- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
MAHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM ALAMI


TS
amaukopaza
MAHLUK HIDUP DAN EKOSISTEM ALAMI
Spoiler for welcompenk:

Spoiler for no repsol:

ane mau berbagi Pengetahuan tentang Mahluk Hidup Dan Ekosistem Alami
MAKHLK HIDUP DAN EKOSISTEM ALAMI
A. POPULASI DAN KOMUNIAS MAKHLUK HIDUP
Spoiler for penjelasan:
Di dalam suatu ekosistem terdapat individu,misalnya seekor rusa dan seekor ayam. Istilah individu berasal dari bahasa latin individuum yang berarti tidak dapat dibagi. Di dalam ekologi, individu diartikan sebagai sebutan untuk mahkluk tunggal. Beberapa individu dengan jenis (species) yang sama menempati habitat tertentu pada waktu yang sama dan berkembang biak pada derah tertentu membentuk populasi. Kumpulan populasi yang menempati tempat yang samapada waktu yang sama membentuk komunitas. kesatuan beberapa komunitas dengan lngkungannya membentuk satu satuan fungsional yang disebut sistem ekologi atau lebih lazim dikenal dengan nama ekosistem. Ekosistem merupakan hubunga timbal balik yang kompleks antara mahkluk hidup dengan lingkunganya, baik hidup maupun yang tidak hidup ( tanah, air, udara atau lingkungan kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem. Menurut cara terbentuknya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu (i) ekosistem alam, adalah ekosistem yang terjadi secara alami, (ii) ekosistem buatan, adalah ekosistem yang dibuat oleh manusia. Keseluruhan ekosistem yang menempati permukaan bumi membentuk satu kesatuan funsional yang di sebut Biosfer. Dengan demikian biisfer merupakan organisasi hayati tang paling kompleks.
1. Komponen ekosistem
Suatu ekosistem terdiri atas dua komponen utama yaitu; komponen autotrof ( autos= sendiri, trophikos= menyediakan makanan), yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik dengan bantuan energi matahari dan klorofil (zat hijau daun). Oleh sebab itu semua organisme yang mengandung zat hijau daun disebut organisme autotrofik.
Komponen hetotrofik ( hetero= berbeda, lain) yaitu organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh orgenisme lain, misalnya hewan dan jamur. Kelompok mahkluk hidup ini disebut organisme heterotraf.
1. Komponen ekosistem
Suatu ekosistem terdiri atas dua komponen utama yaitu; komponen autotrof ( autos= sendiri, trophikos= menyediakan makanan), yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik dengan bantuan energi matahari dan klorofil (zat hijau daun). Oleh sebab itu semua organisme yang mengandung zat hijau daun disebut organisme autotrofik.
Komponen hetotrofik ( hetero= berbeda, lain) yaitu organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organik sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh orgenisme lain, misalnya hewan dan jamur. Kelompok mahkluk hidup ini disebut organisme heterotraf.
B. KOMPONEN BIOTIK
Spoiler for gambar:



Spoiler for penjelasan:
Komponen biotik dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
v Produsen adalah kelompok mahkluk hidup autotrof ( memiliki kemampuan untuk berfotosintesis atau kemosintesi dengan menggunakan sumber energi dari lingkunganya membentuk molekul-molekul organik yang komleks dari bahan (zat orgsnik) karbondioksida dan air contohnya erbagai macam tumbuhan.
v Konsumen adalah kelompok mahkluk hidup heterotrof (mereka tidak mampu untuk membentuk molekul-molekul organik dari zat-zat anorganik). Zat-zat organik diperolehnya dengan cara memakan organisme-organisme lain. Misalnya berbagai jenis hewan.
v Pengurai adalah mahkluk hidup yang heterotrof yang berperan menguraikan sisa-sisa bahan organik atau produk-produk organisme lainnya. Contohnya bakteri dan fungi.
1. Tumbuhan
Tumbuhan dianggap sebagi produsen kareena memiliki kemampuan untuk membuat makananya sendiri melalui fotosintetis. Fotosintetis adalah suatu proses yang berlangsung pada tumbuhan, tempatb zat organik ( air dan karbondioksida) dengan bantuan cahaya matahari dan zat hijau daun (klorofil) diubah menjadi zat organik (glukosa). Air diperoleh tumbuhan dari tanah kemudian diangkat melalui pembulh kayu dibawa menuju daun. CO2 diperoleh dari atmosfer, diserap melalui mult daun (stomata) dan masuk kedalam daun. Klorofil pada daun memungkinkan energti matahari diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk mengubah air dan CO2 menjadi glukosa.
Cahaya matahari
6CO2 + 6H2O==============> C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Glukosa yang dihasilkan diangkut ke seluruh bagian tanaman yang membutuhkannya melalui pembuluh tipis (floem). Sebagian glukosa yang dihasilkan diubah menjadi pati atau amilum. Pati atau amilum biasanya disimpan oleh tanaman pada bagian-bagian tertentu misalnya pada biji atau buah, umbi, batang, atau daun. Contohnya penyimpanan pada biji atau buah adalah jagung atau padi, umbi misalnya kitela, batang misalnya sagu.
Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan disimpan didalam akar, buah,batang atau biji. Makanan itu tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga meupakan sumber makanan bagi mahkluk hidup lainya. Oleh karena itu tumbuhan disebut [rodusen atau penghasil.
2. Hewan
Hewan tidak dapat menghasilkan sendiri makanannya karena tidak memiliki klorofil sehingga perlu mendapatkan makanan dari mahkluk hidup lainnya. Sebagai konsumen hewan memakan produsen secra langsung, tetapi ada pula yang memakan secra tidak langsung dari prudusen. Menurut tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi konsumen I, konsumen II, konsumen III. Yang termasuk golongan ini adalah kelompok tumbuhan yang tida berklorofil, hewan dan manusia.
Disamping itu ada juga beberapa jenis tumbuhan yang oleh karena tidak memiliki klorofil, kebutuhan makanannya bergantung pada tumbuhan lain. Contohnya adalah tali putri yang hidupnya menumpang pada tumbuhan lain, dan bunga bangkai Raflesia yang hidup parasit pada akar tumbuhan lain. Perbandingan antara produsen dan konsumen dapat digambarkan dalam bentuk piramida makanan. Makin kepuncak piramida, jumlahnya makin berkurang. Dasar piramida makanan adalah produsen. Bilamana jumlah konsumen lebih banyak daripada jumlah produsen, maka ekosistem menjadi tidak seimbang.
3. Pengurai
Mikroba adalah mahkluk hidup yang sangat kecil ukuranya yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme ini adalah komponen biotik yang berfungsi untuk mengurai bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Oleh sebab itu, organisme ini disebut sebagai pengurai.
Penguasaan bahan organik tersebut melalui beberapa tahapan. Pertama, hewan-hewan kecil pamakan sampah atau detritivor menghaluskan sampah sisa organisme menjadi sampah-sampah yang ukurannya lebih halus. Kedua, setelah sampah halus lembab bercampur air, bakteri, dan jamur akan menguraikan sampah halus tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui proses fermentasi.
v Produsen adalah kelompok mahkluk hidup autotrof ( memiliki kemampuan untuk berfotosintesis atau kemosintesi dengan menggunakan sumber energi dari lingkunganya membentuk molekul-molekul organik yang komleks dari bahan (zat orgsnik) karbondioksida dan air contohnya erbagai macam tumbuhan.
v Konsumen adalah kelompok mahkluk hidup heterotrof (mereka tidak mampu untuk membentuk molekul-molekul organik dari zat-zat anorganik). Zat-zat organik diperolehnya dengan cara memakan organisme-organisme lain. Misalnya berbagai jenis hewan.
v Pengurai adalah mahkluk hidup yang heterotrof yang berperan menguraikan sisa-sisa bahan organik atau produk-produk organisme lainnya. Contohnya bakteri dan fungi.
1. Tumbuhan
Tumbuhan dianggap sebagi produsen kareena memiliki kemampuan untuk membuat makananya sendiri melalui fotosintetis. Fotosintetis adalah suatu proses yang berlangsung pada tumbuhan, tempatb zat organik ( air dan karbondioksida) dengan bantuan cahaya matahari dan zat hijau daun (klorofil) diubah menjadi zat organik (glukosa). Air diperoleh tumbuhan dari tanah kemudian diangkat melalui pembulh kayu dibawa menuju daun. CO2 diperoleh dari atmosfer, diserap melalui mult daun (stomata) dan masuk kedalam daun. Klorofil pada daun memungkinkan energti matahari diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk mengubah air dan CO2 menjadi glukosa.
Cahaya matahari
6CO2 + 6H2O==============> C6H12O6 + 6O2
Klorofil
Glukosa yang dihasilkan diangkut ke seluruh bagian tanaman yang membutuhkannya melalui pembuluh tipis (floem). Sebagian glukosa yang dihasilkan diubah menjadi pati atau amilum. Pati atau amilum biasanya disimpan oleh tanaman pada bagian-bagian tertentu misalnya pada biji atau buah, umbi, batang, atau daun. Contohnya penyimpanan pada biji atau buah adalah jagung atau padi, umbi misalnya kitela, batang misalnya sagu.
Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan disimpan didalam akar, buah,batang atau biji. Makanan itu tidak hanya digunakan sendiri, tetapi juga meupakan sumber makanan bagi mahkluk hidup lainya. Oleh karena itu tumbuhan disebut [rodusen atau penghasil.
2. Hewan
Hewan tidak dapat menghasilkan sendiri makanannya karena tidak memiliki klorofil sehingga perlu mendapatkan makanan dari mahkluk hidup lainnya. Sebagai konsumen hewan memakan produsen secra langsung, tetapi ada pula yang memakan secra tidak langsung dari prudusen. Menurut tingkatannya, konsumen dibedakan menjadi konsumen I, konsumen II, konsumen III. Yang termasuk golongan ini adalah kelompok tumbuhan yang tida berklorofil, hewan dan manusia.
Disamping itu ada juga beberapa jenis tumbuhan yang oleh karena tidak memiliki klorofil, kebutuhan makanannya bergantung pada tumbuhan lain. Contohnya adalah tali putri yang hidupnya menumpang pada tumbuhan lain, dan bunga bangkai Raflesia yang hidup parasit pada akar tumbuhan lain. Perbandingan antara produsen dan konsumen dapat digambarkan dalam bentuk piramida makanan. Makin kepuncak piramida, jumlahnya makin berkurang. Dasar piramida makanan adalah produsen. Bilamana jumlah konsumen lebih banyak daripada jumlah produsen, maka ekosistem menjadi tidak seimbang.
3. Pengurai
Mikroba adalah mahkluk hidup yang sangat kecil ukuranya yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Mikroorganisme ini adalah komponen biotik yang berfungsi untuk mengurai bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Oleh sebab itu, organisme ini disebut sebagai pengurai.
Penguasaan bahan organik tersebut melalui beberapa tahapan. Pertama, hewan-hewan kecil pamakan sampah atau detritivor menghaluskan sampah sisa organisme menjadi sampah-sampah yang ukurannya lebih halus. Kedua, setelah sampah halus lembab bercampur air, bakteri, dan jamur akan menguraikan sampah halus tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya melalui proses fermentasi.
C. KOMPONEN ABIOTIK
Spoiler for abiotik:


Spoiler for penjelasan:
Tanah merupakan bagian bumi, dan ditanah inilah sebagian mahkluk hidup melangsungkan kehidupannya. Tumbuhan dapat hidup subur bila tanahnya mengandung unsur hara, apbila tumbuhan subur manusia dan hewan dapat memanfaatkan sebagai sumber makanan. Air merupakan kebutuhan yang sangat pentin g bagi mahluk hidup. Misalnya tumbuhan memerlukan air untuk fotosintesis, dan hewan menggunakan untuk minum dan sebagi tempat hidup, sedangklan pada manusia digunakan dalam berbagai kegiatan hidup. Air sebagai komponen abiotik sangat besar pengaruhnya terhadap kelangsungan hidup.
Udara diatmosfer terdiri berbagai macam gas, antara lain oksigen,nitrigen, dan karbondioksida. Tumbuhan memperoleh gas-gas yang di perlukan dari udara dan dari dalam tanah. CO2 digunakan dalam proses fotosintetis dan O2 digunakan untuk pernapsan, sedangkan pada manusia dan hewan di gunakan untuk respirasi. Oksigen tersebut di peroleh langsung dari udara. Cahaya merupakan komponen abiotik yang sangat di perlukan semua kehidupan. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.
Udara diatmosfer terdiri berbagai macam gas, antara lain oksigen,nitrigen, dan karbondioksida. Tumbuhan memperoleh gas-gas yang di perlukan dari udara dan dari dalam tanah. CO2 digunakan dalam proses fotosintetis dan O2 digunakan untuk pernapsan, sedangkan pada manusia dan hewan di gunakan untuk respirasi. Oksigen tersebut di peroleh langsung dari udara. Cahaya merupakan komponen abiotik yang sangat di perlukan semua kehidupan. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi semua kehidupan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses fotosintesis.
D. BERBAGAI BENTUK EKOSISTEM ALAMI
Spoiler for gambar:


Spoiler for penjelasan:
Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi (i) ekosistem bahari, (ii) ekosistem darat alami, dan (iii) ekosistem suksesi.
Ekosistem bahari terdiri atas ekosistem perairan dalam, perairan dangkal (litoral), dan ekosistem daerah pasang surut. Ekosistem darat alami terdiri atas ekosistem padang pasir, ekosistem padang rumput, ekosistem sabana, ekosistem hutan gugur, ekosistem hutan tropis, ekosistem taiga, ekosistem tundra, dan ekosistem hutan bakau.
Pada ekosistem padang pasir, curah hujan rendah, suhu antara malam hari berkisar 0° C dan pada siang hari dapat mencapai 40° C. tumbuhan menahun yang hidup pada ekosistem ini biasanya berdaun kecil atau berduri, memiliki perakaran yang apnjang, dan kkutikula yang tebal. Sedangkan hewan yang di jumpai misalnya unta, keledai, dan hewan pengerat seperti tikus.
Ekosistem padang rumput ditandai dengan curah hujan yang rendah dan tidak merata sepanjang tahun, porositas dan drainase kurang bagus, jenis vegetasi berupa rumput-rumputan. Jenis hewan umumnya berupa herbivora dan karnivora. Misalnya zebra, singa, dan serigala. Berpotensi digunakan untuk peternakan. Ekosistem padang rumput yang diselingi dengan kumpulan pohon-pohon dinamakan sabana.
Ekosistem hutan gugur ditandai dengan curah hujan yang rendah, namun lebih tinggi dibandingkan padang pasir dan rumput. Hutan-hutan dikawasan ini ditandai karena menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan musim gugur, musim semi, musim dingin, dan musim panas. Jenis tumbuhannya terbatas dan biasanya jarak antara tumbuhan lebih renggang. Misalnya maple, oak, dan beck.
Eksistem hutan tropis ditandai curah hujan yang tinggi dan merata sepanjang tahun. Pohon-pohon besar, rapat dan ketinggiannya mencapai 20-40 m. pohon-pohon berdaun sangat lebat hingga membentuk kanopi.
Ekosistem tagia ditandai dengan vegetasi yang umumnya berupa tumbuhan konifer seperti pinus dan relatif homogen. Perbedaan suhu antara musim dingin dan panas sangat tinggi. Ekosistem tundra ditandai dengan vegetasi berupa lumut. Musim dingin sangat panjang dan gelap, sedangkan musim panas sangat singkat.
1.Aliran energi dan materi dalam ekosistem
Dalam satu ekosistem, selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara kompone-komponen baik biotik amupun abiotik. Hal ini antara lain dapat dilihat pada tumbuhan hijau yang menyusun makanan dengan jalan proses fotosintesis. Dalam hal ini, tumbuhan hijau (biotik) dengan bantuan sinar matahari (abiotik) dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan amilum dan gas oksigen. Selain membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, tumbuhan hijau juga membutuhkan air dan unsur hara (abiotik) dalam tanah, yang diserap melalui akar dan diangkut melalui batang sampai kedaun. Disamping itu, daun tumbuhan juga menyerap karbondioksida (abiotik) dari udara. Jadi, jelas bahwa kehidupan tumbuhan hijau(biotik) bergantung pada air, tanah, udara, dan cahaya matahari (abiotik).
Seperti halnya tumbuhan hijau, makhluk hidup lainnya juga sangat membutuhkan keadaan lingkungan yang dapat mendukung kehidupannya. Itik, misalya tentu nya membutuhkan makanan berupa jagung, padi, air, oksigen, dan lain-lain, yang seluruhnya itu harus diperoleh dari lingkungannya. Jadi, jelaslah bahwa setiap makhluk hidup saling bergantung kepada lingkungannya, baik itu lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
Perhatikan contoh hubungan saling ketergantungan berikut ini untuk lebih memperjelas pemahaman adanya saling ketergantungan. Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan hijau dapat berfotosintesis kemudian mengeluarkan oksigen. Oksigen tersebut diperlukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan itu sendiri untuk bernapas (respirasi). Sementara itu, pada peristiwa respirasi makhluk hidup mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Gas karbondioksida yang dihasilkan dari repirasi makhluk hidup merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau dalam berfotosintesis. Demikianlah seterusnya hubungan saling ketergantungan ini ada dan terus terjadi di dalam biosfer sehingga kehidupan di bumi ini dapat dipertahankan.
Komponen biotik dapat pula mempengaruhi komonen biotik. Hal ini dapat diamati disekitar kita. Tanah yang padat dan tandus setelah dicangkul dan dipupuk dapat menjadi gembur dan subursehingga dapat ditanami tanaman budidaya. Contoh lainnya adalah tanah dapat menjadi gembur karena aktivitas cacing tanah, dimana cacing tanah dapat membentuk rongga-rongga udara dalam tanah, sehingga udara dapat masuk ke lapisan tanah yang lebih dalam untuk leperluan akar tanaman dan organisme tanah lainnya. Selain tiu, kotoran cacing tanah yang dikeluarkan ke permukaan tanah menjadi bagian dari tanah yang subur karena kaya akan bahan organik.
Pengaruh faktor biotik terhadap faktor abiotik dapat diamati di hutan yang memiliki pohon-pohon besar dan berdaun lebat. Daun dan akar pohon besar tersebut dapat menahan air hujan sehingga tanah tidak tererosi dan ait hujan dapat menembus tanah lapisan yang lebih dalam dan mengurangi aliran air kepermukaan yang besar (banjir).
Makhluk hidup bergantung pada lingkungan abiotik, sedangkan lingkungan abiotik tidak seluruhnya tergantung pada makhluk hidup. Misalnya tanaman padi yang tumbuh di sawah, akar padi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah hingga dapat tumbuh dan berubah dengan baik kadang-kadang di suatu tempat tidak sesuai dengan ditanami padi, namun dengan pengolahan tanah dan pemupukan serta pengairan. Maka tanaman padi tersebut dapat tumbuh dengan baik. Meskipun di antara komponen biotik maupun komponen abiotik terjadi saling mempengaruhi, ternyata terdapat beberapa komponen abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh komponen biotik antara lain gaya tarik bumi (gravirasi bumi), cahaya matahari, dan tekanan udara.
Produsen, konsumen, dam pengurai, ketiganya adalah komponen biotik dalam ekosistem, yang mempunyai peranan penting dalam kelangsungan atau keseimbangan suatu ekosistem. Produsen tergantung pada lingkungannya, lingkungan tergantung pada pengurai. Dan pengurai tergantung pada produsen dan konsumen. Konsumen tergantung pada produsen, jika produsen dan konsumen mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi unsur hara (mineral). Tumbuhan hijau diperlukan untuk pertumbuhan tumbuhan. Hasil fotosintesis tumbuhan hijau oleh konsumen dan seterusnya. Jadi, jelaslah bahwa antara produsen, konsumen, dan pengurai selalu ada dan terjadi saling ketergantungan yang merupakan suatu siklus atau lingkaran yang tidak putus.
Komponen-komponen biotik dalam ekosistem membentuk jaringan-jaringan kehidupan yang menunjukkan adanya rantai makanan, arus energi, dan daur zat tertentu yang memberikan keseimbangan alami yang tetap dan hanya akan hidup yang satu ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan dalam dunia kehiduan yang membentuk suatu rangkaian disebut dengan jaring-jaring kehiodupan.
a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan diantara makhluk hidup dengan satu urutan tertentu berbentuk linear. Ranrai makanan selalu dimulai paling dasar dari tumbuhan hijau yang merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu menyusun sendiri zat makanan dari alam, dalam hal ini tumbuhan hijau bertindak sebagai produsen. Selanjutnya, herbivora memperoleh makanan dari tumbuhan hijau, sehingga herbivora disebut sebagai konsumen tingkat pertama (hewan-hewan yang langsung makan tumbuhan hijau). Pada peristiwa ini, terjadi perpindahan zat makanan dari produsen ke konsumen tingkat pertama. Kemudian karnivora (sebagai konsumen ti9ngkat kedua) memperoleh makanan dari konsumen tingkat pertama, dan konsumen tingkat ketiga memperoleh makanan dari konsumen tingkat kedua, demikian seterusnya. Tingkat produsen dan konsumen dalam rantai makanan disebut sebagai tingkat trofik.
Konsumen puncak adalah konsumen yang tidak lagi dimakan oleh konsumen lainnya. Mesikpun demikian, konsumen puncak apabila telah mati akan diuraikan oleh pengurai seperti halnya produsen dam konsumen tingkat yang lebih rendah yang telah mati.
Rantai makanan dapat dijumpai, baik pada ekosistem darat maupun pada ekosistem air. Beberapa contoh rantai maakanan yang dapat dijump;ai di lingkungan sekitar ditunjukkan dalam diagram di bawah ini dan berlatilah menyusun dan emnemukan sebanyak mungkin rantai makanan yang dapat dijumpai disekitar rumah, disekitar sekolah dan lingkungan lainnya.
Secara umum urytan rantai makanan dapat disususn dalam brntuk sebagai berikut:
Produsen herbivora karnivora I karnivora II dan seterusnya
Selanjutnya, perlu diingat bahwa rantai makanan,tidak berhenti sampai karnivora puncak, sebab semua organisme (produsen, konsumen, pengurai) akan mati, maka semua bangkai tadi akan dihancurkan menjadi mineral asalnya oleh organisme pengurai yang berupa bakteri dan jamur. Tanpa adanya organisme pengurai ini, tentu bumi kita satu-satunya ini akan penuh oleh bangkai-bangkai makhluk hidup.
Dengan adanya organisme pengurai ini, maka bentuk rantai makanan menjadi suatu silkus. Bangkai diurai menjadi garam-garam mineral yang diperlukan oleh tumbuhan (produsen), sedangkan tumbuhan dimakan oleh herbivora. Selanjutnya herbivora dimangsa oleh karnivora, dan kalau sudah mati akan diurai oleh organisme pengurai untuk menghasilkan garam-garam mineral, demikian seterusnya sebagai suatu siklus yang berkesinambungan.
b. Jaring-jaring makanan
Apabila anda telah menyusun berbagai rantai makanan dari suatu habitat, perhatikanlah bahwa ada satu organisme yang disukai oleh lebih dari satu organisme yang dimakan oleh lebih satu organisme. Sebaliknya, tentu ada satu organisme, yang suka makan lebih dari satu macam organisme. Misalnya padi tidak hanya dimakan oleh tikus, tetapi juga oleh burung, ayam, dan hewan lain. Ular tidak hanya memakan tikus, tetapi juga makan katak, ayam, dan kelinci. Oleh karena itu, kalau diperhatikan rantai makanan yang saling silang demikian disebut jaring-jaring makanan.
Ekosistem bahari terdiri atas ekosistem perairan dalam, perairan dangkal (litoral), dan ekosistem daerah pasang surut. Ekosistem darat alami terdiri atas ekosistem padang pasir, ekosistem padang rumput, ekosistem sabana, ekosistem hutan gugur, ekosistem hutan tropis, ekosistem taiga, ekosistem tundra, dan ekosistem hutan bakau.
Pada ekosistem padang pasir, curah hujan rendah, suhu antara malam hari berkisar 0° C dan pada siang hari dapat mencapai 40° C. tumbuhan menahun yang hidup pada ekosistem ini biasanya berdaun kecil atau berduri, memiliki perakaran yang apnjang, dan kkutikula yang tebal. Sedangkan hewan yang di jumpai misalnya unta, keledai, dan hewan pengerat seperti tikus.
Ekosistem padang rumput ditandai dengan curah hujan yang rendah dan tidak merata sepanjang tahun, porositas dan drainase kurang bagus, jenis vegetasi berupa rumput-rumputan. Jenis hewan umumnya berupa herbivora dan karnivora. Misalnya zebra, singa, dan serigala. Berpotensi digunakan untuk peternakan. Ekosistem padang rumput yang diselingi dengan kumpulan pohon-pohon dinamakan sabana.
Ekosistem hutan gugur ditandai dengan curah hujan yang rendah, namun lebih tinggi dibandingkan padang pasir dan rumput. Hutan-hutan dikawasan ini ditandai karena menggugurkan daunnya sehingga dikenal dengan musim gugur, musim semi, musim dingin, dan musim panas. Jenis tumbuhannya terbatas dan biasanya jarak antara tumbuhan lebih renggang. Misalnya maple, oak, dan beck.
Eksistem hutan tropis ditandai curah hujan yang tinggi dan merata sepanjang tahun. Pohon-pohon besar, rapat dan ketinggiannya mencapai 20-40 m. pohon-pohon berdaun sangat lebat hingga membentuk kanopi.
Ekosistem tagia ditandai dengan vegetasi yang umumnya berupa tumbuhan konifer seperti pinus dan relatif homogen. Perbedaan suhu antara musim dingin dan panas sangat tinggi. Ekosistem tundra ditandai dengan vegetasi berupa lumut. Musim dingin sangat panjang dan gelap, sedangkan musim panas sangat singkat.
1.Aliran energi dan materi dalam ekosistem
Dalam satu ekosistem, selalu terjadi hubungan saling ketergantungan antara kompone-komponen baik biotik amupun abiotik. Hal ini antara lain dapat dilihat pada tumbuhan hijau yang menyusun makanan dengan jalan proses fotosintesis. Dalam hal ini, tumbuhan hijau (biotik) dengan bantuan sinar matahari (abiotik) dapat melakukan fotosintesis untuk menghasilkan amilum dan gas oksigen. Selain membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, tumbuhan hijau juga membutuhkan air dan unsur hara (abiotik) dalam tanah, yang diserap melalui akar dan diangkut melalui batang sampai kedaun. Disamping itu, daun tumbuhan juga menyerap karbondioksida (abiotik) dari udara. Jadi, jelas bahwa kehidupan tumbuhan hijau(biotik) bergantung pada air, tanah, udara, dan cahaya matahari (abiotik).
Seperti halnya tumbuhan hijau, makhluk hidup lainnya juga sangat membutuhkan keadaan lingkungan yang dapat mendukung kehidupannya. Itik, misalya tentu nya membutuhkan makanan berupa jagung, padi, air, oksigen, dan lain-lain, yang seluruhnya itu harus diperoleh dari lingkungannya. Jadi, jelaslah bahwa setiap makhluk hidup saling bergantung kepada lingkungannya, baik itu lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
Perhatikan contoh hubungan saling ketergantungan berikut ini untuk lebih memperjelas pemahaman adanya saling ketergantungan. Dengan bantuan sinar matahari, tumbuhan hijau dapat berfotosintesis kemudian mengeluarkan oksigen. Oksigen tersebut diperlukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan itu sendiri untuk bernapas (respirasi). Sementara itu, pada peristiwa respirasi makhluk hidup mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Gas karbondioksida yang dihasilkan dari repirasi makhluk hidup merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau dalam berfotosintesis. Demikianlah seterusnya hubungan saling ketergantungan ini ada dan terus terjadi di dalam biosfer sehingga kehidupan di bumi ini dapat dipertahankan.
Komponen biotik dapat pula mempengaruhi komonen biotik. Hal ini dapat diamati disekitar kita. Tanah yang padat dan tandus setelah dicangkul dan dipupuk dapat menjadi gembur dan subursehingga dapat ditanami tanaman budidaya. Contoh lainnya adalah tanah dapat menjadi gembur karena aktivitas cacing tanah, dimana cacing tanah dapat membentuk rongga-rongga udara dalam tanah, sehingga udara dapat masuk ke lapisan tanah yang lebih dalam untuk leperluan akar tanaman dan organisme tanah lainnya. Selain tiu, kotoran cacing tanah yang dikeluarkan ke permukaan tanah menjadi bagian dari tanah yang subur karena kaya akan bahan organik.
Pengaruh faktor biotik terhadap faktor abiotik dapat diamati di hutan yang memiliki pohon-pohon besar dan berdaun lebat. Daun dan akar pohon besar tersebut dapat menahan air hujan sehingga tanah tidak tererosi dan ait hujan dapat menembus tanah lapisan yang lebih dalam dan mengurangi aliran air kepermukaan yang besar (banjir).
Makhluk hidup bergantung pada lingkungan abiotik, sedangkan lingkungan abiotik tidak seluruhnya tergantung pada makhluk hidup. Misalnya tanaman padi yang tumbuh di sawah, akar padi menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah hingga dapat tumbuh dan berubah dengan baik kadang-kadang di suatu tempat tidak sesuai dengan ditanami padi, namun dengan pengolahan tanah dan pemupukan serta pengairan. Maka tanaman padi tersebut dapat tumbuh dengan baik. Meskipun di antara komponen biotik maupun komponen abiotik terjadi saling mempengaruhi, ternyata terdapat beberapa komponen abiotik yang tidak dapat dipengaruhi oleh komponen biotik antara lain gaya tarik bumi (gravirasi bumi), cahaya matahari, dan tekanan udara.
Produsen, konsumen, dam pengurai, ketiganya adalah komponen biotik dalam ekosistem, yang mempunyai peranan penting dalam kelangsungan atau keseimbangan suatu ekosistem. Produsen tergantung pada lingkungannya, lingkungan tergantung pada pengurai. Dan pengurai tergantung pada produsen dan konsumen. Konsumen tergantung pada produsen, jika produsen dan konsumen mati akan diuraikan oleh pengurai menjadi unsur hara (mineral). Tumbuhan hijau diperlukan untuk pertumbuhan tumbuhan. Hasil fotosintesis tumbuhan hijau oleh konsumen dan seterusnya. Jadi, jelaslah bahwa antara produsen, konsumen, dan pengurai selalu ada dan terjadi saling ketergantungan yang merupakan suatu siklus atau lingkaran yang tidak putus.
Komponen-komponen biotik dalam ekosistem membentuk jaringan-jaringan kehidupan yang menunjukkan adanya rantai makanan, arus energi, dan daur zat tertentu yang memberikan keseimbangan alami yang tetap dan hanya akan hidup yang satu ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan dalam dunia kehiduan yang membentuk suatu rangkaian disebut dengan jaring-jaring kehiodupan.
a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan diantara makhluk hidup dengan satu urutan tertentu berbentuk linear. Ranrai makanan selalu dimulai paling dasar dari tumbuhan hijau yang merupakan satu-satunya makhluk hidup yang mampu menyusun sendiri zat makanan dari alam, dalam hal ini tumbuhan hijau bertindak sebagai produsen. Selanjutnya, herbivora memperoleh makanan dari tumbuhan hijau, sehingga herbivora disebut sebagai konsumen tingkat pertama (hewan-hewan yang langsung makan tumbuhan hijau). Pada peristiwa ini, terjadi perpindahan zat makanan dari produsen ke konsumen tingkat pertama. Kemudian karnivora (sebagai konsumen ti9ngkat kedua) memperoleh makanan dari konsumen tingkat pertama, dan konsumen tingkat ketiga memperoleh makanan dari konsumen tingkat kedua, demikian seterusnya. Tingkat produsen dan konsumen dalam rantai makanan disebut sebagai tingkat trofik.
Konsumen puncak adalah konsumen yang tidak lagi dimakan oleh konsumen lainnya. Mesikpun demikian, konsumen puncak apabila telah mati akan diuraikan oleh pengurai seperti halnya produsen dam konsumen tingkat yang lebih rendah yang telah mati.
Rantai makanan dapat dijumpai, baik pada ekosistem darat maupun pada ekosistem air. Beberapa contoh rantai maakanan yang dapat dijump;ai di lingkungan sekitar ditunjukkan dalam diagram di bawah ini dan berlatilah menyusun dan emnemukan sebanyak mungkin rantai makanan yang dapat dijumpai disekitar rumah, disekitar sekolah dan lingkungan lainnya.
Secara umum urytan rantai makanan dapat disususn dalam brntuk sebagai berikut:
Produsen herbivora karnivora I karnivora II dan seterusnya
Selanjutnya, perlu diingat bahwa rantai makanan,tidak berhenti sampai karnivora puncak, sebab semua organisme (produsen, konsumen, pengurai) akan mati, maka semua bangkai tadi akan dihancurkan menjadi mineral asalnya oleh organisme pengurai yang berupa bakteri dan jamur. Tanpa adanya organisme pengurai ini, tentu bumi kita satu-satunya ini akan penuh oleh bangkai-bangkai makhluk hidup.
Dengan adanya organisme pengurai ini, maka bentuk rantai makanan menjadi suatu silkus. Bangkai diurai menjadi garam-garam mineral yang diperlukan oleh tumbuhan (produsen), sedangkan tumbuhan dimakan oleh herbivora. Selanjutnya herbivora dimangsa oleh karnivora, dan kalau sudah mati akan diurai oleh organisme pengurai untuk menghasilkan garam-garam mineral, demikian seterusnya sebagai suatu siklus yang berkesinambungan.
b. Jaring-jaring makanan
Apabila anda telah menyusun berbagai rantai makanan dari suatu habitat, perhatikanlah bahwa ada satu organisme yang disukai oleh lebih dari satu organisme yang dimakan oleh lebih satu organisme. Sebaliknya, tentu ada satu organisme, yang suka makan lebih dari satu macam organisme. Misalnya padi tidak hanya dimakan oleh tikus, tetapi juga oleh burung, ayam, dan hewan lain. Ular tidak hanya memakan tikus, tetapi juga makan katak, ayam, dan kelinci. Oleh karena itu, kalau diperhatikan rantai makanan yang saling silang demikian disebut jaring-jaring makanan.
E. ALIRAN ENERGI MELALUI RANTAI MAKANAN
Spoiler for penjelasan:
di bawah gan
sekian gan trit ane yng panjang dan berantakan

jika berkenan boleh bagi2 ane


dan jangan lupa


jika tak berkenan ane nolak di

Spoiler for sumur:
Spoiler for buka:
Spoiler for buka lagi:
Spoiler for lagi gan:
http://sriwahyunitotanrara.blogspot.com/2012/05/makhlk-hidup-dan-ekosistem-alami.html
Diubah oleh amaukopaza 29-11-2013 10:11
0
4.1K
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan