Ada manusia yang telah mendapatkan titik2 yang baik dan ada yg buruk sebelum pemikirannya dewasa. Pemikiran dewasa adalah awal dari perjalanan kehidupan manusia dalam menentukan kehidupannya, yang terbaik adalah improvisasinya walaupun hanya mencapai puncak tertentu, yang terpenting adalah dinilaiNya bukan dinilainya



Kepintaran, kebodohan, keberhasilan, kegagalan, kebahagiaan, kesedihan, kemenangan, kekalahan semua datang dari ketetapan atau sunnatullah(hukumnya) dan dari kehendaknya(God bless you). Lakukan yang terbaik, dan berikan hasilnya kepada tuhan, ikhlaskan yang dilakukan untuk dinilaiNya bukan nya (i win i praise him, i lose i praise him)

Kehidupan seseorang itu berbeda-beda, ada yang orangnya asik, ada yang sangat serius, ada yang sulit berbicara, ada yang begitu fleksibel(rahmat yang diberikan oleh Tuhan pada setiap orang berbeda2). Tapi pada intinya setiap orang ingin mencapai satu titik tertentu, yaitu kebahagiaan, yang mana standar kebahagiaan orang berbeda2. Dan ini adalah alokasi waktu gw untuk mencapi kebahagiaan, yaitu melakukannya karena, berasal, dan untuk Tuhan. (kebahagiaan keyakinan)

Ada 2 cara mendapatkan kebahagiaan, 1. Kebahagiaan dengan keyakinannya 2. kebahagiaan dengan perasaan atau hawa nafsunya



Ada 2 variabel untuk melakukan kegiatan dalam kehidupan. Yaitu variabel perasaan atau tubuh, dan pemikiran. Ada 2 cara menjalani kehidupan 1.bergerak karena pemikiran yang memengaruhi tubuh 2. Bergerak karena
pemikiran di pengaruhi tubuh. (be a driver or you be driven)

Pemikiran itu terkoneksi dengan titik2 masa lalu, ada yang memikirkan sehingga jadi beban, ada yang berpikir sehingga menjadi kebahagian, ada yang tidak pernah berpikir sehingga ia tidak punya beban.

Di setiap jenjang kehidupan ada hal2 berbeda yang bisa di optimisasi untuk di lakukannya. Mengumpulkan titik lalu mengkoneksikannya, lalu menggunakannya (You can’t connect the dots looking forward; you can only connect them looking backwards –Bill Gates)

Alngkah lebih baiknya bila titik2 tersebut di share. Sehingga ada 4 jenjang collecting, connecting, using, and sharing


Tuhan melahirkan manusia pada situasi yang berbeda-beda, yang harus dilakukan manusia adalah menjadi yang terbaik dari diri sendiri, lebih baik dari orang lain itu bonusnya (be the best of me not everyone else)
Setiap melakukan sesuatu harus ada niat. Niatkan segala hal untuk beribadah dan pengabdian kepada tuhan. (do for Something you’ll get something, do for God you’ll get everything -Hylmun)


Menang atau kalah pujilah Dia (i win i praise him, i lose i praise him, because life is to honour a God –film Faciing The Giants)

Apa yang dilakukannya akan membentuk kepribadiannya, bukan kepribadiannya yang membentuk apa yang dilakukannya

Kehidupan tidak terlepas dengan variabel tubuh yang harus di penuhi haknya, pemenuhan hak terhadap tubuh adalah suatu kenikmatan. Maka batasilah dengan pemikiran, karena kehidupan bukan untuk bahagia dengan perasaan atau hawa nafsunya, tetapi harus bahagia dengan keyakinannya yaitu mematuhi aturannya yang tidak mendapatkan kenikmatan secara instan seperti tubuh.

Janganlah pulang sebelum itu adalah hal terbaik yang dilakukan, karena semua pasti akan pulang. So do the best, give result to God

Selalu memiliki perspektif yang positif, karena hidup ini keras dan berat. Adakalanya kegagalan, lalu tidak di hargai banyak orang, akhirnya menghasilkan pemikiran dan perasaan yang buruk.


Hal yang paling berharga di duia ini adalah waktu


Alokasi terhadap waktu itu banyak sekali variabelnya, ada yang saling terkait, saling bertolak belakang, bersinggungan, bervariasi dan bercabang. Jadi hidup tidak hanya untuk memenuhi satu tujuan tertentu. Maka benarlah sesungguhnya manusia itu merugi



Di dunia manusia di berikan kebebasan untuk berpikir dan bertindak sesuka kemauannya. Tetapi, setelah itu, pemikiran dan tindakan di berikan kebebasan untuk berbicara sejujurnya dalam sebuah pengadilan nyata. Percayalah bahwa semua yang di kabarkan akan nyata (suatu saat mungkin gw akan buat tulisan bahwa kabar yang terdapat dalam kitab itu benar dan eksistensi Tuhan itu ada)



Pemikiran2 baru itu akan terbuka apabila manusia itu telah melakukannya. Jadi yang terpenting adalah melakukannya, setelah itu improvisasi hasilnya, dan memikirkannya(karena di sinilah pemikiran2 baru terbuka)

Hidup bukan hanya tuk menjadi orang kaya, tetapi alangkah lebih baik tuk jadi orang bernilai. Bukanlah menjadi yang terbaik, tetapi menjadi yang maksimal dengan segala fasilitas yang ada.

Dunia adalah tantangan dari tuhan untuk berkarya dan semampu mana berperang melawan tubuh untuk di pantaskannya setelah meninggal nanti.
Pikiran di ciptakan tuhan untuk melawan segala kenikmatan, hawa nafsu, yang di tantang tuhan untuk dinilaiNya di akhir.



Ketika memulai dengan kebaikan, tubuh akan memacu untuk melakukan kebaikan ke level yang lebih tingggi, mendapatkan kebahagiaan dengan melakukan kebaikan, dan melakukan kebaikan menjadi kebiasaan



Semua adalah hipotesis. Ketidaksempurnaan datang dari manusia. Hanya mencoba untuk nafi’un lighairihi, dan improvisasi terkhusus untuk diri sendiri.