- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS
TS
psycho182
[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesepakbola asal Kamerun, Salomon Begondou, melayangkan pesan pendek sebelum ajal menjemput. Pesan pendek itu ditujukan kepada perempuan yang sempat dekat dengan dirinya.
Hani Kristina. Inilah nama perempuan yang mendapat pesan terakhir Salomon. Pesan itu dikirim Salomon pada Kamis (28/11) sekira pukul 14.00 WIB.
"Ak tdak tau knp km ga angkat tlp.hmm, ak cma mau blg kl ak bener2 menyasal hub kita brantakan gara2 ak.. semoga khidupan ke depan kita sama2 berhasil.. amin," tulis Salomon Begondou.
Usai pesan pendek itu dikirim, Hani pun langsung menghubungi nomor seluler Salomon. Namun, Salomon tak kunjung mengangkat. Kabar duka tentang Salomon baru diketahui saat Hani menonton telivisi.
"Saya kaget saat tahu Salomon meninggal dunia. Saya tahu dari televisi. Saya pingsan saat mengetahui kabar itu," kata Hani saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Senin (2/12).
Hani lalu bergegas menuju RSUD Tangerang. Mengenakan jaket berwarna hitam, Hani bersua Salomon di kamar jenazah RSUD Tangerang. Mantan Persipro Probolinggo itu terbujur kaku, dengan kedua tangan mendekap di atas dada.
Bau anyir tak membuat Hani pantang melihat jasad Salomon. Saat dikeluarkan petugas RSUD Tangerang, Hani lalu memeluk erat jasad Salomon. Air mata pun tak mampu dibendung Hani. Ia menangis di samping jasad Salomon.
Salomon tutup usai di sebuah rumah sakit di daerah Bumi Serpong Damai, Tangerang. Dia diduga meninggal akibat sakit keras yang dideritanya. Kabarnya, Salomon sempat muntah-muntah lalu dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan medis.
Namun karena Salomon tidak memiliki biaya, akhirnya dirawat di rumah. Selain pernah membela Persipro Probolinggo, Salomon juga pernah tercatat memperkuat PSIS Semarang.
Hidup Salomon di Indonesia terkatung-katung usai manajemen Persipro Probolinggo tidak membayar gaji Salomon selama satu musim. Sempat bermain di kompetisi divisi utama di bawah PT LPIS pada musim 2012-2013, Salomon hanya menerima bayaran 15 persen dari nilai kontrak.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono angkat suara perihal kematian Salomon. Ia memastikan PSSI akan mengurus pemulangan jenazah Salomon Bengondo ke Kamerun.
"Mudah-mudahan semua mengurus kepulangan dia. Insya Allah memerlukan waktu selama 10 hari," ujar Joko Driyono.
Pihak keluarga Salomon meminta RSUD Tangerang mengautopsi jenazah Salomon. Autopsi dilakukan untuk mengetahui ihwal penyakit Salomon.
Adik Salomon Begondou, Beliby Ferdinand mengatakan, usai autopsi jasad Salomon akn dibawa pulang ke Kamerun. "Rencana dibawa ke Kamerun. Saya juga masih mengurus proses administrasi kewarganegaraan," kata Beliby.
Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT) telah mengetahui kabar kematian Salomon tersebut. Kabar itu dsaimpaikan Simon Atangana selaku perwakilan pesepakbola Kamerun di Indonesia.
"Saya sudah memberitahu kepada Federasi Sepak Bola Kamerun. Kami selalu memberitahukan kabar terbaru kepada mereka," kata Simon seraya mengaku tak mendapatkan hambatan dalam mengurus proses administrasi. Proses berjalan mulus dari tingkat rukun tetangga, rukun warga, kepolisian dan rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, pengurus Persipro ngotot tidak akan melunasi gaji pemain asal Kamerun itu. Manajemen Persipro berkilah bahwa pembayaran gaji Salomon serta dua pemain Kamerun lainnya yang pernah membela Persipro di kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bukan tanggungan mereka.
Haris Nasution yang saat itu menjabat Direktur Teknis Persipro menjelaskan, begitu ada keputusan APBD tidak boleh dipakai mendanai sepak bola profesional, maka pengurus mencari dan menggendeng pihak ketiga guna mendanai tim.
Hasilnya, Syaiful Bahri selaku pihak ketiga dari Bondowoso mau mendanai Persipro. Dalam MoU (kesepahaman) antara Persipo dan Syaiful, nama tim jadi Persipro Bondowoso United. Dan disepakati home base tetap di Probolinggo, yakni Stadion Banyuangga.
"Setelah terjadi MoU dengan pihak ketiga, pengurus dan manajemen Persipro tidak ikut cawe-cawe ngurusi lagi tim berkompetisi. Karena memang tim sudah di take over. Hanya ada kesepakatan bus sebagai tranportasi disediakan kami (Persipro)," sebut Haris Nasution.
Karena sudah ditangani pihak ketiga (Syaiful Bahri), kata Haris, semua biaya oprasional ditanggung manajemen baru. Termasuk mendatangkan dan mengontrak tiga pemain asing asal Kamerun. Selain Salomon, manajemen Persipro Bondowoso United mengambil Silla Mbamba dan Camara.
