Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LadiessMan217Avatar border
TS
LadiessMan217
Ini suka duka jadi pekerja Freeport
Moga HT ya emoticon-Matabelo

Spoiler for No repsol coy:

PT Freeport Indonesia merupakan perusahaan idaman setiap pekerja tambang, baik kawakan maupun yang baru lulus sekolah. Logikanya, dengan status sebagai penghasil tembaga dan emas terbesar di Tanah Air, maka kesejahteraan karyawannya hampir pasti terjamin. Kabar soal tingginya bayaran pekerja Freeport sudah banyak beredar di masyarakat awam.

Rupanya isu ketidakpuasan atas gaji, keamanan kerja, dan fasilitas kesejahteraan tetap saja disuarakan para pekerja di tambang Grasberg, Papua itu.

Strategi mogok kerap dilakukan Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSP-KEP) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) cabang Kabupaten Mimika, mayoritas berisi karyawan Freeport, dalam menuntut peningkatan kesejahteraan. Salah satu yang terbesar, walau ada korban tewas dua karyawan, adalah mogok pada 2011.

Saat itu, mayoritas karyawan menolak kerja selama tiga bulan. Akibatnya Freeport rugi USD 6,7 juta per hari karena seluruh area berhenti beroperasi. Alhasil direksi memberi proposal kenaikan gaji 37 persen dijalankan bertahap hingga 2013 untuk kemudian dibahas lagi.

Tahun ini, karyawan perusahaan yang berinduk di Amerika Serikat itu menagih janji pada 2011. Aspirasi kencang disuarakan mulai April lalu, dipicu pembahasan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-18 yang memang jadi agenda rutin saban Hari Buruh Internasional (1 Mei).

Selanjutnya, isu sedikit bergeser, dengan ratusan pekerja mogok kerja akibat insiden 15 Mei 2013, saat Terowongan Big Gossan ambruk dan menewaskan 28 pekerja yang tengah berlatih simulasi bencana. Para karyawan menyebut ada pejabat Freeport yang harus bertanggung jawab atas peristiwa nahas tersebut. Mogok berakhir ketika terduga pengawas keamanan terowongan dirumahkan sementara.

Serikat pekerja solid, karena tiga perempat dari total 24.000 pegawai resmi Freeport bergabung dengan FSP-KEP SPSI.

Itu sebabnya, Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik Soetjipto, tak meremehkan anak buahnya. Berbulan-bulan negosiasi, akhirnya tuntutan pekerja dikabulkan kemarin, Selasa (22/10).

"Persiapan perundingan ini mencapai 9 bulan. Kami manajemen sama serikat pekerja sepakat selesaikan dengan musyawarah dan selesai dengan baik," kata Rozik di Ritz Carlton, Jakarta.

Ketua Serikat Kerja Freeport Indonesia Sudiro menerima tawaran itu. "Naik 20 persen (2 tahun) ini jalan tengahnya. Namanya manusia tidak ada puasnya. Tidak disepakati itu (40 persen) ya harus diterima," ungkapnya.

Dengan kepastian gaji meningkat, menarik untuk ditelusuri apa saja keuntungan yang kini didapatkan karyawan tetap Freeport. Sebaliknya, tentu ada duka dan kesulitan yang dialami para pekerja tambang itu, sehingga mereka terhitung rajin menuntut haknya.

Berikut rangkuman merdeka.com soal suka duka menjadi karyawan Freeport Indonesia, hasil pembicaraan bersama sang ketua serikat pekerja:


Spoiler for 1. Gaji tinggi:

Spoiler for 2. Banyak Tunjangan dan bonus:


Spoiler for 3. Dana pensiun besar:

Spoiler for 4. Kerja di lokasi ekstrem:

Spoiler for 5. Terisolir:


Spoiler for 6. Kesejahteraan beda dari Freeport negara lain:


Sumber

Quote:
Diubah oleh LadiessMan217 23-10-2013 00:20
0
13.4K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan