- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
CSIS: Kalah Populer Dibanding Mega, Tapi Elektabilitas Jokowi Nomor 1


TS
jajang100
CSIS: Kalah Populer Dibanding Mega, Tapi Elektabilitas Jokowi Nomor 1
Jakarta - Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan popularitas Joko Widodo kalah tipis dibanding Ketua Umumnya di PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun Jokowi tetap unggul dalam elektabilitas capres.
"Megawati masih paling populer dibanding Jokowi. Tapi pilihan presiden secara top of mind tetap dimenangkan Jokowi," kata Kepala Departemen Politik CSIS Philip L Vermonte di Kantor CSIS, Jl Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Minggu (1/11/2013).
Menurut CSIS, munculnya Jokowi yang notabene bukan tokoh elit PDIP sebagai capres paling dipilih merupakan tanda oligarki politik sudah mulai retak. Selama ini, PDIP memang dikenal memiliki tradisi kekuasaan partai berada di tangan trah Ketua Umumnya.
"Jokowi bukan bagian oligarki partai tapi mendapat dukukungan luas masyarakat. Partai harus bercermin, ini tanda-tanda zaman, bahwa artai harus membuka diri terhadap calon yang mengurangi oligarki dan dinasti," tutur Philip.
Saat ini, partai bukan lagi menjadi milik ketua umumnya, melainkan partai eksis karena didukung masyarakat. Dan terlihat, masyarakat sudah tak melihat ketua umum partai sebagai figur utama partai untuk berlaga di Pilpres 2014.
"Semoga partai di luar PDIP bisa mengikuti dan bisa membuka calon di luar oligarki partai. Oligarki partai mulai retak, dan harus dipecahkan ramai-ramai," ujar Philip.
Survei ini bertajuk 'Survei Nasional CSIS November 2013: Tanda-tanda Berakhirnya Oligarki Elit Partai?'. Survei ini dilakukan lewat wawancara tatap muka di 33 provinsi dan berlangsung dari tanggal 13 hingga 20 November 2013. Ada 1180 responden yang dilibatkan, dengan margin of error sebesar 2,85 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
CSIS sengaja tak memasukkan nama peserta konvensi capres Partai Demokrat. "Karena kami bukan lembaga survei yang dibayar konvensi, maka kami tidak memunculkan hasil survei terhadap peserta konvensi. Kan sudah ada itu, lembaga-lembaga survei yang digunakan untuk konvensi. Kami tidak termasuk," kata Philip.
Berikut adalah capres terpopuler berdasar survei ini.
1. Megawati 95 persen
2. Jokowi 93,6 persen
3. JK 91,4 persen
4. Prabowo: 87,1 persen
5. Wiranto: 86,5 persen
6. Ical: 85,9 persen
7. Hatta Rajasa 74,8 persen
9. Surya Paloh 59,4 persen
10. Yusril Ihza Mahendra 55 persen
11. Suryadharma Ali 32, 3 persen
Sedangkan hasil survei elektabilitas presiden (top of mind) adalah sebagai berikut.
1. Jokowi 34,7 persen
2. Prabowo 10,7 persen
3. Ical 9 persen
4. Wiranto 4,6 persen
5. JK 3,7 persen
6. Megawati 3,3 persen
7. Mahfud MD 1, persen
8. Hatta Rajasa 0,6 persen
Belum punya pilihan: 22,8 persen
[url]http://news.detik..com/read/2013/12/01/172331/2428967/10/csis-kalah-populer-dibanding-mega-tapi-elektabilitas-jokowi-nomor-1?n991102605[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/12/01/172331/2428967/10/2/csis-kalah-populer-dibanding-mega-tapi-elektabilitas-jokowi-nomor-1[/url]
"Megawati masih paling populer dibanding Jokowi. Tapi pilihan presiden secara top of mind tetap dimenangkan Jokowi," kata Kepala Departemen Politik CSIS Philip L Vermonte di Kantor CSIS, Jl Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Minggu (1/11/2013).
Menurut CSIS, munculnya Jokowi yang notabene bukan tokoh elit PDIP sebagai capres paling dipilih merupakan tanda oligarki politik sudah mulai retak. Selama ini, PDIP memang dikenal memiliki tradisi kekuasaan partai berada di tangan trah Ketua Umumnya.
"Jokowi bukan bagian oligarki partai tapi mendapat dukukungan luas masyarakat. Partai harus bercermin, ini tanda-tanda zaman, bahwa artai harus membuka diri terhadap calon yang mengurangi oligarki dan dinasti," tutur Philip.
Saat ini, partai bukan lagi menjadi milik ketua umumnya, melainkan partai eksis karena didukung masyarakat. Dan terlihat, masyarakat sudah tak melihat ketua umum partai sebagai figur utama partai untuk berlaga di Pilpres 2014.
"Semoga partai di luar PDIP bisa mengikuti dan bisa membuka calon di luar oligarki partai. Oligarki partai mulai retak, dan harus dipecahkan ramai-ramai," ujar Philip.
Survei ini bertajuk 'Survei Nasional CSIS November 2013: Tanda-tanda Berakhirnya Oligarki Elit Partai?'. Survei ini dilakukan lewat wawancara tatap muka di 33 provinsi dan berlangsung dari tanggal 13 hingga 20 November 2013. Ada 1180 responden yang dilibatkan, dengan margin of error sebesar 2,85 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
CSIS sengaja tak memasukkan nama peserta konvensi capres Partai Demokrat. "Karena kami bukan lembaga survei yang dibayar konvensi, maka kami tidak memunculkan hasil survei terhadap peserta konvensi. Kan sudah ada itu, lembaga-lembaga survei yang digunakan untuk konvensi. Kami tidak termasuk," kata Philip.
Berikut adalah capres terpopuler berdasar survei ini.
1. Megawati 95 persen
2. Jokowi 93,6 persen
3. JK 91,4 persen
4. Prabowo: 87,1 persen
5. Wiranto: 86,5 persen
6. Ical: 85,9 persen
7. Hatta Rajasa 74,8 persen
9. Surya Paloh 59,4 persen
10. Yusril Ihza Mahendra 55 persen
11. Suryadharma Ali 32, 3 persen
Sedangkan hasil survei elektabilitas presiden (top of mind) adalah sebagai berikut.
1. Jokowi 34,7 persen
2. Prabowo 10,7 persen
3. Ical 9 persen
4. Wiranto 4,6 persen
5. JK 3,7 persen
6. Megawati 3,3 persen
7. Mahfud MD 1, persen
8. Hatta Rajasa 0,6 persen
Belum punya pilihan: 22,8 persen
[url]http://news.detik..com/read/2013/12/01/172331/2428967/10/csis-kalah-populer-dibanding-mega-tapi-elektabilitas-jokowi-nomor-1?n991102605[/url]
[url]http://news.detik..com/read/2013/12/01/172331/2428967/10/2/csis-kalah-populer-dibanding-mega-tapi-elektabilitas-jokowi-nomor-1[/url]
0
826
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan