Puisi yang Menyelamatkan Mandela Dari Kesedihan #RIPNelsonMandela
TS
IsnanExcl
Puisi yang Menyelamatkan Mandela Dari Kesedihan #RIPNelsonMandela
Puisi Karya William Ernest Henley Ini Sangat Tepat Menggambarkan Kebesaran Jiwa Mandela
Spoiler for pict:
A Leader Visionary Pioneer with a beautiful soul #RIPNelsonMandela
Quote:
Tak ada seorang pun yang lahir dengan perasaan benci terhadap orang lain karena perbedaan warna kulit atau karena latar belakang atau agamanya. Kita belajar untuk membenci. Dan bila kita bisa belajar membenci, maka kita juga bisa diajari untuk mengasihi. Karena cinta kasih itu hadir secara lebih alami pada hati manusia dibandingkan dengan kebencian. - Nelson Mandela
Quote:
Pada usia 12 tahun, penulis puisi "Invictus", Henley terkena TBC tulang, dan karena penyakitnya itu, salah satu kakinya harus diamputasi.
Quote:
Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun dari 95 tahun masa hidupnya.
Keduanya mewariskan pesan penting bagi manusia yang tersirat dalam puisi ini.
Inilah Puisi yang menyelamatkan Nelson Mandela dari kesedihan berjudul "Invictus" versi terjemahan Bahasa Indonesia.
Spoiler for pict:
Jiwa yang tak bisa ditaklukkan!
Quote:
Itulah yang cocok untuk menggambarkan diri Bapak Bangsa Afrika Selatan Nelson Mandela.
Quote:
Ia tidak menyerah ketika harus menjadi tahanan politik untuk memperjuangkan sikap anti apartheid-nya.
Quote:
Mandela tidak juga kemudian membenci kelompok kulit putih yang telah menyengsarakan diri dan kaumnya.
Quote:
Ketika kemudian Mandela memenangi pemilihan Presiden Afsel, maka yang dilakukannya adalah membangun rekonsialisi.
Quote:
Dengan keyakinannya yang tinggi, Mandela mengajak rakyatnya untuk memaafkan apa yang pernah terjadi di masa lalu, tanpa harus melupakannya (forgive but not to forget).
Quote:
Kebesaran hati Mandela itulah yang membuat Afsel terhindar dari kerusuhan rasial atau pun perang saudara.
Quote:
Sikap Mandela itulah yang membuat Afsel terhindar dari kehidupan yang penuh dengan balas dendam.
Quote:
Dengan rekonsiliasi yang ia bangun, Mandela ingin mengajak seluruh warga Afsel untuk sama-sama membangun negeri mereka.
Quote:
Namun membangun bangsa bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Apalagi di tengah tingginya ketidakpercayaan di antara masyarakat bahwa mereka bisa hidup bersama.
Quote:
Di tengah keraguan banyak orang bahwa orang seperti Mandela, yang hanya seorang tokoh perjuangan, akan mampu memimpin Afsel meraih masa depan yang lebih baik.
Quote:
Ketidakkompakan bangsa Afsel tercermin dari tim rugbi mereka. Pada permainan yang mengandalkan kekompakan, para pemain Afsel justru asyik bermain sendiri-sendiri.
Quote:
Mereka sama sekali tidak bermain untuk saling menopang bagi kemenangan tim. Akibatnya, tim Afsel dengan mudah selalu menjadi bulan-bulan tim besar seperti Australia, Inggris, atau Selandia Baru.
Quote:
Persoalan besar dihadapi ketika tahun 1995, Afsel ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia Rugbi.
Quote:
Dengan kondisi tim seperti itu, niscaya Afsel hanya sekadar menjadi tuan rumah dan tidak ada kebanggaan yang bisa didapatkan.
Quote:
Padahal inilah momentum besar untuk membangun kebersamaan seluruh rakyat dan sekaligus melahirkan kecintaan serta kebanggaan kepada negeri.
Quote:
Di sinilah Mandela lagi-lagi menunjukkan pribadi yang tidak mudah ditaklukkan.
Quote:
Secara khusus ia memanggil kapten tim rugbi Afsel, Francois Pienaar untuk datang ke kantor presiden dan berbincang dari hati ke hati.
Quote:
Dengan melepas atributnya sebagai seorang presiden, Mandela menyuntikkan kepada Pienaar tentang peran yang harus dimainkan seorang warganegara, seorang kapten tim olahraga untuk memberikan kebanggaan kepada negerinya.
Quote:
Kisah nyata tentang perjuangan bangsa Afsel dalam membangun kebesarannya dituangkan secara apik oleh sutradara film AS, Clint Eastwood dalam film yang menggambil judul puisi Henley, “Invictus”.
Quote:
Morgan Freeman dengan cemerlang memainkan peran sebagai Mandela, sementara Matt Damon berperan sebagai Pienaar.
Quote:
Dialog dari hati ke hati dari dua warga berbeda warna kulit itu menjadi titik balik kebangkitan tim rugby Afsel. Kekompakan di dalam tim kemudian menular ke seluruh negeri.
Quote:
Apalagi seluruh pemain yang berbeda warna kulit membaur menjadi satu dan kemudian menyebarkan kebersamaan ke seluruh rakyat.
Quote:
Semua orang segera melupakan perbedaan warna kulit dan mereka bersatu menjadi bangsa Afsel.
Quote:
Semua orang tidak ada yang mau ketinggalan untuk mendukung tim rugbi Afsel sampai akhirnya Afsel membuat sejarah baru menjadi juara dunia rugbi pada tahun 1995.
Quote:
Semangat “invictus”-lah yang diharapkan bisa menginspirasi Tim “Bafana-Bafana” untuk kembali membuat sejarah besar.
Quote:
Melengkapi sejarah yang sudah digoreskan Afsel menjadi negara pertama di Benua Hitam yang mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola.
Nelson Mandela meninggal dunia, puisi "Invictus" menginspirasi banyak orang!
Nelson Mandela meninggal pada usia 95 tahun, dimana 27 tahun hidupnya dihabiskan di penjara. Tak ada yang lebih pantas disebut sebagai "Jiwa yang tak bisa ditaklukkan". Mari baca puisi ini.
Spoiler for pict:
(RIP Nelson Mandela, 18 July 1918 – 5 December 2013)