Jalan Tol Dalam Kota

Bukan, ini bukan soal pernah adanya kecelakaan maut atau kejadian mengerikan lainnya di jalan toldalam kota Jakarta. Gilang bukan pernah diganggu makhluk halus di jalan bebas hambatan ini seperti di film-film horor atau pembunuhan, di mana ada adegan menyetir seorang diri di tengah malam sunyi, dan tiba-tiba ada perempuan yang tiba-tiba menyebrang atau mencekik kita dari belakang. Bukan.

Gilang justru sangat ketakutan dengan nama dari jenis jalan ini yang tidak mencerminkan secara harafiah fungsi dan kelebihannya. Jalan tol dalam kota yang harusnya menjadi pilihan jalan yang lancar jaya dan lebih lancar dari jalan biasa, justru yang paling menakutkan Gilang karena macetnya yang tidak pernah padam!

"Namanya jalan bebas hambatan, tapi nggak pernah nggak macet. Kan serem tuh!" sesalnya.

TransJakarta Kuningan-Ragunan

Dengan spesifik Gilang menyebut rutenya dan juga jam dan harinya, yaitu di atas jam 6 sore dan saat weekdays. Ada apa gerangan? Apakah ada hantu yang 'menunggu' di shelter? Atau 'penjaga' tak kasat mata yang 'bertugas' di dalam bus malam tersebut? Lagi-lagi Gilang menggeleng. Bagi Gilang, di dalam bis TransJakartarute Kuningan-Ragunan di atas jam 6 sore, di hari kerja adalah mimpi buruk karena penuh sesak dan mengerikan!

"Penuhnya nyeremin! Di dalam bis kayak lagi liat penampakan: nggak bisa gerak dan nggak bisa kabur. Sesak!" ujarnya dengan mimik meyakinkan. Benar-benar mengerikan!

Parkiran Mall

Jika Urbanesian pecinta film thrillerdan sudah terbayang scene pembunuhan sadis di parkiran mall yang sepi, kondisi ini memang benar-benar bikin bergidik. Perempuan pulang malam, mall sudah tutup dan parkiran sepi. Tiba-tiba ada suara langkah kaki yang makin lama makin dekat. Ketika kita berhenti, langkah kaki ikut berhenti. Sudah bisa dipastikan jika kita lari, langkah kaki itu akan mengejar, sampai kita tidak sempat masuk ke dalam mobil! Ah! Apa Gilang punya pengalaman mengerikan yang sama?

"Parkiran mall, terutama kalau parkir kelamaan itu mengerikan. Melihat harga parkirnya lebih ngeri daripada muka pocong!" jawabnya santai. Alasan ini lebih tepat disebut mengerikan untuk dompet kita. Memang, setelah tarif parkir naik di beberapa mall besar di Jakarta, pergi ke mall rasanya sama menakutkannya seperti ke rumah hantu yang mencekam.

Minimarket

Ada apa di Minimarket? Bukannya tempat ini selalu identik dengan buka 24 jam, terang benderang, dan dijaga oleh karyawan yang ramah-ramah? Kenapa Gilang takut berada di tempat seperti ini? Atau jangan-jangan Gilang pernah diikuti hantu yang menyerupai petugas minimarket, menariknya ke gudang, dan mencekiknya sampai muka Gilang jadi seperti sekarang? Ada apa dengan minimarket?

"Di situ sekarang suka banyak anak alaynongkrong kan, makanya gue kalo ke situ takut.... takut disangka alay," jelas Gilang sambil setengah berbisik. Apa alasan ini belakangan juga sering menghantui pikiran Urbanesian?

Toilet Terminal

Kalau tempat ini, jelas spooky-nya tingkat kecamatan! Kita semua pasti setuju dengan Gilang kalau tempat yang sayangnya sudah sangat identik dengan jorok, kotor, basah, lembab, banyak preman, sempit, dan ssttt… pintunya sering tidak bisa dikunci ini adalah tempat paling horor seantero Jakarta!

Gilang mengamini kalau dia menaruh tempat ini di peringkat terpuncak tempat terseram di Jakarta karena baginya ia lebih berani berada di tempat spookyyang jelas spooky daripada berlama-lama di tempat satu ini.

"Terminal-terminal bis di Jakarta itu mimpi buruk semua orang. Nggak pernah dirawat, bikin serem. Gue dibayar aja nggak mau buang air di situ, eh ini malah disuruh bayar. Mendingan uji nyali di kuburan daripada di situ, asal jangan di toilet umun kuburan aja sih, double pasti seremnya!" paparnya panjang lebar. Kita percaya kok, kamu comic yang pemberani dan bernyali tinggi!