TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Seorang kakek hidung belang, Juri (59), warga Desa Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan bernasib sial.

Pasalnya, pria yang kerap ke lokalisasi terbesar di wilayah Ponorogo ini, tewas mendadak sesuai mengencani salah seorang pekerja seks komersial (PSK) di komplek Lokalisasi Kedungbanteng, di Dusun Sekuwung, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Selasa (19/11/2013) pukul 23.30 WIB.

Diduga, korban tewas karena serangan jantung. Apalagi, tewasnya korban itu seusai berkencan (berhubungan badan) dengan Ny Yuliatin (38) warga Dusun Miri, Desa Wonokerto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan yang sudah menjadi langganan korban.

Kematian korban yang menggemparkan kompleks lokalisasi yang dihuni 250 PSK dan mucikari di pinggiran hutan jati ini bermula, saat korban datang ke rumah salah seorang mucikari, Samsari (60) warga Desa Pucangrejo, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Megalang, Jawa Tengah.

Di rumah mucikari terbesar di kompleks lokalisasi di Kabupaten Ponorogo tersebut, korban langsung bertemu teman kencannya itu. Tak berselang lama ngobrol di teras, korban meninggalkan Samsari dan mengajaknya masuk PSK langganannya itu ke kamar untuk berhubungan intim.

"Saat Pak Juri datang kebetulan kami bersama Yuliatin berada di depan rumah. Seketika itu korban dan anak buah saya berbincang. Tak lama kemudian Juri mengajak Yuliatin masuk kamar. Sekitar 30 menit kemudian Yuliatin sudah berteriak-teriak minta tolong, ternyata Pak Juri sudah ambruk dengan posisi telungkup di depan pintu keluar kamar. Saat kami periksa sudah tidak lagi bernyawa," terang saksi Samsari kepada Surya, Selasa (19/11/2013) malam.

Hal yang sama disampaikan teman kencan korban, Yuliaten. PSK ini mengaku tidak tahu menahu lelaki yang mengajaknya kencan selama kurang lebih 30 menit itu, menderita penyakit jantung.

"Padahal sebelum tidur dengan saya dia tidak minum obat dan miras. Saat bertemu di luar rumah bersama Mami, korban langsung mengajak masuk kencan. Seusai kencan, langsung memakai baju dan celana hendak pulang. Saat membuka pintu kamar, langsung roboh dan telungkup di depan pintu kamar. Saat diperiksa warga sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Sementara, seusai mendapatkan laporan orang meninggal di lokalisasi itu, sejumlah petugas Polsek Sukorejo dan Polres Ponorogo langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersaman tim medis dari puskesmas setempat. Hasilnya, usai memeriksa jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

"Bersama tim Satuan Reskrim Polres Ponorogo dan anggota SPK Polsek serta tim medis kami memeriksa tubuh korban. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda yang mencurigakan. Korban diduga tewas karena punya riwayat penyakit jantung. Usai kencan jantungnya kambuh langsung terjatuh dan korban tewas seketika di depan pintu kamar PSK yang dikencani," pungkas Kapolsek Sukorejo Ajun Komisaris Deni Fahrudianto.

sumber