a70n98Avatar border
TS
a70n98
Pascapidato Singgung Jokowi, SBY Tertutup dengan Media
Pascapidato Singgung Jokowi, SBY Tertutup dengan Media



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat bertemu dengan peserta Silatnas FKUB | KOMPAS.COM/Sandro Gatra

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini memilih menjaga jarak dengan pers. Selama dua hari ini, agenda Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan tertutup untuk media.

Kemarin, Senin (11/11/2013), wartawan Kepresidenan tidak bisa meliput secara utuh acara pemberian Medali Kehormatan Patron dari Organisasi Insinyur-insinyur ASEAN (The ASEAN Federation of Engineering/AFEO) kepada Presiden. Wartawan hanya diizinkan meliput ketika Chairman AFEO Bobby Gafur Umar menyampaikan pidato.

Tak sampai selesai Bobby berpidato, semua wartawan diminta keluar oleh staf Istana tanpa alasan yang jelas. Ketika itu, wartawan tak bertanya-tanya.

Namun, sikap yang sama dilakukan pihak Istana dalam pertemuan Presiden dengan peserta Silaturahim Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) IV pada Selasa (12/11/2013) ini.

Kali ini, wartawan memperoleh waktu yang lebih singkat, yakni tak sampai 5 menit setelah acara dimulai. Ketika Menteri Agama Suryadharma Ali baru memulai sambutannya, wartawan langsung diminta keluar.

Padahal, isu yang dibahas relatif penting, yaitu soal kerukunan. Kali ini, wartawan bertanya-tanya, mengapa ada perubahan kebijakan pihak Istana?

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menyebut bahwa tidak ada penutupan acara. "Kan sudah mendengarkan pencerahan dari Menteri Agama," kata Julian seusai acara.

Ketika ditegaskan bahwa wartawan sudah diminta keluar di awal acara, alasan Julian berubah. Ia mengatakan, langkah itu untuk memudahkan kerja wartawan. Melalui dirinya selaku Juru Bicara Presiden, kata Julian, wartawan bisa mendapatkan informasi mengenai inti pertemuan.

"Ini justru biar teman-teman wartawan bisa mendapatkan langsung apa yang menjadi paling penting dalam pemberitaan itu. Jadi baik," kata Julian.

Bukankah lebih baik jika pernyataan soal kerukunan antarumat beragama disampaikan langsung oleh Presiden?

"Kan saya sudah menjelaskan sebagai bagian dari tanggung jawab saya. Kan sudah saya jelaskan substansinya," jawab Julian setelah berbicara singkat inti pertemuan dengan FKUB.

Informasi yang diterima kalangan wartawan Kepresidenan, perubahan tersebut imbas dari pernyataan SBY di Istana Bogor, Jawa Barat, soal kemacetan di Jakarta pekan lalu. Pertanyaan Presiden ketika bersilaturahim dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu menjadi polemik di publik. Tak sedikit yang menyudutkan Presiden. Masalah itu lalu dijawab pihak Istana.

Ketika dikonfirmasi hal itu, Julian membantahnya. "Tidak ada. Yang ciptakan polemik siapa? Enggak ada polemik," kata Julian.

Jadi, ke depan peliputan acara Presiden bakal seperti ini?

"Kalau ini menjadi lebih baik untuk kita, kan akan lebih baik seperti ini. Kalau lebih baik berarti akan kita pakai. Mungkin ini lebih baik untuk teman-teman bisa terima intisari dari berita," pungkas Julian.

Seperti diberitakan, dalam pertemuan dengan Kadin, Presiden meminta para pengusaha menyampaikan keluhan terkait kemacetan kepada kepala daerah. Pernyataan itu langsung dikritik berbagai pihak, termasuk oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Kalau biang kemacetan di Jakarta, datanglah ke Pak Jokowi. Kalau biang kemacetan di Bandung, datang ke Pak Ahmad Heryawan atau wali kota Bandung, Semarang, Medan, Makassar," kata SBY.

Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2013...p.dengan.Media

Ada apa gerangan??? emoticon-Bingung (S)emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S)
Bahas tentang kerukunan, tapi tidak ada sikap rukun....emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S) emoticon-Cape d... (S)


SBY: Saya Tak Pernah Minta Tutup Jalan Lho...



BOGOR, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membantah dirinya kerap menjadi penyebab kemacetan di Jakarta. Dia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta kepada aparat kepolisian untuk menutup jalan ketika dirinya melintasi jalan, khususnya di Jakarta. SBY mengaku tahu kemacetan akan semakin parah jika jalanan ditutup.

"Jangan keliru lho, saya tidak pernah tutup jalan," kata Presiden saat bersilaturahim dengan Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (4/11/2013).

Presiden mengatakan hal itu untuk menjawab keluhan para pengusaha mengenai kemacetan yang membuat kerugian dunia usaha.

Presiden bercerita, pernah perjalanannya dari Istana Kepresidenan di Jakarta hingga Hotel Grand Sahid Jaya memakan waktu hingga 40 menit. Lamanya waktu tempuh itu, menurutnya, karena tidak ada penutupan jalan.

"Saya larang, tambah macet nanti," ucapnya.

SBY mengaku pernah dituduh penyebab kemacetan.

"Saya enggak ke mana-mana, tapi dibilang ini gara-gara SBY. Saya di rumah. Ada SMS masuk dari adik ipar (ke Ani Yudhoyono), 'Mba, Mas Bambang jalan di sini? (dijawab) Aku di rumah, di Istana'. Ini ribut sekali SBY lewat, SBY lewat. Tidak ada. Apalagi kalau saya lewat terus menutup jalan, tambah ngamuk mereka," katanya.

Tak hanya itu. Presiden lalu bercerita keluhan dari pemimpin negara lain seperti ketika acara ASEAN Summit di Brunei. Saat itu, SBY merasa seperti tertusuk ketika para perdana menteri mengeluh kemacetan di Jakarta hingga berjam-jam.

"Ya, bisa saja kalau ada kemacetan. (SBY ditanya) bagaimana solusinya? Kan saya enggak enak ditanya bagaimana solusinya," kata politisi Partai Demokrat itu.

Menurut SBY, seharusnya kepala daerah setempat yang menjawab. Ia menyarankan para pengusaha menemui Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membicarakan masalah macet di Jakarta. Begitu pula kemacetan di daerah lain.

"Yang harus jelaskan gubernurnya, wali kotanya. (Solusi dari kepala daerah) Begini Pak, konsep kami. Pemerintah pusat bisa membantu, memberikan kemudahan-kemudahan. Efeknya kan banyak sekali macet 3 jam, 4 jam," pungkas SBY.

Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2013...tup.Jalan.Lho.

Jadi yg tutup jalan itu sapa yg suruh (sepertinya akan jd bahan di buku curhatnya) ??? emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S) emoticon-Bingung (S)
klo gitu "lain kali tidak boleh lakukan lagi ya"... emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak


SBY akan 'Curhat' Melalui Buku Terbarunya



Tribunnews.com, JAKARTA - Menjabat Presiden selama dua periode membawa banyak suka duka bagi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Inilah yang akan SBY bukukan di awal Desember tahun ini cerita yang penuh kejutan dan ditulisnya sendiri dengan judul "Selalu Ada Pilihan".


"Anggaplah buku ini hak jawab saya terhadap gunjingan, kritik, cemooh bahkan fitnah yang saya alami selama memimpin lebih dari 9 tahun ini," kata SBY dalam akun twitternya beberapa jam yang lalu.

Menurut Presiden dalam buku itu dirinya ingin berbagi pengalaman mengikuti dua kali Pemilu, baik Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, yaitu Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.

"Buku ini saya persembahkan kepada Presiden mendatang agar lebih siap mengalami tantangan, ujian dan cobaan seperti yang saya alami," ujarnya.


Seperti sebuah batik, SBY mengatakan buku ini berisi banyak titik yang dikumpulkan waktu senggang, saat subuh, menjelang tidur dan di tengah perjalanan udara.

"Ada kisah pribadi, cerita-cerita penuh kejutan serta banyak pelajaran buat saya pribadi. Mudah-mudahan jadi pelajaran buat kita semua," ujarnya.

"Berbagi cerita selalu menyenangkan, apalagi dibalik kegiatan saya sebagai Presiden. Banyak dugaan dan kejutan," SBY menambahkan.

Sumber:
http://www.tribunnews.com/nasional/2...uku-terbarunya

Silakan bercurhat, smoga ketebalan bukunya kalah kan serial novel Harry Potter... emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak emoticon-Ngakak
Diubah oleh a70n98 12-11-2013 13:23
0
1.9K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan