- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
SEJARAH PANJANG BADAI HAIYAN, FILIPINA
TS
yopie37
SEJARAH PANJANG BADAI HAIYAN, FILIPINA
SEJARAH PANJANG BADAI DAHSYAT DI FILIPINA
Quote:
BELUM hilang dari ingatan masyarakat dunia akan bencana gempabumi merusak M=7,2 skala Richter yang mengguncang kawasan Visayas Tengah, Filipina pada 15 Oktober 2013 lalu, kini kita sudah dikejutkan kembali oleh berita yang memilukan, yaitu terjangan Badai dahsyat Haiyan di Filipina.
Seperti yang sudah diprakirakan sebelumnya, Badai tropis Haiyan datang pada Jumat (8/11) pukul 04.40 waktu setempat, yang selanjutnya menyapu kepulauan tengah Samar dan Leyte. Hujan deras yang disertai angin kencang memporak-porandakan seluruh wilayah yang dilewati zona badai. Banjir dan longsoran terjadi di mana-mana. Air laut bergolak dan menyeruak hingga di ketinggiannya mencapai 6 meter, selanjutnya menerjang pesisir pantai mirip peristiwa tsunami.
Badai tropis Haiyan menjadi salah satu badai paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah. Badai Haiyan menerjang dengan kecepatan lebih dari 235 kilometer per jam dan embusannya mencapai 275 kilometer per jam. Dengan kecepatan yang fantastik ini maka Haiyan merupakan badai dengan kategori 5, dampaknya, banyak rumah mengalami kerusakan parah dan rubuh. Banyak wilayah akan terisolasi akibat pohon tumbang. Listrik dan air tak dapat didapatkan dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak area tidak dapat dihuni. Ternyata benar, Haiyan telah menghancurkan 70-80 persen bangunan perumahan di daerah-daerah yang dilaluinya. Kota Tacloban merupakan kota yang paling parah terkena amukan Haiyan. Hingga kini belum ada laporan pasti terkait jumlah korban tewas akibat badai. Beberapa sumber memprakirakan bahwa badai Haiyan menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Ditinjau dari sejarah badai merusak di Filipina, maka badai Haiyan yang terjadi saat ini hanyalah sebagian dari sejarah panjang bencana badai yang sudah berlangsung sejak masa lampau. Banyaknya catatan badai merusak di Filipina merupakan cermin akan kondisi geografi Filipina yang memang merupakan kawasan rawan badai tropis.
Filipina adalah negara yang paling berisiko mendapat terjangan badai tropis. Seringnya Filipina bagianj timur dilanda badai hingga mempengaruhi pola persebaran pemukiman masyarakatnya, misalnya, pantai timur Luzon menjadi sangat jarang penduduknya. Berdasar catatan Christopher C. Burt dalam Philippines Typhoon History, negara Filipina memang sering kali menderita akibat terjangan badai.
Sejak 1617 hingga saat ini, telah terjadi setidaknya 11 kali peristiwa badai yang merusak dan menelan banyak korban jiwa di berbagai kawasan. Catatan paling tua mengenai peristiwa badai mematikan di Filipina dimulai sejak 1617. Badai tropis tanpa nama yang terjadi pada 10 Oktober 1617 ini menewaskan sekitar 1.000 orang. Sementara itu, badai tropis yang paling mematikan yang pernah terjadi di Filipina adalah Badai Thelma 1991. Badai ini menyebabkan banjir bandang besar dan longsoran di Kota Ormoc, Provinsi Leyte menewaskan sekitar 5.000-8.000 orang.
Sejarah badai merusak di Filipina sudah berlangsung sejak lama dan menelan puluhan ribu korban jiwa, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Badai Angela yang terjadi pada 1867 menyebabkan 1.800 orang tewas, (2) Badai tropis tanpa nama terjadi pada 1897 menelan korban jiwa 1.500 orang tewas, (3) Badai Ike/Nitang 1984 menghantam kepulauan Filipina bagian tengah menyebabkan sebanyak 1.492 orang tewas, (4) Badai Winnie yang terjadi pada 2004 menelan korban 1.593 orang tewas, (5) Badai Durian/Reming 2006 menyebabkan sebanyak 1.399 orang tewas, (6) Badai Fengshen 2008 menelan korban 1.410 orang tewas, (7) Badai Sendong/Washi terjadi pada tahun 2011, menghantam bagian utara Pulau Mindanau menyebabkan 1.268 orang tewas, (8) Badai Bopha 2012 yang menghantam Pulau Mindanao, pulau ini sebelumnya tidak pernah diterjang badai, dan (9) Badai Bopha menyebabkan 1.146 orang tewas.
Secara statistik aktivitas badai di Filipina menunjukkan bahwa aktivitas badai tropis paling rendah terjadi bulan Mei. Selanjutnya aktivitas meningkat pada bulan Juni-September. Bulan Agustus menjadi bulan paling aktif terjadi badai di Filipina. Selanjutnya, aktivitas badai kembali menurun secara signifikan pada bulan Oktober.
