusahaan perkebunan milik pemerintah ini juga menargetkan pada tahun 2016 bisa menjadi salah satu pemasok utama produk buah-buahan bernilai tinggi di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. Untuk mewujudkannya, PTPN VIII terus berupaya menambah luasan areal tanaman buah-buahan. "Kami menargetkan luas areal tanaman buah-buahan PTPN VIII bisa mencapai 18.214 hektar," ujarnya.

Sebagian penanaman buah-buahan akan dilakukan di sela-sela tanaman pokok (teh, karet, sawit), termasuk pada lahan-lahan cadangan, dan lahan yang akan dikonversikan dari tanaman teh yang kini sudah tidak mampu menghasilkan produktivitas tinggi akibat menurunnya daya dukung lahan dan ketidaksesuaian lahan untuk komoditas teh.

Redaktur : Nidia Zuraya
Sumber : Antara

Dahlan Kaget BUMN Bisa Ekspor Pisang dalam Waktu 1 Tahun

Spoiler for reff:


Subang -Menteri BUMN Dahlan Iskan menegaskan Indonesia harus melawan gempuran buah-buah impor dengan ekspor. Instruksinya kepada PTPN VIII untuk membangun perkebunan buah tropik menjadi kenyataan, sehingga mengagetkannya.

"Kita melawan dominasi buah impor. Justru kita harus ekspor," kata Dahlan saat pelepasan ekspor pisang di lahan perkebunan PTPN VIII di Subang Jawa Barat, Jumat (6/12/2013).

Guna menghadapi gempuran buah impor dan mengembangkan buas tropik di Indonesia, Dahlan telah menugaskan BUMN perkebunan PTPN VIII menanam buah tropik seperti pepaya, pisang, manggis hingga durian. Penugasan ini dberikan pada awal 2013, kini sudah ada hasilnya.

"Kapan bisa mengimbangi impor. Saya intruksikan di sini tanam 3.000 hektar manggis, 3.000 hektar durian, sambil menunggu manggis dan durian besar. Di sela tanam ditanam pisang dan pepaya. Nanti pisang dan pepaya dimatikan kalau durian dan manggis besar. Nanti ditanam di tempat lain. Terus berputar," jelasnya.

Dahlan sangat mengapresiasi langkah PTPN VIII yang menurutnya sigap menindaklanjuti program 'revolusi orange' yakni pengembangan buah tropik di dalam negeri.

Ide ini muncul di awal tahun ini dan ditindakjuti langsung oleh PTPN VIII sehingga akhir tahun sudah mampu mengekspor pisang Mas Kirana perdana ke Singapura.

"Saya sendiri kaget minggu lalu diberitahu, minggu depan ekspor pertama. Ide Januari, Mei tanam, Desember ekspor. Ini saya kaget. Saya terimakasih. Ini inti kerja, kerja, kerja. Ini nggak bisa dikerjakan dengan ngomong," sebutnya.

Sepert diketahui, bertempat di Subang Jawa Barat BUMN perkebunan PTPN VIII melakukan pengiriman pertama pisang jenis Mas Kirana seberat 7,26 ton senilai SGD 5.445 ke Singapura atau sekitar Rp 51 juta.
(feb/hen)

Salah satu bukti lagi kerja nyata beliau yang menggagas penanaman tanaman tropis emoticon-Smilie
Semangat emoticon-I Love Indonesia (S)

Thanks untuk agan/sista yang udah berbaik hati ngirimin emoticon-Blue Guy Cendol (L)
Ditunggu yang lain yah emoticon-Big Grin
Diubah oleh kesepian311 08-12-2013 23:13
0
4.6K
49
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan