vindynosAvatar border
TS
vindynos
Perbedaan "Sakit Hati dan Patah Hati"
Perbedaan Sakit Hati dan Patah Hati - pada dasarnya sama, dalam arti seseorang memilki rasa yang
tidak bisa dilukiskan oleh kata-kata, jika boleh
diibaratkan seperti perasaan sedih, benci, gundah, marah, semua perasaan itu tercampur dalam satu situasi dan kondisi yang membuat hati kita terasa seperti tersayat oleh tajamnya
silet, sakitnya bukan main, hingga air mata kita jatuh dengan sendirinya. Pernahkah Agan mengalami hal ini ?
Sakit hati adalah perpaduan antara perasaan benci dan perasaan dendam yang teramat dalam
kepada seseorang, sedangkan patah hati adalah perasaan dimana seseorang itu ditinggalkan oleh
kekasihnya.
Membahas Soal Emosi Karena Sakit Hati :
Emosi yang tersimpan dari sakit hati itu baik,
tapi jika di arahkan ke hal-hal yang baik atau
positif, begitu juga sebaliknya, jika di arahkan ke
hal-hal negatif justru membahayakan dan
berdampak buruk bagi diri kita sendiri.
Emosi yang tersimpan disaat diri kita sedang
sakit hati sangat besar, bertenaga dan kuat. Jadi
kalau kita sedang marah karena sakit hati, coba
sejenak kita pikirkan, untuk diarahkan kemana
emosi ini ?
Emosi ini juga harus dikeluarkan, jika tidak,
tentunya nggak baik untuk diri kita, akan tetapi
ke arah mana kita harus melampiaskannya ?
Kalau ke arah yang baik itu bagus, kalau ke arah
yang negatif itu buruk !
Pengertian Sakit Hati Dan Patah Hati
menurut berbagai sumber yang kami
rangkum sedemikian rupa, sebagai berikut
ini :
Patah hati adalah suatu metafora umum yang
digunakan untuk menjelaskan sakit emosional
atau penderitaan mendalam yang dirasakan
seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.
Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang anggota keluarga atau pasangan hidup, meski kehilangan orang tua, anak, hewan
peliharaan, orang yang dicintai atau teman dekat
bisa "mematahkan hati seseorang", dan sering
dialami ketika sedih dan merasa kehilangan.
Rasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan seseorang di dada sebagai dampak kehilangan tersebut, tetapi ada pula perpanjangannya yang meliputi trauma emosional ketika perasaan tersebut tidak
dialami sebagai wujud sakit somatik.
Meskipun "patah hati" biasanya tidak memberi
kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi bernama "sindrom patah hati"
atau kardiomiopati Takotsubo, yaitu ketika sebuah insiden traumatik mendorong otak untuk menyalurkan zat-zat kimia ke jaringan
jantung yang melemah.
Saya pikir, pokok "sakit hati" adalah keadaan non-fisik yang merupakan reaksi seseorang atas
keadaan atau sesuatu yang tidak 'enak' begitu ya,
kira-kira..!
Sebagai contoh: keinginan yang tak tercapai, cinta ditolak, diremehkan orang lain dst.
Pada intinya: Sakit hati sebagai keadaan
perasaan, hati, emosi yang bisa kita sebut tidak enak atau negatif. Orang berupaya untuk tidak sakit hati, namun toh, yang namanya sakit hati,
tetap saja bisa terjadi, bahkan sehari bisa lebih dari sekali, bukan...?
Bilamana sakit hati dipandang sebagai sesuatu "tantangan" maka dia akan bermakna positif.
Karena seseorang akan berupaya mengatasi efek
dari sakit hati itu dan berusaha melaluinya. Jadi,
disini ada faktor 'pemulihan' dari rasa tidak enak atau tidak nyaman itu.
INILAH : YANG PENTING !
Bahwa seseorang semestinya berupaya keras
mengatasi rasa sakit hati itu dengan positif.
Seseorang bisa saja, bereaksi: dendam, membalas dst. Namun sikap itu tidak positif untuk ke depannya, Artinya: Justru dengan sakit
hati, seseorang dituntut untuk bisa lebih sabar, introspeksi (mungkin dia sendiri yang salah).
Ini adalah sikap batin atau mental yang baik, menempa seseorang memiliki mentalitas yang
positif dan tangguh ! Kita pastinya pernah melihat bukan, seseorang yang berbadan besar
tetapi penakut ?
Sebaliknya ada orang berbadan kecil, kurus,
kerempeng, tetapi nyalinya besar. Nah, ini adalah sekedar 'komparasi' bahwa pembentukan mentalitas seseorang ditempa justru oleh adanya "SAKIT HATI" oleh hal-hal
yang tidak mengenakkan, oleh kegagalan..dll.
Kembali ke masalah Agan : Apakah Sakit Hati
itu Penting atau Baik ?
Maka, yang lebih tepat adalah bagaimana
seseorang mengatasi sakit hati itu dengan
positif, karena dalam keseharian sakit hati tidak
bisa terelakkan. Semua orang pernah mengalami
bahkan akan terus ada kemungkinan itu terjadi
kembali. So..sikap dalam menghadapi sakit hati,
sebagai suatu "proses" itulah yang menentukan
dan penting.
Kata Orang : Mencoba membuang kenangan
itu sulit, jangan dibuang, tetapi relakan
lah....!!
sumbernya dari wikipedia
0
11.1K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan