Jakarta - Menko Kesra Agung Laksono mewanti-wanti soal calon ketua kwartir nasional gerakan Pramuka. Bukan tanpa alasan, calon-calon yang muncul umumnya berlatar belakang dari politisi. Agung pun merisaukan masa depan Pramuka yang akan dibawa ke ranah politis.

"Jangan jadi panggung politik. UU No 12/2010, Pramuka menjadi lembaga yang mendorong pemuda menjaga kebangsaan merah putih. Sehingga sebaiknya dipimpin oleh non partisan," jelas Agung kepada detikcom, Kamis (5/12/2013).

Menurut Agung, sesuai jadwal dalam pekan ini, Ketua Kwarnas Pramuka akan dipilih. Pejabat yang lama Prof Asrul Hasan sudah habis masa jabatannya. Yang merisaukan, Kwartir daerah Pramuka memunculkan nama calon yang berlatar belakang politis.

"Oleh karena itu Kwarnas Pramuka bisa memilih betul-betul dengan independensi. Pramuka tentu juga tidak diharapkan orang yang tidak pernah ngurus Pramuka tiba-tiba jadiin Ketum makanya harus yang punya kepedulian," urainya.

Agung tak ingin menjelang 2014 ini, Pramuka dijadikan tunggangan politik. Pramuka adalah aset bangsa. "Mengingatkan saja, independensi itu diutamakan," jelasnya.

[url]http://news.detik..com/read/2013/12/05/071715/2432919/10/kecemasan-menko-kesra-soal-jabatan-ketua-pramuka-yang-diperebutkan-politisi?n991101605[/url]

Gawat Kalau Sampai Pramuka Ditunggangi Politik