PEMANASAN GLOBAL
Konsekuensi logis dari pesatnya perkembangan teknologi yang kian maju adalah munculnya risiko-risiko bencana yang sebelumnya tidak dialami oleh manusia. Pola kehidupan modern yang cenderung konsumtif dan dengan bebas mengekplotasi sumberdaya alam telah menciptakan masyarakat yang justru hidup dalam ketidaknyaman karena selalu berada dalam bayang-bayang ancaman bahaya.
Peristiwa superbadai terjadi tidaklah murni semata-mata akibat sistem alam saja. Ada indikasi adanya unsur keterlibatan tangan-tangan manusia (antropogenic) yang juga ikut mempengaruhi proses alam yang sedang berlangsung. Penggunaan bahan bakar fosil yang tanpa kendali, praktek illegal logging dengan membabat habis hutan-hutan tropis telah memicu naiknya suhu di permukaan bumi. Suhu laut meningkat 0,5 derajat celsius sejak seabad terakhir merupakan dampak nyata dari pemanasan global.
Pemandangan kerusakan akibat terjangan Badai Tropis Haiyan
Pakar pemodelan iklim dari National Center for Atmospheric Research, Colorado, Amerika Serikat, Kevin E. Trenberth menyatakan bahwa dengan suhu air laut yang lebih hangat dengan kelembaban udara di lautan 4 persen lebih tinggi akan memicu terbentuknya badai tropis yang lebih banyak dari biasanya. Ada kecendaerungan badai dengan kategori 3 atau di atasnya meningkat makin sering terjadi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sejak tahun 1970-an durasi dan intensitas badai besar yang melanda kawasan Atlantik dan Pasifik mengalami peningkatan. Selain itu, curah hujan akibat dampak badai kini akan menjadi 5-10 persen lebih besar dari biasanya.
Berdasar fakta tersebut di atas, maka patut untuk kita renungkan bersama. Jika degradasi alam terus berlangsung dan tidak ada upaya untuk menghentikannya, maka bisa jadi bencana alam besar akan lebih sering menghampiri kita. ***
Seperti yang sudah diprakirakan sebelumnya, Badai tropis Haiyan datang pada Jumat (8/11) pukul 04.40 waktu setempat, yang selanjutnya menyapu kepulauan tengah Samar dan Leyte. Hujan deras yang disertai angin kencang memporak-porandakan seluruh wilayah yang dilewati zona badai. Banjir dan longsoran terjadi di mana-mana. Air laut bergolak dan menyeruak hingga di ketinggiannya mencapai 6 meter, selanjutnya menerjang pesisir pantai mirip peristiwa tsunami.
Badai tropis Haiyan menjadi salah satu badai paling dahsyat yang tercatat dalam sejarah. Badai Haiyan menerjang dengan kecepatan lebih dari 235 kilometer per jam dan embusannya mencapai 275 kilometer per jam. Dengan kecepatan yang fantastik ini maka Haiyan merupakan badai dengan kategori 5, dampaknya, banyak rumah mengalami kerusakan parah dan rubuh. Banyak wilayah akan terisolasi akibat pohon tumbang. Listrik dan air tak dapat didapatkan dalam hitungan minggu hingga bulan. Banyak area tidak dapat dihuni. Ternyata benar, Haiyan telah menghancurkan 70-80 persen bangunan perumahan di daerah-daerah yang dilaluinya. Kota Tacloban merupakan kota yang paling parah terkena amukan Haiyan. Hingga kini belum ada laporan pasti terkait jumlah korban tewas akibat badai. Beberapa sumber memprakirakan bahwa badai Haiyan menewaskan lebih dari 10.000 orang.
SEJARAH BADAI
Ditinjau dari sejarah badai merusak di Filipina, maka badai Haiyan yang terjadi saat ini hanyalah sebagian dari sejarah panjang bencana badai yang sudah berlangsung sejak masa lampau. Banyaknya catatan badai merusak di Filipina merupakan cermin akan kondisi geografi Filipina yang memang merupakan kawasan rawan badai tropis.
Filipina adalah negara yang paling berisiko mendapat terjangan badai tropis. Seringnya Filipina bagianj timur dilanda badai hingga mempengaruhi pola persebaran pemukiman masyarakatnya, misalnya, pantai timur Luzon menjadi sangat jarang penduduknya. Berdasar catatan Christopher C. Burt dalam Philippines Typhoon History, negara Filipina memang sering kali menderita akibat terjangan badai.
Sejak 1617 hingga saat ini, telah terjadi setidaknya 11 kali peristiwa badai yang merusak dan menelan banyak korban jiwa di berbagai kawasan. Catatan paling tua mengenai peristiwa badai mematikan di Filipina dimulai sejak 1617. Badai tropis tanpa nama yang terjadi pada 10 Oktober 1617 ini menewaskan sekitar 1.000 orang. Sementara itu, badai tropis yang paling mematikan yang pernah terjadi di Filipina adalah Badai Thelma 1991. Badai ini menyebabkan banjir bandang besar dan longsoran di Kota Ormoc, Provinsi Leyte menewaskan sekitar 5.000-8.000 orang.
Sejarah badai merusak di Filipina sudah berlangsung sejak lama dan menelan puluhan ribu korban jiwa, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Badai Angela yang terjadi pada 1867 menyebabkan 1.800 orang tewas, (2) Badai tropis tanpa nama terjadi pada 1897 menelan korban jiwa 1.500 orang tewas, (3) Badai Ike/Nitang 1984 menghantam kepulauan Filipina bagian tengah menyebabkan sebanyak 1.492 orang tewas, (4) Badai Winnie yang terjadi pada 2004 menelan korban 1.593 orang tewas, (5) Badai Durian/Reming 2006 menyebabkan sebanyak 1.399 orang tewas, (6) Badai Fengshen 2008 menelan korban 1.410 orang tewas, (7) Badai Sendong/Washi terjadi pada tahun 2011, menghantam bagian utara Pulau Mindanau menyebabkan 1.268 orang tewas, (8) Badai Bopha 2012 yang menghantam Pulau Mindanao, pulau ini sebelumnya tidak pernah diterjang badai, dan (9) Badai Bopha menyebabkan 1.146 orang tewas.
Secara statistik aktivitas badai di Filipina menunjukkan bahwa aktivitas badai tropis paling rendah terjadi bulan Mei. Selanjutnya aktivitas meningkat pada bulan Juni-September. Bulan Agustus menjadi bulan paling aktif terjadi badai di Filipina. Selanjutnya, aktivitas badai kembali menurun secara signifikan pada bulan Oktober.
PEMANASAN GLOBAL
Konsekuensi logis dari pesatnya perkembangan teknologi yang kian maju adalah munculnya risiko-risiko bencana yang sebelumnya tidak dialami oleh manusia. Pola kehidupan modern yang cenderung konsumtif dan dengan bebas mengekplotasi sumberdaya alam telah menciptakan masyarakat yang justru hidup dalam ketidaknyaman karena selalu berada dalam bayang-bayang ancaman bahaya.
Peristiwa superbadai terjadi tidaklah murni semata-mata akibat sistem alam saja. Ada indikasi adanya unsur keterlibatan tangan-tangan manusia (antropogenic) yang juga ikut mempengaruhi proses alam yang sedang berlangsung. Penggunaan bahan bakar fosil yang tanpa kendali, praktek illegal logging dengan membabat habis hutan-hutan tropis telah memicu naiknya suhu di permukaan bumi. Suhu laut meningkat 0,5 derajat celsius sejak seabad terakhir merupakan dampak nyata dari pemanasan global.
Pemandangan kerusakan akibat terjangan Badai Tropis Haiyan
Pakar pemodelan iklim dari National Center for Atmospheric Research, Colorado, Amerika Serikat, Kevin E. Trenberth menyatakan bahwa dengan suhu air laut yang lebih hangat dengan kelembaban udara di lautan 4 persen lebih tinggi akan memicu terbentuknya badai tropis yang lebih banyak dari biasanya. Ada kecendaerungan badai dengan kategori 3 atau di atasnya meningkat makin sering terjadi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sejak tahun 1970-an durasi dan intensitas badai besar yang melanda kawasan Atlantik dan Pasifik mengalami peningkatan. Selain itu, curah hujan akibat dampak badai kini akan menjadi 5-10 persen lebih besar dari biasanya.
Berdasar fakta tersebut di atas, maka patut untuk kita renungkan bersama. Jika degradasi alam terus berlangsung dan tidak ada upaya untuk menghentikannya, maka bisa jadi bencana alam besar akan lebih sering menghampiri kita. ***
Quote:
Spoiler for Penulis menurut TS:
Beliau adalah orang akademisi dari BMKG yang juga menjadi salah satu pengajar di AMG (Akademi Meteorologi dan Geofisika) yang tidak pernah berhenti mendarmakan ilmu2 nya tentang Meteorologi kepada masyarakat awam dengan bahasa yang lugas sederhana, tanpa mengesampingkan data dan fakta.
Salut buat beliau,tetep berkarya pak Daryono!
Salut buat beliau,tetep berkarya pak Daryono!
link
Spoiler for "":
https://www.facebook.com/notes/daryono-sutopawiro/sejarah-panjang-badai-dahsyat-di-filipina/10151773729316270
TS mengucapkan terima kasih uda mampir..
Spoiler for ritual wajib:
komen gan-->
rate 5 nya gan -->
cendolnya gan-->
rate 5 nya gan -->
cendolnya gan-->
Diubah oleh yopie37 12-11-2013 07:09
0
3.1K
Kutip
9
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan