Latar Belakang

Ciliwung adalah sungai yang melintasi propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sungai lintas provinsi ini memiliki peran penting bagi kehidupan yang berada di sekitarnya. Ciliwung memiliki peran penting tidak hanya bagi manusia tapi juga flora dan fauna yang bergantung pada ketersediaan airnya. Peran penting Ciliwung ini, kini mulai terancam dengan banyaknya pencemaran lingkungan baik yang disebabkan oleh kegiatan industri maupun rumah tangga.

Penurunan kualitas lingkungan air Ciliwung ini, memberikan pengaruh bagi setiap mahluk yang bergantung pada kelestariannya. Berbagai jenis sampah dan limbah bisa ditemukan di Ciliwung. Paling mudah dilihat adalah sampah rumah tangga seperti kemasan plastik, styrofoam.
Keberadaan sampah dan limbah di aliran Ciliwung memberikan pengaruh buruk bagi ekosistem sungai.

Hari Ciliwung, semangat gerakan konservasi berbasis masyarakat, yang telah digulirkan para penggiat Ciliwung (Komunitas Ciliwung) pada tiap tanggal 11 November. Sejarah penetapan hari Ciliwung ini pada awalnya adalah ditemukannya Senggawangan pada tanggal 11-11-2011 di Kedung Buni-Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Hewan ini memiliki ukuran 140 x 90 cm dan berat 140 kilogram. Senggawangan (Chitra chitra Javanensis), yang merupakan kerabat dekat kura-kura, penyu, dan labi-labi ini menurut sebagian masyarakat Ciliwung sampai tahun 80-an merupakan satwa aneh dan sangat langka kemunculannya di permukaan air.

Pakar Herpetologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Institut Teknologi Bandung, Djoko Tjahjono Iskandar, mengatakan, Bulus Raksasa Ciliwung (Chitra chitra javanensis) sudah ditemukan sejak seabad lalu. Penemuan pertama tahun 1908, kata Djoko, mendapatkan dua individu. Satu individu kemudian disimpan di Museum Biologi Bogor dan satu lagi disimpan di salah satu museum di Jerman. Setelah penemuan pada tahun 1908 tersebut, sangat sedikit laporan penemuannya. Penemuan selanjutnya baru dilaporkan 70 tahun kemudian, tahun 1971 dan 1973. Tertangkapnya senggawangan memberi pesan yang sangat kuat kepada kita, rusaknya ekosistem sungai saat ini harus secepatnya di antisipasi secara menyeluruh sesuai dengan amanah Konservasi yang tertuang dalam UU no 5 tahun 1990 (anonymous). Satwa yang lebih dikenal sebagai Senggawangan atau Bulus Raksasa ini merupakan satwa langka yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan masuk dalam kategori satwa yang terancam punah berdasarkan Red List Appendix II CITES International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Beberapa catatan menerangkan, 92 persen ikan di sebagian besar aliran Ciliwung telah hilang (LIPI), didaratannya pun demikian, satu-persatu spesies flora lokal hilang, dan kini sebagai gantinya, spesies plastik dan ikan sapu-sapu dengan mudah kita jumpai yang kian hari terus bertambah.
Survei biologi tahun 1910 menemukan 187 jenis ikan asli Ciliwung. Pendataan ikan asli Ciliwung yang dilakukan oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor tahun 2009 – 2011, menemukan 20 jenis ikan. Jika dibandingkan dengan data temuan pada tahun 1910, dapat diketahui bahwa 167 jenis ikan asli telah punah (Komunitas Peduli Ciliwung Bogor,
2011).

link event : http://www.facebook.com/events/343856132425117/
Segmen Jakarta 8-11 November 2013
Pukul 09:00 - 15:00 WIB
Peringatan Hari Tata Ruang 8 November 2013 "Harmoni Ruang dan Air untuk Hidup Lebih Baik"

Pusat Kegiatan :
Komunitas Ciliwung Condet
Jl. Munggang No. 6, RT 10/4, Kel.Condet Balekambang
Kramat Jati - Jakarta Timur - 13530
contact person :
Eka Soeriansyah : 0821 1139 4480
Abdul Kodir : 0813 8074 8996

Sabtu, 9 November 2013
Pukul 11.00-15.00 WIB

link event : http://www.facebook.com/events/226336484196842/
MENGENANG JASA PAHLAWAN DI HARI CILIWUNG, orientasi keanekaragaman hayati dan lingkungan alam sungai Ciliwung wilayah Tengah (segmen 3 dan 4). Kegiatan bersama Komunitas Ciliwung-Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Iindonesia.

KEGIATAN UTAMA:
Sabtu,9 November,peserta ditunggu kedatangannya jam 16.00 wib & berkemah di Kp Gelonggong, Jl H Wahid,Bojonggede, Kab Bogor.
Peserta di perkemahan, acara:
1. Registrasi ulang
2. Technical Meeting
3. Istirahat malam


Minggu,10 November didahului Upacara Hari Pahlawan, START dilakukan jam 08.00 WIB. FINISH di Jembatan Grand Depok City/Kota Kembang, Depok (waktu tempuh 6 Jam)

Pukul 04.00
-Bangun pagi/Shalat Subuh
-Lipat tenda.pembersihan lokasi,pemanasan.

Pukul 06.00
-Makan pagi
-Persiapan upacara

Pukul 07.30
Upacara Hari Pahlawan dan START Jelajah Ciliwung

Pukul 13.00
Jembatan Kota Kembang/GDC
Jl raya Citayam,Depok FINISH


TRANSPORTASI:
- Perahu Karet
- Tubbing (ban dalam kendaraan besar)
- River board (papan selancar arus)

PESERTA:
1.Tim (pemilik perahu karet) beserta kendaraan pengangkut yang akan jadi tim Darat/pendukung saat penjelajahan
2. Perorangan perkumpulan (pemilik tubbing dan river board)
3. Perorangan/ penggiat lingkungan
Peserta perorangan yang membawa kendaraan sendiri perlu mengajak pendamping untuk membawa kendaraannya ke titik finish.

KONTRIBUSI: Donasi sukarela

PENDAFTARAN:
Peserta 1 dan 2, pendaftaran terakhir Sabtu,2 November 2013
Peserta 3, karena jumlah perahu karet terbatas maka 30 orang pendaftar awal mendapat prioritas seat di perahu

TEMPAT MENDAFTAR:
- Taufiq Des 08129967861
- Juliana Priscilla Dewi (cecil ) 083892238299
- Demang Wahyu Adiyo 085693152112

PERLENGKAPAN MINIMAL:
1. Pakaian ganti
2. Sepatu karet
3. Alat tidur ringkas
4. BOTOL AIR MINUMAN

- Workshop Komunitas
- Pengenalan YKRI dan Ruang Lingkup Gerakannya & Penjelasan Phala
Pusaka
- Tanggapan dari Gubernur DKI Jakarta (Jokowi)
(Menyinggung mengenai SK Gubernur tentang Budidaya Condet)
- Evaluasi Wilayah Percontohan
- Peninjauan oleh seluruh tamu VIP, komunitas, dan wartawan
- Prosesi Penanaman bersama

- Susur Ciliwung & Penanaman Pohon
- Sarasehan Ciliwung (KCC, GI, AIG, dan Pemprov Jakarta)
- Workshop Komunitas
- Workshop Sekolah Alam Ciliwung: Petualangan Banyu

- Pelatihan Daur Ulang
- Pelatihan Kompos
- Pelatihan Berkebun
- Bebersih, Biotilik dan Outbond
- Pagelaran Seni
- Lomba-lomba

Segmen Puncak 14 November 2013
Pusat Kegiatan di Komunitas Ciliwung Save Puncak
Jl. Pra Asia Afrika Sungai Cisampay Tugu Selatan.
RUNGKUN AWI
KONSERVASI HULU CAI