- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(POTRET) KOMEDI INDONESIA Sensasi atau..??


TS
lapentvc
(POTRET) KOMEDI INDONESIA Sensasi atau..??

Faktanya hampir 40% acara di TV INDONESIA adalah acara lawakan atau komedi. KOMEDI = LUCU, iya kalau itu dulu, apakah definisi KOMEDI = LUCUitu masih bisa disamakan dengan Acara KOMEDI TV INDONESIA sekarang..??
Biarlah AGAN AGAN menyimak, mencermati dan menilainya SENDIRI.


Biarlah AGAN AGAN menyimak, mencermati dan menilainya SENDIRI.


Rusak Moral, YKS Trans TV Harus Dihentikan

Masyarakat pemirsa televisi meminta tayangan “Yuk Keep Smile” yang ditayangkan di stasiun televisi TransTV dihentikan, karena berpotensi merusak moral anak-anak.
Hingga saat ini, setidaknya sudah lebih dari lima aduan masyarakat yang masuk di pojok aduan situs resmi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Semua aduan meminta agar KPI menghentikan acara yang dibintangi Caisar Putra Aditya itu.
Warga Jawa Barat, Christyan Gunawan, menyatakan lawakan di Yuk Keep Smile (YKS) hanya merusak moral anak-anak. Menurut kesaksian Gunawan, pada 26 November 2013, di wilayah Buaran, anak SD membawa tepung dan dilemparkan ke jalanan yang dilalui kendaraan. Saat ditegur, anak-anak itu menyatakan “biar kayak Caesar Keep Smile”.
“Acara sangat tidak mendidik dan hanya berisi hura-hura dan ledekan. Banyak kata-kata dari artis-artisnya yang seharusnya disensor dan merendahkan orang lain. Diharapkan acara ini segera dihentikan,” tulis Eko Riyandi.
Sedangkan warga Jawa Tengah, Tias Nurul Fauziah, menyertakan link berita yang memuat aksi joget anak SD buka ritsleting di dalam kelas, hanya karena meniru “Goyang Caesar”.
SUMBER
Yuk Keep Smile di Trans TV itu Mirip Sabung Ayam

Menelaah sedikit lebih dalam dari acara yang menjadi ‘trend-setter’ joget bersama, Yuk Keep Smile Trans TV saya melihat inilah model sabung ayam. Acara yang hanya berisi orang joget bersama dan mendapat hadiah ini kiranya membawa potret suram keinginan ingin cepat populer dan demi uang segalanya boleh. Dari mulai berjoget Caisar gila-gilaan, kadang tanpa lelah sampai berdandan dengan ‘aneh’ akan dilakoni demi nongol di pangguang dan mendapat hadiah.
Lalu kenapa seperti sabung ayam. Yang kita pahami sabung ayam adalah arena dimana ayam diadu dan pemenang mendapat hadiah. Dalam konteks ini, sabung yang berkonotasi untuk perjudian. Dan ini yang terjadi dalam acara di Trans TV, Yuk Keep Smile.
Semua kenal goyang Caesar, yang dipandu oleh Caesar Putra Aditya menarik pada awalnya dan bosan ketika menjadi sesuatu yang over-ekspose. Dalam acara Yuk Keep Smile yang dahulu ditayangkan saat Ramadhan lalu berlanjut sampai saat ini memang mengandalkan Goyang Caesar. Para penonton berlomba bergoyang Caesar sehebohnya demi dipanggil para host dan bintang tamu ke panggung.
Para host dan bintang tamu ini, memiliki ‘jagoan‘ setelah para penonton selesai berjoget. Yang saya lihat tak lain seperti memilih ayam jagoannya untuk diadu. Para jagoan ini kemudian diminta dahulu berputar ditempat dengang tangan memegang kuping dengan posisi ruku. Berputar dahulu dua puluh kali putaran. Yang saya pahami menjadi sebuah perbudakan. Mau-maunya, demi uang mereka demikian, lalu berjoget 5 sesi demi uang dan hadiah.
Apalagi dalam menentukan siapa ‘jagoan’ dan pemenang lomba goyang Caesar ini hanya suka-suka saja. Tak ada penilaian objektif dari sang host atau bintang tamu. Semua seperti arena sabung ayam. Ayam jantan itu secara fitrahnya memang bisa bertarung dengan ayam jantan lain. Begitupun manusia yang pada dasarnya ingin mencari penghidupan dan popularitas. Namun dengan pola goyang Caesar dan acara Yuk Keep Smile ini, martabat manusia jatuh dan remuk redam.
Bagaimana tim kreatif penyusun acara Yuk Keep Smile ini memandang begitu rendah para penonton. Kenapa tidak, mereka yang bergoyang dinilai serupa Indonesian Idol? Kenapa harus suka suka serupa sabung ayam. Yang kuat, yang akan menang. Apalagi sepanjang acara itu pun, isinya hanya bergoyang. Apa sebutan ‘kreatif’ itu masih pantas?
Kalau mau disebut acara yang ‘just-having-fun‘ pun ini sudah kebablasan. Bersenang-senang itu ada batasan. Yuk Keep Smile yang semula pada Ramadhan saja, sudah bablas sampai sekarang. Penonton yang bergoyang itu serupa boneka monyet yang bermain drum, yang ketika diputar tuasnya, ia bergoyang. Dengan senyum senang dan yang seolah tanpa lelah mereka berjoget. Tanpa kesadaran pasti karena diiming-imingi hadiah yang wah. Saya hanya kasihan melihat mereka seperti ini.

