Sekilas tangan kecil itu lebih mirip dengan ilustrasi sosok alien yang sering ditampilkan di film-film Hollywood. Namun jangan salah, tangan kecil itu adalah milik seorang bocah yang mengalami kelaparan panjang. Sedangkan satu tangan lainnya adalah milik seorang pendeta.

Pernah mendengar nama Auschwitz? Auschwitz adalah kamp konsentrasi di mana Nazi membantai puluhan ribu tawanannya. Para tawanan ini dibunuh masal dengan cara digiring ke sebuah ruangan yang telah siap dengan gas beracun.

Gambar tersebut merupakan salah satu sisi tembok kamar pembantaian. Sedangkan garis-garis putih di atas ditengarai merupakan bekas cakaran para tawaran jelang menjemput ajal.
sumpah ane liat photo ini linu sendiri rasanya klo ngebayangin cakarannya itu

Tak ada yang lebih menyenangkan bagi seorang ahli bedah selain operasi yang sukses. Itu pula yang dirasakan oleh dua ahli bedah pada foto di atas.

Setelah berjuang ekstra keras sepanjang 23 jam penuh, keduanya sukses melakukan transplant jantung. Salah satu ahli bedah tampak tertidur di ujung ruangan.

Sebuah momen indah diciptakan oleh bapak dan anak pada foto di atas. Foto sebelah kiri diambil pada tahun 1949, sementara satu foto lagi dijepret 50 tahun berikutnya. Menariknya, foto itu diambil di tempat yang sama. sweet

Bocah di atas bernama Diego Frazao Torquato. Saat foto ini diambil, ia baru berusia 12 tahun. Pada foto tersebut, ia menangis dan memainkan biola di acara pemakaman Sang Guru.

Air mata itu akhirnya menetes untuk Sang Guru yang telah membantunya keluar dari kemiskinan dan kekerasan lewat musik.

Tujuh bulan menjalani tugas negara membuat Terri Gurrola harus rela melewatkan masa pertumbuhan anak gadisnya tercinta. Tak heran ia sangat terharu begitu bertemu dengan buah hati. Tangisan Terri pun tak dapat dihindarkan.

Perdamaian akan selamanya terasa indah. Hal tersebut diperlihatkan secara jelas oleh para demonstran di Mesir.

Kaum Nasrani membentuk pagar hidup demi melindungi umat Muslim yang sedang melakukan ibadah sholat. Momen indah ini terjadi pada tahun 2011 di Kairo.

Insiden 9/11 di Amerika Serikat benar-benar mengejutkan dunia. Banyak kesedihan tercipta di sana. Salah satu momen yang berhasil diabadikan adalah saat seorang pria terjatuh dari gedung World Trade Centre. Pria ini lantas dikenal dengan sebutan The Falling Man.

Seorang anak dengan sekuat tenaga berusaha membangunkan ayahnya. Saat itu Sang Ayah seolah tak berdaya untuk bangkit. Ia sama sekali tidak terluka. Lalu apa yang terjadi? Sang Ayah tak mampu berdiri karena sedang dipengaruhi minuman keras.

Dua manusia di atas adalah sepasang korban runtuhnya sebuah pabrik di Banglades. Seperti yang diberitakan Harian The Sun, keduanya berusaha menyelamatkan satu sama lain sebelum akhirnya menjemput ajal bersama.

Anjing dikenal hewan yang sangat setia pada majikannya. Di Rio de Janiero, anjing bernama Leao pada foto di atas pernah membuktikannya. Ia duduk dua hari berturut-turut di makam pemiliknya yang meninggal akibat bencana longsor tahun 2011.

Seorang wanita hanya bisa duduk dan menangis memandangi kotanya yang baru saja hancur terkena tsunami dan gempa. Foto ini diambil di Natori, Jepang bulan Maret 2011 silam.

Seorang pria pekerja sukarelawan memotret gambar bangkai sapi yang mati dengan iPad-nya. Kabarnya sapi itu mati karena kelaparan dan kekurangan air. Foto ini diambil di Wajir, dekat perbatasan Kenya - Somalia

Momen heroic tercipta saat seorang pria berusaha menyelamatkan beberapa anak kucing saat banjir bandang menyerang. Dengan tempat seadanya yang ia letakkan di kepala, pria ini berusaha membela banjir. Momen ini diambil di Cuttack City, India pada tahun 2011.

Kesedihan mendalam tampak dialami oleh pria pada foto di atas. Ia tampak merenungi apa yang baru saja terjadi di sekitarnya. Momen ini diambil di Joplin saat terserang tornado Missouri tahun 2011 lalu.

Pria bernama Billy Stinson pada foto di atas tampak berusaha menenangkan putrinya, Erin Stinson. Rumah yang mereka tinggali dihancurkan oleh Badai Irene. Foto ini akhirnya terpilih sebagai salah satu foto paling berpengaruh tahun 2011.

Schoep adalah seekor anjing berusia 19 tahun yang menderita rematik. Hal itu membuat John, sang pemilik Schoep mengajaknya untuk berendam di danau Superior. Diharapkan dengan berendam di sana, Schoep bisa mengurangi rasa sakit yang diderita. Bahkan karena penyakit itu, Schoep hanya bisa tergolek lemas di pelukan John yang setia membawanya berendam.

Segera setelah foto Schoep dan John ini tersebar online, orang-orang langsung memberikan donasi kepada John agar melakukan operasi secepatnya kepada Schoep

Saat mantan petugas penegak hukum bernama Chester Hembree mengatakan kepada putranya, Lucas yang menderita sindrom Sanfilippo tidak memenuhi persyaratan untuk melakukan layanan hewan karena penyakitnya, Chester langsung mengambil seekor anjing Malinois Belgia dari Tennessee untuk dilatih dan menjadi teman setia Lucas.

Sindrom Sanfilipo adalah penyakit langka mematikan penyimpanan Lisosomal yang disebabkan oleh kekurangan enzim sehingga seorang anak menderita degeneratif jaringan syaraf di mana mereka hanya mampu hidup selama 10-20 tahun saja. Meski hanya bisa duduk di kursi roda, Lucas tampak senang dengan anjing teman barunya.

Menjadi seorang tentara memang pekerjaan yang susah-susah gampang. Yang paling susah adalah ketika kamu harus meninggalkan keluarga tercinta demi maju di medan perang. Bahkan karena panjangnya masa perang, seorang tentara harus merelakan waktu menemani sang istri yang melahirkan.

Seperti tentara ini, ketika akhirnya pulang dari peperangan dia langsung memeluk anaknya yang masih bayi dan langsung menangis, "Hai nak, ini ayah! Ayah tak akan pergi meninggalkanmu lagi!"

Luka, bocah berusia 12 tahun ini mungkin sudah hampir menyerah dengan kehidupannya. Tubuh Luka memang digerogoti penyakit Muscular Dystrophy (Distrofi otot) yaitu penyakit keturunan yang secara bertahap menyebabkan otot-otot di tubuh melemah.

Hal itu membuat Luka tak bisa melakukan apapun dan hanya bisa tergolek tak berdaya di ranjang. Namun Luka memiliki seorang teman fotografer bernama Matej Peljhan yang enggan menyerah dan ingin memberikan sebuah semangat untuk mewujudkan impian Luka setidaknya sekali saja sebagai olahragawan. Lihat saja, Luka yang tetap berbaring di foto dari atas seolah-olah dia hendak lompat memasukkan bola ke ring basket. Keren!

Pernahkah kamu mendengar komentar bahwa anjing adalah sahabat terbaik seorang pria? Hal itulah yang dialami oleh opsir Jon T. Tumilson yang memiliki seekor anjing setia bernama Hawkeye. Saat Tumilson tewas di medan perang, tak hanya sanak keluarga dan sahabat yang merasa kehilangan.

Hawkeye bahkan tidur bersimpuh di depan peti mati sang majikan seakan mengungkapkan rasa dukanya yang mendalam. Bahkan Hawkeye tetap berada di sana sampai upacara pemakaman selesai.

Yang namanya bencana alam memang menyedihkan. Selain harta yang bisa hilang begitu saja karena bencana, korban jiwa juga seringkali melayang karena bencana alam seperti gempa. Ketika sanak keluarga menghilang, yang bisa dilakukan hanyalah tabah dan bersemangat melanjutkan hidup.

Namun seornag pria korban gempa Sichuan di China ini sepertinya tak bisa menahan rasa tangisnya saat melihat album foto keluarganya di puing-puing rumah yang sudah rata oleh tanah akibat gempa.

Tahukah kamu Olimpiade Paralympic? Event olahraga itu ditujukan pada orang-orang dengan kebutuhan khusus seperti tidak memiliki beberapa bagian tubuhnya. Namun jangan sekali-kali meremehkan orang-orang istimewa ini, mereka bahkan bisa mencetak prestasi yang mungkin belum tentu bisa dilakukan oleh orang normal.

Tak heran jika akhirnya Arnulfo Castorena, seorang atlet renang Paralympic asal Meksiko menangis ketika dirinya mendapat medali emas. Arnulfo sendiri mengalami amputasi di bagian kaki dan harus memakai kursi roda. Hebat!

Yang namanya perlombaan tak lepas dari persaingan. Bahkan kerap kali seseorang melakukan apapun untuk bisa menjuarai sebuah lomba. Namun Meghan Vogel sepertinya lebih setuju pada hati nuraninya. Saat rekannya sesama atlet lari yakni Arden McMath tiba-tiba terjatuh di arena, tanpa pikir panjang Vogel langsung membopongnya.

Alih-alih meletakkan Arden di pinggir arena lari, Vogel justru membopong satu lengan Arden dan membantunya menyelesaikan jalur lari sepanjang 3.200 meter agar Arden tidak menyesal dan tetap merasakan finish.