Sembilan ekor anak panda yang dibiakkan di pusat penangkaran di Chengdu China, diberi pelajaran memanjat untuk pertama kalinya.

Memanjat adalah salah satu ketrampilan yang sangat penting bagi hewan berkaki empat ini agar dapat bertahan hidup di alam liar.

Sebagai hewan yang sekarang sangat langka di dunia, panda di Cina menikmati perlindungan besar dari pemerintah setempat.
Reuters menulis saat ini tersisa 1.590 panda di alam bebas, 376 panda dipelihara dalam penangkaran atau kebun binatang dan 128 diantaranya hidup di pusat riset dan penangkaran panda di Chengdu.
Dalam sesi pelajaran memanjat akhir pekan lalu, pengasuh membawa bayi-bayi panda mendekati sebatang pohon yang berkulit tebal agar mudah dipanjat.

Sulit memanjat
Mulanya panda tertua, Meng Meng usia empat bulan, dipilih pertama kali mencoba keahliannya menancapkan cakar di kulit pohon. Baru sekitar setengah meter ia nampaknya sudah kelelahan.
Berikutnya Ming Ming yang lebih muda diangkat pengasuh untuk mencoba rasanya memanjat pohon, tapi ia diam saja nampaknya tak tahu harus berbuat apa.
Tetapi ketrampilan ini bukan keahlian yang bisa sekali dipelajari, kata pengelola pusat riset Chengdu, bayi-bayi panda diperkirakan baru menguasai cara memanjat setelah latihan beberapa bulan.
Acara belajar memanjat ini mendapat perhatian besar masyarakat dan media yang umumnya tertarik melihat apa saja kegiatan hewan hitam putih ini.
Sementara pusat penelitian dan penangkaran Chengdu ini merupakan salah satu tempat riset paling terkemuka dalam pembiakan panda di Cina, dimana 42 ekor anakan panda dilahirkan di sana.
Panda sulit dibiakkan dan pemeliharaannya juga membutuhkan banyak tenaga dan biaya. Akibatnya populasinya sulit berkembang dengan cepat.
Sumber