Inikah gambaran otomaton manusia yang hilang akal sehatnya? Inikah pola pembodohan televisi yang sudah begitu subtle-nya, sampai manusia dalam televisi bak boneka monyet yang bermain drum itu? Semoga kita semua bisa melek dan melihat dengan lebih baik.
SUMBER
KPI Kog Kesannya Bertegur (Sapa), Bukan Menegur!

Saya kadang heran dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang selalu menegur acara yang dianggap tidak layak tayang dengan semua mudarat yang ditayangkan, hanya sekadar bertegur sapa. Buktinya, adegan lempar tepung dalam acara-acara lawakan konyol seperti OVJ, YKS, Pesbuker, dan Campur-Campur sebenarnya sudah ada dari dulu.
Saya masih ingat sekali dulu di OVJ pun sempat menyajikan acara lempar tepung ini. KPI nampak diam. Lalu YKS yang sempat membuat host-nya, Wendy Cagur kelagepan terkena tepung oleh Kiwil di YKS pun hanya ditegur.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai aksi lempar tepung di beberapa acara TV tidak layak dipertontonkan karena melanggar norma kesopanan. Mereka meminta adegan itu tak lagi disiarkan.
Pernyataan ini dikeluarkan KPI setelah muncul berbagai protes masyarakat. Sejumlah acara di stasiun TV akhir-akhir ini kerap menampilkan aksi lempar tepung. Aksi tersebut dilakukan untuk memberikan hukuman dalam sebuah permainan. Aksi ini menjadi bahan tertawaan setelah melihat lawan main berlumuran tepung. (berita: tempo.co.id)
Nah loh, ini dia yang saya anggap sekadar say hello-nya KPI pada acara-acara seperti YKS, OVJ, Campur-Campur dan Pesbuker yang nanti akan mangkir, ataupun mencari bahan banyolan lain. Baru saja saya iseng-iseng lihat Pesbuker, ternyata memang bukan lagi tepung yang digunakan, tapi mirip cream atau whip-cream. Betapa ‘kreatifnya’ para crew mencari bahan banyolan tidak bermutu.
Masalah akutnya saya fikir bukan pada cara melawak atau membanyol, tetapi para komedian (wanna-be) atau pengisi acaranya. Lucunya Raffi bukan pada cara atau tuturannya tapi pada cara ia mengkonyolkan diri. Lawakan Olga pun isinya hanya cemoohan dan caci-maki. Apalagi OVJ yang mengandalkan Parto dan Sule sebagai the real comedian. Kalau tidak ada mereka berdua, pastinya sepi.
Kemudian jam siar yang berada di peak-hour. Dimana banyak sekali orang yang akan menonton televisi. Cobalah KPI menegur untuk memindahkan jam tayang. Acara-acara seperti ini laiknya untuk orang dewasa yang sudah mampu dengan baik memfilter mana yang benar-benar lucu dan mana yang konyol. Mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi nyatanya, tidak?
Intinya adalah, KPI haruslah tegas dan bringas dalam menegur acara-acara buruk seperti ini. Tegas kalau perlu dilarang siar acaranya. Kalau mangkir sekalian bringas dipanggil ke meja hijau tim kreatif ataupun produsernya. Lihat saja acara Silet yang dulu dilarang sekarang ‘bermetamorfosis’ menjadi Intens. Toh keduanya tidak jauh berbeda dari isi.
KPI cobalah berfikir dan lebih jauh memandang ke masa depan. Masa iya anak-anak bangsa ini disuguhi acara yang memang hanya menonjolkan kekonyolan. Bagaimana anak-anak yang pada waktu-waktu penting bersama keluarga atau hanya diam sendiri menonton malah disuguhi acara sampah.
SUMBER
Fahira Idris : Hentikan Segera Acara Yuk Keep Smile dan Pesbukers!

Jakarta (SI Online) - Acara-acara hiburan seperti Yuk Keep Smile (YKS) dan Pesbukers harus segera dihentikan penayangannya karena dinilai tidak mendidik serta membuat dampak negatif bagi masyarakat. Demikian dikatakan pembina Masyarakat TV Sehat Indonesia, Fahira Fahmi Idris kepada Suara Islam Online, Rabu (23/10/2013).
"Kami sudah melakukan survei dan hasilnya kedua program tersebut paling bermasalah. Dalam survei TV sehat, YKS dan Fesbukers menempati posisi paling atas sebagai program siaran televisi yang tidak mendidik, kedua program ini harus segera dihentikan," ujar Fahira.
Dampak negatif kedua siaran tersebut, menurut Fahira sudah diikuti masyarakat khususnya bagi anak-anak yang lebih gampang meniru dari siaran televisi. "Anak-anak sudah susah payah dididik orang tuanya, tapi malah dirusak oleh siaran TV. Jangan hanya karena mengejar rating, tapi malah membuat dampak negatif," ungkap Fahira.
"Contoh Pesbukers, pemirsa diajarkan untuk bersikap intoleran dengan melecehkan orang lain, bahkan ada kejadian seorang anak yang melakukan aksi lempar tepung hingga membuat nyaris buta karena mencontoh tayangan tersebut. Lalu YKS, tayangan ini baru mulai di bulan puasa, seharusnya di bulan puasa itu mengajak orang beribadah ini malah berjoged," tambahnya.
Sebelumnya Fahira bersama komunitas TV sehat telah menyurati Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memprotes kedua acara tersebut dengan harapan bisa dievaluasi. "Kita berharap nantinya ada perubahan, jika tidak akan kita datangi KPI, kita akan demo," tegasnya.
SUMBER
YKS dan Pesbuker Jadi Acara Paling Tidak Mendidik
JAKARTA, muslimdaily.net, - Untuk sementara, program joged artis “Yuk Keep Smile” (YKS) di TransTV, dan “Fesbuker” ANTV, menempati posisi paling atas program siaran televisi yang tidak mendidik dalam “Survei TV Sehat” yang digalang aktivis perempuan, Fahira Fahmi Idris.
Dari sejumlah akun Twitter yang berpartisipasi dalam survei sosial media itu, acara YKS dan Fesbuker, paling banyak dikecam. YKS disoal sebagai acara yang tidak bermutu. Sementara Fesbuker dituding sebagai acara yang mengkampanyekan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), demikian laporan situs itoday.com, 17 Oktober lalu.
“YKS Trans TV, acaranya joget-joget ga jelas, bawa dampak negatif ke anak2 yg nonton,” tulis akun @annakysa.
Akun Andrie Prasetyo @JuraganBimbel juga mengecam acara YKS TransTV. “YKS, @TRANSTV_CORP | Celaan fisik, joget-joget spnjang pekan (kpn mau pinter org Indo?), Tabur bedak sembarangan, dandan wandu,” tulis @JuraganBimbel.
Sosok komedian kemayu, Olga Syahputra di acara Fesbuker juga dikecam sejumlah akun Twitter. “Sedihnya tayangan TV koplak yang biasanya host oleh @dahsyatnyaolga itu dikonsumsi oleh anak2 yang sangat rentan mentalnya cc. @FahiraIdris,” tulis @SoundOfYogi.
SUMBER
Spoiler for Rusak Moral, YKS Trans TV Harus Dihentikan:
Masyarakat pemirsa televisi meminta tayangan “Yuk Keep Smile” yang ditayangkan di stasiun televisi TransTV dihentikan, karena berpotensi merusak moral anak-anak.
Hingga saat ini, setidaknya sudah lebih dari lima aduan masyarakat yang masuk di pojok aduan situs resmi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Semua aduan meminta agar KPI menghentikan acara yang dibintangi Caisar Putra Aditya itu.
Warga Jawa Barat, Christyan Gunawan, menyatakan lawakan di Yuk Keep Smile (YKS) hanya merusak moral anak-anak. Menurut kesaksian Gunawan, pada 26 November 2013, di wilayah Buaran, anak SD membawa tepung dan dilemparkan ke jalanan yang dilalui kendaraan. Saat ditegur, anak-anak itu menyatakan “biar kayak Caesar Keep Smile”.
“Acara sangat tidak mendidik dan hanya berisi hura-hura dan ledekan. Banyak kata-kata dari artis-artisnya yang seharusnya disensor dan merendahkan orang lain. Diharapkan acara ini segera dihentikan,” tulis Eko Riyandi.
Sedangkan warga Jawa Tengah, Tias Nurul Fauziah, menyertakan link berita yang memuat aksi joget anak SD buka ritsleting di dalam kelas, hanya karena meniru “Goyang Caesar”.
SUMBER
Yuk Keep Smile di Trans TV itu Mirip Sabung Ayam
Spoiler for Yuk Keep Smile di Trans TV itu Mirip Sabung Ayam:

Menelaah sedikit lebih dalam dari acara yang menjadi ‘trend-setter’ joget bersama, Yuk Keep Smile Trans TV saya melihat inilah model sabung ayam. Acara yang hanya berisi orang joget bersama dan mendapat hadiah ini kiranya membawa potret suram keinginan ingin cepat populer dan demi uang segalanya boleh. Dari mulai berjoget Caisar gila-gilaan, kadang tanpa lelah sampai berdandan dengan ‘aneh’ akan dilakoni demi nongol di pangguang dan mendapat hadiah.
Lalu kenapa seperti sabung ayam. Yang kita pahami sabung ayam adalah arena dimana ayam diadu dan pemenang mendapat hadiah. Dalam konteks ini, sabung yang berkonotasi untuk perjudian. Dan ini yang terjadi dalam acara di Trans TV, Yuk Keep Smile.
Semua kenal goyang Caesar, yang dipandu oleh Caesar Putra Aditya menarik pada awalnya dan bosan ketika menjadi sesuatu yang over-ekspose. Dalam acara Yuk Keep Smile yang dahulu ditayangkan saat Ramadhan lalu berlanjut sampai saat ini memang mengandalkan Goyang Caesar. Para penonton berlomba bergoyang Caesar sehebohnya demi dipanggil para host dan bintang tamu ke panggung.
Para host dan bintang tamu ini, memiliki ‘jagoan‘ setelah para penonton selesai berjoget. Yang saya lihat tak lain seperti memilih ayam jagoannya untuk diadu. Para jagoan ini kemudian diminta dahulu berputar ditempat dengang tangan memegang kuping dengan posisi ruku. Berputar dahulu dua puluh kali putaran. Yang saya pahami menjadi sebuah perbudakan. Mau-maunya, demi uang mereka demikian, lalu berjoget 5 sesi demi uang dan hadiah.
Apalagi dalam menentukan siapa ‘jagoan’ dan pemenang lomba goyang Caesar ini hanya suka-suka saja. Tak ada penilaian objektif dari sang host atau bintang tamu. Semua seperti arena sabung ayam. Ayam jantan itu secara fitrahnya memang bisa bertarung dengan ayam jantan lain. Begitupun manusia yang pada dasarnya ingin mencari penghidupan dan popularitas. Namun dengan pola goyang Caesar dan acara Yuk Keep Smile ini, martabat manusia jatuh dan remuk redam.
Bagaimana tim kreatif penyusun acara Yuk Keep Smile ini memandang begitu rendah para penonton. Kenapa tidak, mereka yang bergoyang dinilai serupa Indonesian Idol? Kenapa harus suka suka serupa sabung ayam. Yang kuat, yang akan menang. Apalagi sepanjang acara itu pun, isinya hanya bergoyang. Apa sebutan ‘kreatif’ itu masih pantas?
Kalau mau disebut acara yang ‘just-having-fun‘ pun ini sudah kebablasan. Bersenang-senang itu ada batasan. Yuk Keep Smile yang semula pada Ramadhan saja, sudah bablas sampai sekarang. Penonton yang bergoyang itu serupa boneka monyet yang bermain drum, yang ketika diputar tuasnya, ia bergoyang. Dengan senyum senang dan yang seolah tanpa lelah mereka berjoget. Tanpa kesadaran pasti karena diiming-imingi hadiah yang wah. Saya hanya kasihan melihat mereka seperti ini.

Inikah gambaran otomaton manusia yang hilang akal sehatnya? Inikah pola pembodohan televisi yang sudah begitu subtle-nya, sampai manusia dalam televisi bak boneka monyet yang bermain drum itu? Semoga kita semua bisa melek dan melihat dengan lebih baik.
SUMBER
KPI Kog Kesannya Bertegur (Sapa), Bukan Menegur!
Spoiler for KPI Kog Kesannya Bertegur (Sapa), Bukan Menegur!:

Saya kadang heran dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang selalu menegur acara yang dianggap tidak layak tayang dengan semua mudarat yang ditayangkan, hanya sekadar bertegur sapa. Buktinya, adegan lempar tepung dalam acara-acara lawakan konyol seperti OVJ, YKS, Pesbuker, dan Campur-Campur sebenarnya sudah ada dari dulu.
Saya masih ingat sekali dulu di OVJ pun sempat menyajikan acara lempar tepung ini. KPI nampak diam. Lalu YKS yang sempat membuat host-nya, Wendy Cagur kelagepan terkena tepung oleh Kiwil di YKS pun hanya ditegur.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menilai aksi lempar tepung di beberapa acara TV tidak layak dipertontonkan karena melanggar norma kesopanan. Mereka meminta adegan itu tak lagi disiarkan.
Pernyataan ini dikeluarkan KPI setelah muncul berbagai protes masyarakat. Sejumlah acara di stasiun TV akhir-akhir ini kerap menampilkan aksi lempar tepung. Aksi tersebut dilakukan untuk memberikan hukuman dalam sebuah permainan. Aksi ini menjadi bahan tertawaan setelah melihat lawan main berlumuran tepung. (berita: tempo.co.id)
Nah loh, ini dia yang saya anggap sekadar say hello-nya KPI pada acara-acara seperti YKS, OVJ, Campur-Campur dan Pesbuker yang nanti akan mangkir, ataupun mencari bahan banyolan lain. Baru saja saya iseng-iseng lihat Pesbuker, ternyata memang bukan lagi tepung yang digunakan, tapi mirip cream atau whip-cream. Betapa ‘kreatifnya’ para crew mencari bahan banyolan tidak bermutu.
Masalah akutnya saya fikir bukan pada cara melawak atau membanyol, tetapi para komedian (wanna-be) atau pengisi acaranya. Lucunya Raffi bukan pada cara atau tuturannya tapi pada cara ia mengkonyolkan diri. Lawakan Olga pun isinya hanya cemoohan dan caci-maki. Apalagi OVJ yang mengandalkan Parto dan Sule sebagai the real comedian. Kalau tidak ada mereka berdua, pastinya sepi.
Kemudian jam siar yang berada di peak-hour. Dimana banyak sekali orang yang akan menonton televisi. Cobalah KPI menegur untuk memindahkan jam tayang. Acara-acara seperti ini laiknya untuk orang dewasa yang sudah mampu dengan baik memfilter mana yang benar-benar lucu dan mana yang konyol. Mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi nyatanya, tidak?
Intinya adalah, KPI haruslah tegas dan bringas dalam menegur acara-acara buruk seperti ini. Tegas kalau perlu dilarang siar acaranya. Kalau mangkir sekalian bringas dipanggil ke meja hijau tim kreatif ataupun produsernya. Lihat saja acara Silet yang dulu dilarang sekarang ‘bermetamorfosis’ menjadi Intens. Toh keduanya tidak jauh berbeda dari isi.
KPI cobalah berfikir dan lebih jauh memandang ke masa depan. Masa iya anak-anak bangsa ini disuguhi acara yang memang hanya menonjolkan kekonyolan. Bagaimana anak-anak yang pada waktu-waktu penting bersama keluarga atau hanya diam sendiri menonton malah disuguhi acara sampah.
SUMBER
Fahira Idris : Hentikan Segera Acara Yuk Keep Smile dan Pesbukers!
Spoiler for Fahira Idris : Hentikan Segera Acara Yuk Keep Smile dan Pesbukers!:

Jakarta (SI Online) - Acara-acara hiburan seperti Yuk Keep Smile (YKS) dan Pesbukers harus segera dihentikan penayangannya karena dinilai tidak mendidik serta membuat dampak negatif bagi masyarakat. Demikian dikatakan pembina Masyarakat TV Sehat Indonesia, Fahira Fahmi Idris kepada Suara Islam Online, Rabu (23/10/2013).
"Kami sudah melakukan survei dan hasilnya kedua program tersebut paling bermasalah. Dalam survei TV sehat, YKS dan Fesbukers menempati posisi paling atas sebagai program siaran televisi yang tidak mendidik, kedua program ini harus segera dihentikan," ujar Fahira.
Dampak negatif kedua siaran tersebut, menurut Fahira sudah diikuti masyarakat khususnya bagi anak-anak yang lebih gampang meniru dari siaran televisi. "Anak-anak sudah susah payah dididik orang tuanya, tapi malah dirusak oleh siaran TV. Jangan hanya karena mengejar rating, tapi malah membuat dampak negatif," ungkap Fahira.
"Contoh Pesbukers, pemirsa diajarkan untuk bersikap intoleran dengan melecehkan orang lain, bahkan ada kejadian seorang anak yang melakukan aksi lempar tepung hingga membuat nyaris buta karena mencontoh tayangan tersebut. Lalu YKS, tayangan ini baru mulai di bulan puasa, seharusnya di bulan puasa itu mengajak orang beribadah ini malah berjoged," tambahnya.
Sebelumnya Fahira bersama komunitas TV sehat telah menyurati Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memprotes kedua acara tersebut dengan harapan bisa dievaluasi. "Kita berharap nantinya ada perubahan, jika tidak akan kita datangi KPI, kita akan demo," tegasnya.
SUMBER
YKS dan Pesbuker Jadi Acara Paling Tidak Mendidik
Spoiler for YKS dan Pesbuker Jadi Acara Paling Tidak Mendidik:
JAKARTA, muslimdaily.net, - Untuk sementara, program joged artis “Yuk Keep Smile” (YKS) di TransTV, dan “Fesbuker” ANTV, menempati posisi paling atas program siaran televisi yang tidak mendidik dalam “Survei TV Sehat” yang digalang aktivis perempuan, Fahira Fahmi Idris.
Dari sejumlah akun Twitter yang berpartisipasi dalam survei sosial media itu, acara YKS dan Fesbuker, paling banyak dikecam. YKS disoal sebagai acara yang tidak bermutu. Sementara Fesbuker dituding sebagai acara yang mengkampanyekan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT), demikian laporan situs itoday.com, 17 Oktober lalu.
“YKS Trans TV, acaranya joget-joget ga jelas, bawa dampak negatif ke anak2 yg nonton,” tulis akun @annakysa.
Akun Andrie Prasetyo @JuraganBimbel juga mengecam acara YKS TransTV. “YKS, @TRANSTV_CORP | Celaan fisik, joget-joget spnjang pekan (kpn mau pinter org Indo?), Tabur bedak sembarangan, dandan wandu,” tulis @JuraganBimbel.
Sosok komedian kemayu, Olga Syahputra di acara Fesbuker juga dikecam sejumlah akun Twitter. “Sedihnya tayangan TV koplak yang biasanya host oleh @dahsyatnyaolga itu dikonsumsi oleh anak2 yang sangat rentan mentalnya cc. @FahiraIdris,” tulis @SoundOfYogi.
SUMBER
ANE tidak menjelek jelekan atau berpikiran sempit.
ANE hanya menyajikan fakta disertai sumber.
AGAN AGAN yg berhak menilai dan menanggapinya


ANE hanya menyajikan fakta disertai sumber.
AGAN AGAN yg berhak menilai dan menanggapinya


Spoiler for INTIP DIKIT:
Spoiler for Pesen Ane:
NAH Segitu dulu isi trit ane..

KALO TRIT ANE MENARIK BAGI AGAN
MINTA

BAGI YANG UDAH ISO
KALO YANG BELUM
ABU GOSOK PUN TAK APA






Spoiler for intip:
JADILAH KASKUSER YANG BAIK DENGAN MENINGGALKAN JEJAK


JANGAN HANYA JADI



COMMENT BAGUS
Spoiler for COMMENT:
Quote:
Original Posted By yustinus98►acara kayak gini cuman nyari rating . dan ane rada bingung aja masih banyak orang yang biasa ketawa puas cuman nonton acara ginian doang . tapi untungnya masih ada stasiun tv yang nayangin acara komedi berkualitas .
Quote:
Original Posted By jaga_imanmu_nak►Harusnya pekerja tv nasional sadar bahwa mereka memegang peranan penting dalam pendidikan dan perkembangan mental bangsa. Nasib bangsa juga ada di tangan kalian. Jangan nyari duit terus ya.. pekerjaan itu suatu amanah lho
Diubah oleh lapentvc 19-11-2013 20:22
0
20.8K
Kutip
385
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan