Pada tahun 2011 sebuah gempa besar dan tsunami yang mengerikan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima, sebuah bencana nuklir yang sangat menakutkan dan menjadi bencana atom terburuk di dunia dalam 25 tahun.160.000 orang warga yang tinggal dalam radius 20 km dari pembangkit terpaksa harus diungsikan. Kini kawasan dimana banyak dilahirkan para samurai yang melegenda itu menjadi kota mati, penuh kenangan dalam kesunyian. Foto pembuka ini menjadi gerbang dari kawasan Futaba, Fukushima yang sepi. Tulisan tersebut berbunyi "Tenaga Nuklir - Energi untuk Masa Depan yang Lebih Baik".

Dapur sebuah rumah yang rusak dibiarkan sunyi dan dibiarkan berantakan di kota Namie yang turut pula dievakuasi. Operator pembangkit nuklir, Tokyo Electric Power Co saat ini sedang berjuang untuk membebaskan kandungan air yang terkontaminasi di utara kota yang lokasinya 240 km utara Tokyo. Hingga saat ini kebocoran itu masih berlangsung.

Sisa-sisa catatan ilmu sains dipapan tulis sebuah sekolah tampak masih terjaga seperti sedia kala saat proses belajar masih berlangsung di kota Namie, 6 mil dari pembangkit yang lumpuh kini.

Pantai dikotori dengan hambatan tsunami, wreckages mobil dan sampah lainnya Sebuah mobil rusak yang berkarat akibat terendam air dibiarkan menjadi bangkai besi karena terpapar radiasi nuklir di kawasan Namie dekat pembangkit listrik Daiichi. Pada bulan Juni tahun lalu, Tokyo Electric Power (TEPCO) mengakui bahwa ratusan ton tanah hingga kini terpapar radioaktif, setiap waktu hingga kini radiasi itu memapar air yang kemudian tersebar kemanapun.

Sebuah koran Fukushima Minpo dengan tanggal sehari setelah gempa dibiarkan bertumpuk di kantor redaksi koran tersebut di Namie Fukushima. Di halaman muka koran tersebut masih terllihat jelas berita utama "Gempa Berkekuatan 8.8 Skala Richter Adalah Gempa terbesar di Negeri Ini".

Bola dibiarkan pada posisinya di sebuah sekolah dasar di kota Namie yang hanya berjarak 6 mil dari pembangkit yang hancur.

Tanaman tumbuh lebat hingga menutup rumah yang hancur akibat gempa pada 2011 di kota Namie.

Kolam renang yang terdapat disebuah sekolah dasar kota Namie dibiarkan tak terawat kini.

Sebuah jam tergantung disebuah jendela yang rusak di sebuah sekolah dasar yang rusak di Namie.

Sepeda dibiarkan tergeletak dan ditinggalkan pemiliknya di stasiun kereta api Futaba, Fukushima.

Ruang Panel kontrol yang menyimpan alamat publik secara digital terlihat berkarat dan rusak di sebuah sekolah dasar kota Namie

Lampu penerang jalanan di kota Namie yang terkontaminasi dibiarkan menyala meski sudah tak ada penghuninya.

Zenjuro Nagaoka diikuti bersama istrinya Satoko membuang tikus mati dari sudut tokonya kala berlangsungnya waktu kunjungan keluarga di kota Namie, prefektur Fukushima. Sebanyak 20.000 mantan penduduk Namie diizinkan mengunjungi rumah mereka sebulan sekali dengan izin khusus tetapi, namun mereka tidak diizinkan untuk menginap di dalam zona eksklusi.

Potret sebuah keluarga samurai tergantung di dinding sebuah rumah kosong yang rusak di kawasan Namie.

Sendal-sendal tradisional tersusun rapih meski telah terkontaminasi nuklir disebuah rumah yang rusak di Namie, Fukushima.

Bunga liar dan vegetasi lainnya tumbuh di jalur kereta kota Namie di prefektur Fukushima.

Kantong plastik besar berisi terpancar tanah, daun dan puing-puing dari operasi dekontaminasi dibuang di sebuah lapangan tenis di taman olahraga di Naraha kota, yang ada di dalam 20 km (12 mil) radius eksklusi sekitar Fukushima Daiichi pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh. Yang paling ambisius radiasi bersih-up yang pernah dicoba telah terbukti mahal, rumit dan memakan waktu sejak pemerintah Jepang mulai lebih dari dua tahun lalu di tengah krisis nuklir Fukushima. Kantong plastik besar berisi terpancar tanah, daun dan puing-puing dari operasi dekontaminasi dibuang di sebuah lapangan tenis di taman olahraga di Naraha kota, yang ada di dalam 20 km (12 mil) radius eksklusi sekitar Fukushima Daiichi pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh. Yang paling ambisius radiasi bersih-up yang pernah dicoba telah terbukti mahal, rumit dan memakan waktu sejak pemerintah Jepang mulai lebih dari dua tahun lalu di tengah krisis nuklir Fukushima. Kantong plastik besar berisi terpancar tanah, daun dan puing-puing dari operasi dekontaminasi dibuang di sebuah lapangan tenis di taman olahraga di Naraha kota, yang ada di dalam 20 km (12 mil) radius eksklusi sekitar Fukushima Daiichi pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh. Yang paling ambisius radiasi bersih-up yang pernah dicoba telah terbukti mahal, rumit dan memakan waktu sejak pemerintah Jepang mulai lebih dari dua tahun lalu di tengah krisis nuklir Fukushima. Kantong plastik besar berisi tanah, daun dan puing-puing yang terkontaminasi dibuang di sebuah lapangan tenis di lapangan olahraga di kota Naraha, yang berada 20 km (12 mil) radius eksklusi disekitar Fukushima. Pembangkit tenaga nuklir Daiichi pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh. Hingga kini operasi membersihkan kontaminasi radiasi terus berlangsung dan menggunakan biaya yang luar biasa besar sejak 2 tahun lalu

Sebuah mesin penjual otomatis yang terbawa air kala tsunami terjadi dibiarkan berdiri disebuah sawah di kawasan zona eksklusi, pesisir Minamisoma, Fukushima.

Para nelayan kapal "Kiyomaru" menarik jaring mereka saat berlayar dikawasan kota Iwaki yang berada di sebelah selatan turbin pembangkit nuklir di Fukushima. Dikawasan ini penangkapan ikan dilarang akibat radiasi nuklir yang ikut larut di laut. Penangkapan hanya boleh dilakukan oleh kapal milik pemerintah untuk kepentingan penelitian.

Beberapa ikan yang ditangkap oleh nelayan di atas kapal "Kiyomaru" dipersiapkan untukpenelitian pemerintah di Fukushima

Noboru dan Nagako Harada berdiri di antara sapi-sapi mereka di zona terlarang di kota Namie, prefektur Fukushima. Pasangan ini setiap harunya harus menempuh perjalanan sehari-hari ke Namie untuk mengurus 30 ekor sapi mereka yang juga terpapar radiasi. Meski apa yang dihasilkan oleh sapinya pasangan ini tetap menjaga dan menghidupi binatang piaraannya. "Sapi adalah keluarga saya. Aku tidak ingin membunuh mereka dan saya tidak tahu apa yang harus dilakukan", kata Norobu

Keiko Sato tampak dalam cermin saat ia mengumpulkan barang-barang yang tersisa di rumahnya selama waktu kunjungan.

Keigo Sakamoto memegang Atom, salah satu dari 21 nya anjing miliknya. Sebanyak 500 hewan hingga kini tinggal dirumahnya yang juga terpapar radiasi di Naraha, prefektur Fukushima. Sakamoto, mantan petani yang menolak untuk meninggalkan zona eksklusi sdisekita pembangkit listrik tenaga nuklir Daichi yang lumpuh. Ia memilih tinggal untuk menjaga anjing kesayangan bersama banyak hewan milik para tetangganya, upayanya mendapat dukungan dari banyak orang

Seorang anggota penjaga keamanan berdiri menjaga zona eksklusi dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh karena tsunami di Fukushima.

Seorang petani memotong rumput di sebuah peternakan yang ditinggalkan di tepi zona eksklusi di Prefektur Fukushima.

Sebuah meja di sebuah restoran terlihat bersih di sebuah restoran yang berada di kota Namie.

Petugas pemadam kebakaran dari Kyoto memberikan penghormatan kepada para korban ketika mereka mengunjungi kawasan yang hancur oleh tsunami di kota Namie, prefektur Fukushima

Angka dari pengukur radiasi terlihat di dekat tempat penelitian nuklir di kota Namie.

Staf hotel menyambut tamu mereka, di meja mereka terdapat tanda tingkatan radiasi yang terpapar di lobi hotel dan kamar hotel yang beradi di kota Iwaki, selatan pembangkit listrik tenaga nuklir yang lumpuh di Fukushima.

Seorang surfer berjalan dipantai yang tak jauh dari pembangkit nuklir yang lumpuh di kota Iwaki. Hampir semua pantai di Fukushima dinyatakan tertutup bagi siapa pun.

Vegetasi tanaman tumbuh lebat di rumah yang kosong di Namie.

Sebuah monumen kecil untuk korban tsunami terlihat di depan sebuah rumah kosong yang hancur di kota Namie, Fukushima.

Seorang dokter melakukan pemeriksaan tiroid pada anak berusia empat tahun yang bernama Maria Sakamoto. Organisasi non-profit Jepang banyak menawarkan pemeriksaan tiroid gratis untuk anak yang berasal dari wilayah Fukushima