lagi iseng numpang kopas aja dari forum sebelah. siapa tau ga ada yg suka.

Aku iri dengan orang tuaku, karena ketika membeli sesuatu saat bepergian mereka selalu membelikanku porsi yang lebih besar dari porsi mereka. Dan aku tak pernah bisa melakukannya.

Aku iri dengan orang tuaku, karena dalam kesederhanaan mereka, mereka tetap bisa tersenyum lepas dan menyemangati satu sama lain. Sementara aku? Aku hanya bisa menyakiti pasanganku.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka selalu mengkhawatirkanku sekalipun keadaan mereka lebih mengkhawatirkan. Aku? Tak pernah terselip dipikiranku tentang bagaimana keadaan orang tuaku.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka bisa memberi dengan ikhlas lautan samudra terluas untukku. Sedang aku? Bahkan untuk setes air aku meminta imbalan.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka tak takut dengan segala resiko untuk memberiku apapun. Bahkan jika harus menempuh jalan yang mempertaruhkan nyawa. Aku? Hanya pengecut yang bisanya meminta.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka selalu mengerti apa yang aku rasakan, inginkan. Mereka paham dengan pasti keadaanku. Lalu aku apa? Aku bahkan selalu mencampakkan mereka ketika mereka memberi nasehat emasnya padaku.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka selalu memberi emas, atau lebih ku kenal dengan "Air mata saat memanjatkan doa untukku". Lalu apa yang ku lakukan? Hanya penuh karat yang terucap dari mulutku.

Aku iri dengan orang tuaku, karena mereka tak pernah melepaskan perlindungannya dariku. Selalu dalam setiap waktu, sekalipun ada jarak yang luar biasa membentang, tapi prlindungan mereka masih terasa sangat nyaman. Aku? Aku? Aku? Bukan apa, hanya anak yang tak tau diri.

"Orang tua adalah harta karun yang tak perlu dicari oleh seorang anak, namun sering dilupakan oleh anak"
sumber [/CENTER][/QUOTE]

kalo ga suka boleh cendolnya gan