di akhir bulan november yang cerah, tepatnya satu minggu lalu aku adat kerjaan jadi juru kamera untuk memotre cara pengajian ibuk- ibuk di salah satu rumah pengusaha grosis yang sukses di cilegon. dalam acara pengajian tersebut aku perhatikan semua rata rata ibuk-ibuk yg sudah berumur, ngga ada ISMI ( ibu-ibu muda segar ). tapi kesampingkan dulu tentang ismi. acar pengajian berjalan penuh hikmat, dan si ustadzah sampai menangis tersedu-sedu sampe ingusnya meler.... hiiiiiiiiiii....
tapi bukan ingusnya yang jadi perhatian saya, justru ketika berdoa sampil mengangkat kedua tangannya, tederang suata bunyi " gemrinciiing..! " ternyata suara gelang emasnya yang saling beradu. wow...! gelang nya gede gede banget harganya yg jelas , gw ngga mampu membelinya. yang jdi pertanyaan saya adalah kenapa harus pakai gelang emas yg sebesar besar itu, dan sepertinya diacara itu menjadi acara pameran perhiasan ibuk-ibuk. ini acara pengajia apa acara pameran. hmmm...... emang sih kemampuan dasar perempuan adalah berdandan dan menghias diri agar bisa menarik pasangannya. tapi nggga segitunya kaleee.... dan emang benar saya juga jadi tertarik berandai-andai jahat, " kalau saja aku bisa ambil tuh gelang terus aku jual pasti aku bisa ganti lensa kamera aku yang sudah jelek ini. " wah jadi punya pikiran jelek kan gw, lagian buat apa tuh gelang segede gede itu dipakai kalau buka buat pamer.
Dan diharamkan menggerak-gerakkan tangan demi agar gelang itu bergemerincing, di mana niatnya untuk sekedar pamer dan memperlihatkannya kepada orang lain.
masa ustadzah yg sudah naik haji ngga ngerti...? atau pura pura ngga ngerti...