Sebuah film dokumenter lingkungan yang mengeksplorasi krisis sampah global, biaya lingkungan dan kemanusiaan yang timbul akibat konsumsi berlebihan oleh manusia.

Disutradarai oleh pembuat film asal Inggris Candida Brady dan menampilkan aktor pemenang Academy Awards, Jeremy Irons, film ini akan tayang di Indonesia secara terbatas mulai 11 November mendatang.

Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis bekerjasama dengan Kartika Soekarno Foundation akan menayangkan film dokumenter (premiere) tersebut dalam pembukaan acara Festival Film Dokumenter ERASMUSINDOCS pada hari Senin, 11 November 2013, pukul 17.00 WIB.

Jeremy Irons akan hadir pada tanggal 11 November tersebut untuk berdiskusi lebih jauh dan menggaris bawahi pentingnya pesan dari film dokumenter ini. Kalangan pemerintah dan pengusaha juga diundang dalam pemutaran perdana TRASHED sebagai pihak yang bisa berperan aktif dalam menanggulangi problematika sampah.

TRASHED pertama kali ditayangkan pada Cannes Film Festival 2012 dan menjadi nominasi film dokumenter terbaik pada Raindance Film Festival.

“Sampah merupakan cermin dari pola konsumsi kita. Kini, sampah telah menjadi masalah serius, bukan hanya di perkotaan tetapi juga di pedesaan.TRASHED mengajak penontonnya untuk sadar bahwa satu sampah kecil seperti kantong plastik, sulit diurai dan dapat memberikan dampak negatif tidak hanya bagi kesehatan manusia tetapi juga ekosistem" kata Dr Efransjah, CEO WWF Indonesia dalam konferensi pers peluncuran film TRASHED di Erasmus Huis (7/11).

Hadir juga dalam konferensi pers tersebut Ibu Kartika Soekarno (Ketua Kartika Soekarno Foundation), Wouter Plomp (Wakil Duta Besar Kerajaan Belanda di Indonesia) dan Ton van Zeeland (Direktur Erasmus Huis).

Perubahan Gaya Hidup

Film ini menayangkan fenomena permasalahan sampah di 11 kota di dunia, termasuk di Jakarta.

“WWF mengharapkan TRASHED dapat disaksikan oleh khalayak luas, karena film ini dapat menyadarkan kita akan dampak mematikan sampah bagi manusia dan alam”, lanjut Efransjah. Untuk itu bekerjasama dengan komunitas Earth Hour Indonesia, WWF-Indonesia akan menayangkan film dokumenter tersebut di 31 kota di seluruh Indonesia.

Dalam Laporan WWF ‘Living Planet Report 2012, disebutkan bahwa saat ini manusia menggunakan sumberdaya alam melebihi 1.5 planet untuk memenuhi konsumsinya, padahal hanya tersedia 1 planet. Jika kita tetap meneruskan kebiasaan seperti ini maka kita akan membutuhkan 2 planet di tahun 2030.

Kurang lebih selama 5 tahun terakhir, melalui Kampanye Earth Hour, WWF-Indonesia secara terus menerus bersama sejumlah komunitas mendukung gaya hidup ramah lingkungan, termasuk mengurangi sampah melalui tindakan-tindakan mudah seperti membawa botol minum sendiri, menggunakan kantong belanja sendiri, menghemat energi dan menggunakan transportasi umum.

Bersama komunitas Earth Hour Indonesia di 31 kota, WWF ingin mengajak publik dengan skala lebih besar untuk menyaksikan TRASHED, dengan harapan dapat membangun kesadaran melalui generasi muda, yang dipercayai sebagai agen perubahan, agar lebih bijak saat berbelanja, mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle) barang-barang yang kita konsumsi setiap hari.

Pemutaran film “TRASHED” untuk umum akan dilangsungkan pada 14 November di Festival Film Erasmusindocs, di Erasmus Huis, Kuningan Jakarta.