Kaskus

News

Mr.RoojerAvatar border
TS
Mr.Roojer
Sindrom Bujangan dan Hindari Seks Merebak di Jepang, Angka Bayi Lahir Susut
Sindrom Bujangan dan Hindari Seks Merebak di Jepang, Angka Bayi Lahir Susut


Tokyo, Kemajuan Jepang di bidang ekonomi maupun teknologi sudah tak bisa diragukan lagi. Namun Jepang dapat dikatakan agak mundur untuk persoalan yang satu ini, yaitu rendahnya jumlah usia produktif. Apalagi baru-baru ini dilaporkan generasi muda Jepang lebih memilih membujang dan menghindari seks.

'Tren' aneh yang kerap disebut media Jepang sebagai 'sindrom bujangan atau celibacy syndrome' ini pun diberitakan oleh The Guardian. Media massa terkemuka dari Inggris tersebut mencatat bahwa jumlah lajang di Negeri Matahari Terbit itu sangat tinggi.

Berdasarkan hasil survei di tahun 2011, diperkirakan 60 persen pria dan 50 persen wanita berusia 18-34 tahun tidak terlibat dalam sebuah hubungan romantis. Dan dari survei lain juga terungkap hampir sepertiga masyarakat Jepang yang berusia di bawah 30 tahun tak pernah berkencan dengan siapapun sebelumnya.

Bahkan ketika berbicara soal gairah seksual, banyak penduduk Jepang yang tampaknya tumbuh menjadi masyarakat apatis. Terbukti dari hasil sebuah survei yang dikeluarkan awal tahun ini oleh Japan Family Planning Association (JFPA), 45 persen wanita berusia antara 16-24 tahun dilaporkan tak tertarik, bahkan jijik terhadap kontak yang bersifat seksual. Begitu pula dengan seperempat pria di negara tersebut.

Mengapa bisa begitu? Dalam artikel The Guardian, seorang konselor seks dan hubungan dari Jepang, Ai Aoyama mengungkapkan adanya laporan statistik terkait kekecewaan kawula muda Jepang terhadap sebuah hubungan maupun pernikahan.

"Baik pria maupun wanita mengatakan kepada saya jika mereka tidak melihat pentingnya rasa cinta. Mereka tak percaya ini bisa menggiring mereka ke hal-hal lainnya. Menjalin sebuah hubungan menjadi sangat sulit di sini," tutur Aoyama seperti dilansir Foxnews, Kamis (24/10/2013).

Tentu saja, The Guardian juga menulis tentang kekhawatiran pemerintah Jepang terhadap menurunnya ketertarikan seksual di masyarakat karena ini dapat berkontribusi terhadap krisis populasi di negara tersebut. Padahal Jepang sendiri sudah bermasalah dengan predikatnya sebagai salah satu negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia.

Sebuah studi mengungkap jumlah bayi yang lahir di Jepang pada tahun 2012 tercatat yang paling sedikit di antara tahun-tahun sebelumnya. Yang tak kalah ironis, dengan semakin banyaknya populasi yang menua, penjualan popok dewasa jauh lebih tinggi daripada penjualan popok bayi di tahun yang sama.

Salah seorang jubir JFPA bahkan mengatakan krisis populasi ini begitu signifikan hingga dikhawatirkan 'sewaktu-waktu masyarakat Jepang bisa punah'. Sebuah studi pun telah memperhitungkan dengan jumlah populasi Jepang sekarang yang mencapai 126 juta orang maka diperkirakan di tahun 2060 jumlahnya hanya akan tinggal sepertiganya, atau 42 juta orang saja akibat tren 'sindrom bujangan' ini.

Sumber: detikHealth
Spoiler for Sumber:


bener sih temen ane orang jepang jomblo 23 tahun katanya ga pernah pacaran pula emoticon-Bingung (S)

Komen dimari :3
0
4.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan