Beberapa orang termasuk saya hingga beberapa hari ini mungkin masih mengganggap
bahwa nama 'Ratu' yang terangkai pada nama Atut Chosiyah Chasan yang sekarang menjabat
sebagai Gubernur Banten adalah gelar Kebangsawanan, ternyata SALAH !

"Ratu pada Atut bukan gelar kebangsawanan seperti halnya gelar Gusti Kanjeng Ratu Hemas, permaisuri Keraton Yogyakarta" Seperti yang diungkapkan oleh Frangky Welirang (Presiden Direktur Bogasari).

Nama 'Ratu' pada yang ditaruh sebelum nama Atut Chosiyah sejatinya merupakan nama yang diberikan oleh Yayasan Kartini pada tahun 1998 tepatnya di bulan April sebelum kisruh 98 terjadi. Gelar tersebut diberikan karena kegiatan Atut Chosiyah pada saat itu yang aktif dalam isu-isu gender dan pada saat itu Perusahaan Frangky Welirang sebagai salah satu partisipan pada kegiatan tersebut.


Karena bukan nama seperti layaknya Gelar Kebangsawanan, Atut tidak mencantumkan gelarnya pada kartu identitas atau dokumen resmi. Salah satunya pada paspor. Nama Gubernur Atut hanya Atut Chosiyah Chasan. Nama Chasan diambil dari nama ayahnya, Chasan Sochib. Atut dan Chaeri adalah anak Chasan dari pernikahan dengan istri pertama.





Adapun public figurelain yang mendapat gelar sama pada saat itu adalah Krisdayanti, diva pop Indonesia. Namun gelar Ratu Krisdayanti, menurut Franky, sudah dicabut. "Alasannya apa, saya tidak tahu," katanya.