Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum mengomentari kasus penyadapan yang dilakukan Australia. Pernyataan tegas baru keluar dari para pembantunya di kabinet. Sikap ini dianggap terlalu subyektif, mengingat SBY sangat reaktif ketika merasa terganggu secara personal, utamanya terkait keluarga.

"Terkait keluarga dia (SBY) kan langsung meledak gitu. Tapi kalau untuk kepentingan perbuatan ke publik, malah tidak ngomong. Masalah TKI tidak ngomong, masalah terorisme tidak ngomong dan masalah penyadapan juga tidak ngomong. Memang kepentingan keluarga lebih menjadi concern beliau dari pada dengan publik," kata anggota Komisi III Eva Sundari di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Menurut Eva, sejauh ini baru Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam yang berbicara soal penyadapan yang dilakukan Negeri Kanguru. Padahal itu tak cukup. "Kalau kita bandingkan, Kanselir di Jerman teriak dan juga pemimpin-pemimpin Eropa yang disadap teriak-teriak. Tapi kita kok enggak, ini perbandingan yang agak meresahkan benar," terang Eva.

Eva sangat menyesalkan sikap diam SBY. Sebab, penyadapan menjadi masalah marwah bangsa ini. "Kepentingan bangsa dan seterusnya, kok sikapnya sangat tidak sepadan, kalau kita bandingan dengan pemimpin-pemimpin Eropa," tutup Eva.

http://www.metrotvnews.com/metronews...dulikan-Publik