Berapa kontrak dan bagaimana kualitas tiga pemain asing sebelumnya, Haris mengaku manajemen baru yang tahu. Karena memang dirinya tidak mengetahui atau tanya. "Mbamba dan Camara juga tahu itu. Karena memang yang mendatangkan pemain asing saat tim dikelola Pak Syaful Bahri," jelas Haris.
Karena dirinya dan pengurus lama sudah tidak ikut mengelola tim saat kompetisi, lanjut Haris, maka pihaknya tidak bisa ikut bertanggung jawab soal tunggakan tiga pemain asing. "Kan bukan kami yang mendatangkan atau mengontrak, apa kami harus ikut menanggung dan membayarnya?," ucap Haris.
Kendati bukan tanggung jawabnya, Haris yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo mengaku masih punya rasa kemanusiaan. Saat ketiga pemain asing itu melakukan aksi turun jalan meminta-minta uang di lampu merah Kota Probolinggo, ia pernah memanggil dan mengajak bicara Camara dkk.
"Saya ajak bicara dana tanya, mengapa melakukan aksi minta-minta? Dapatnya berapa dan dijawab memperoleh Rp 1 juta lebih. Kebutuhan hidupnya berapa?," cetus Haris.
Saat pamit mau pulang ke Kamerun, tutur Haris, dirinya juga memberi bantuan uang saku kepada tiga pemain Kamerun. Saat itu masing-masing pemain diberi uang saku Rp 7,5 juta - Rp 10 juta. "Saya kasih Rp 7,5 juta atau Rp 10 juta, lupa. Saat itu pamitnya mau pulang ke Kamerun, nyatanya masih tinggal di Indonesia," beber Haris.
Kendati sudah tidak berada di Probolinggo, para pemain Kamerun itu masih melakukan komunikasi telepon. Terakhir Camara mengabarkan soal meninggalnya Salomon pada Jumat (29/11). "Saya ditelepon Camara dan mengabarkan Salomon meninggal," pungkas Haris.
SUMBER
Hani Kristina. Inilah nama perempuan yang mendapat pesan terakhir Salomon. Pesan itu dikirim Salomon pada Kamis (28/11) sekira pukul 14.00 WIB.
"Ak tdak tau knp km ga angkat tlp.hmm, ak cma mau blg kl ak bener2 menyasal hub kita brantakan gara2 ak.. semoga khidupan ke depan kita sama2 berhasil.. amin," tulis Salomon Begondou.
Usai pesan pendek itu dikirim, Hani pun langsung menghubungi nomor seluler Salomon. Namun, Salomon tak kunjung mengangkat. Kabar duka tentang Salomon baru diketahui saat Hani menonton telivisi.
"Saya kaget saat tahu Salomon meninggal dunia. Saya tahu dari televisi. Saya pingsan saat mengetahui kabar itu," kata Hani saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Senin (2/12).
Hani lalu bergegas menuju RSUD Tangerang. Mengenakan jaket berwarna hitam, Hani bersua Salomon di kamar jenazah RSUD Tangerang. Mantan Persipro Probolinggo itu terbujur kaku, dengan kedua tangan mendekap di atas dada.
Bau anyir tak membuat Hani pantang melihat jasad Salomon. Saat dikeluarkan petugas RSUD Tangerang, Hani lalu memeluk erat jasad Salomon. Air mata pun tak mampu dibendung Hani. Ia menangis di samping jasad Salomon.
Salomon tutup usai di sebuah rumah sakit di daerah Bumi Serpong Damai, Tangerang. Dia diduga meninggal akibat sakit keras yang dideritanya. Kabarnya, Salomon sempat muntah-muntah lalu dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan tindakan medis.
Namun karena Salomon tidak memiliki biaya, akhirnya dirawat di rumah. Selain pernah membela Persipro Probolinggo, Salomon juga pernah tercatat memperkuat PSIS Semarang.
Hidup Salomon di Indonesia terkatung-katung usai manajemen Persipro Probolinggo tidak membayar gaji Salomon selama satu musim. Sempat bermain di kompetisi divisi utama di bawah PT LPIS pada musim 2012-2013, Salomon hanya menerima bayaran 15 persen dari nilai kontrak.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Joko Driyono angkat suara perihal kematian Salomon. Ia memastikan PSSI akan mengurus pemulangan jenazah Salomon Bengondo ke Kamerun.
"Mudah-mudahan semua mengurus kepulangan dia. Insya Allah memerlukan waktu selama 10 hari," ujar Joko Driyono.
Pihak keluarga Salomon meminta RSUD Tangerang mengautopsi jenazah Salomon. Autopsi dilakukan untuk mengetahui ihwal penyakit Salomon.
Adik Salomon Begondou, Beliby Ferdinand mengatakan, usai autopsi jasad Salomon akn dibawa pulang ke Kamerun. "Rencana dibawa ke Kamerun. Saya juga masih mengurus proses administrasi kewarganegaraan," kata Beliby.
Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT) telah mengetahui kabar kematian Salomon tersebut. Kabar itu dsaimpaikan Simon Atangana selaku perwakilan pesepakbola Kamerun di Indonesia.
"Saya sudah memberitahu kepada Federasi Sepak Bola Kamerun. Kami selalu memberitahukan kabar terbaru kepada mereka," kata Simon seraya mengaku tak mendapatkan hambatan dalam mengurus proses administrasi. Proses berjalan mulus dari tingkat rukun tetangga, rukun warga, kepolisian dan rumah sakit.
Sebelumnya diberitakan, pengurus Persipro ngotot tidak akan melunasi gaji pemain asal Kamerun itu. Manajemen Persipro berkilah bahwa pembayaran gaji Salomon serta dua pemain Kamerun lainnya yang pernah membela Persipro di kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bukan tanggungan mereka.
Haris Nasution yang saat itu menjabat Direktur Teknis Persipro menjelaskan, begitu ada keputusan APBD tidak boleh dipakai mendanai sepak bola profesional, maka pengurus mencari dan menggendeng pihak ketiga guna mendanai tim.
Hasilnya, Syaiful Bahri selaku pihak ketiga dari Bondowoso mau mendanai Persipro. Dalam MoU (kesepahaman) antara Persipo dan Syaiful, nama tim jadi Persipro Bondowoso United. Dan disepakati home base tetap di Probolinggo, yakni Stadion Banyuangga.
"Setelah terjadi MoU dengan pihak ketiga, pengurus dan manajemen Persipro tidak ikut cawe-cawe ngurusi lagi tim berkompetisi. Karena memang tim sudah di take over. Hanya ada kesepakatan bus sebagai tranportasi disediakan kami (Persipro)," sebut Haris Nasution.
Karena sudah ditangani pihak ketiga (Syaiful Bahri), kata Haris, semua biaya oprasional ditanggung manajemen baru. Termasuk mendatangkan dan mengontrak tiga pemain asing asal Kamerun. Selain Salomon, manajemen Persipro Bondowoso United mengambil Silla Mbamba dan Camara.
Berapa kontrak dan bagaimana kualitas tiga pemain asing sebelumnya, Haris mengaku manajemen baru yang tahu. Karena memang dirinya tidak mengetahui atau tanya. "Mbamba dan Camara juga tahu itu. Karena memang yang mendatangkan pemain asing saat tim dikelola Pak Syaful Bahri," jelas Haris.
Karena dirinya dan pengurus lama sudah tidak ikut mengelola tim saat kompetisi, lanjut Haris, maka pihaknya tidak bisa ikut bertanggung jawab soal tunggakan tiga pemain asing. "Kan bukan kami yang mendatangkan atau mengontrak, apa kami harus ikut menanggung dan membayarnya?," ucap Haris.
Kendati bukan tanggung jawabnya, Haris yang juga anggota DPRD Kota Probolinggo mengaku masih punya rasa kemanusiaan. Saat ketiga pemain asing itu melakukan aksi turun jalan meminta-minta uang di lampu merah Kota Probolinggo, ia pernah memanggil dan mengajak bicara Camara dkk.
"Saya ajak bicara dana tanya, mengapa melakukan aksi minta-minta? Dapatnya berapa dan dijawab memperoleh Rp 1 juta lebih. Kebutuhan hidupnya berapa?," cetus Haris.
Saat pamit mau pulang ke Kamerun, tutur Haris, dirinya juga memberi bantuan uang saku kepada tiga pemain Kamerun. Saat itu masing-masing pemain diberi uang saku Rp 7,5 juta - Rp 10 juta. "Saya kasih Rp 7,5 juta atau Rp 10 juta, lupa. Saat itu pamitnya mau pulang ke Kamerun, nyatanya masih tinggal di Indonesia," beber Haris.
Kendati sudah tidak berada di Probolinggo, para pemain Kamerun itu masih melakukan komunikasi telepon. Terakhir Camara mengabarkan soal meninggalnya Salomon pada Jumat (29/11). "Saya ditelepon Camara dan mengabarkan Salomon meninggal," pungkas Haris.
SUMBER
adik begoundo ngamen demi sang kaka
Spoiler for foto meminta-minta sang adik demi kakak di indo:
![[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS](https://s.kaskus.id/images/2013/12/03/5280943_20131203115446.jpg)
![[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS](https://s.kaskus.id/images/2013/12/03/5280943_20131203114819.jpeg)
![[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS](https://s.kaskus.id/images/2013/12/03/5280943_20131203114829.jpg)
![[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS](https://s.kaskus.id/images/2013/12/03/5280943_20131203114838.jpg)
![[BERITA PSSI. LAGI DAN LAGI MENINGGAL KARENA TIDAK DIGAJI ] Begondou Kirimi Hani SMS](https://s.kaskus.id/images/2013/12/03/5280943_20131203114846.jpeg)
LAGI DAN LAGI BEGINIKAH POTRET MANAGEMENT SEPAK BOLA KITA ?
0
2.5K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan