- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Gosip Nyok!
Perlukah Media Mengapresiasi Musisi Atau Band Pendatang Baru?


TS
jajang100
Perlukah Media Mengapresiasi Musisi Atau Band Pendatang Baru?
Kapanlagi.com - Lesunya industri musik bukan berarti menghentikan musisi berkarya. Mereka yang memiliki ide, kemudian menuangkan dalam bentuk lagu, terus ada sampai sekarang. Maka tak sedikit pula musisi yang membentuk band mencoba peruntungan dengan melempar karya ke pasar melalui media seperti online dan cetak.
Namun kenyataannya tak semua media online dan cetak mengapresiasi karya mereka. Berbagai alasan pun muncul terkait penolakan tersebut. Semisal band belum terkenal, genre musik pasaran, kurang pembacanya, dan lain-lain. Malah media-media itu tetap menginginkan band-band yang sudah ada dan memiliki nama. Akibatnya, karya dari musisi atau band baru pun terhambat dikenal lantaran tak diapresiasi media.
Lalu, apakah media terutama cetak dan online tidak perlu mengapresiasi band baru serta hanya mengutamakan band yang terkenal?
Melihat persoalan ini, pengamat musik Bens Leo berpendapat bahwa sebenarnya musisi atau band harus diapresiasi media. Apalagi dulu banyak dari mereka yang memiliki karya apik.
"Sebetulnya kalau karyanya bagus, kenapa gak? Dulu banyak yang bagus, tapi di radio. Harus dinikmati dulu karyanya agar bisa diresensi," katanya, Sabtu (12/10).
Ia juga menambahkan, selayaknya band yang melepas karya pun tidak semata single. Sehingga dengan lebih dari satu lagu maka kesempatan meresensi semakin banyak.
"Baiknya harus ada CD dan harus bukan single. Karena langkah single gak tepat. Tapi minimal empat atau lima lagu, agar lebih dibahas dari segala sisi," sambungnya.
Bens juga tak setuju dengan anggapan media menolak band baru karena selalu membawa genre melayu. " Bukan. Wali, misalnya. Mereka punya karakter. Kangen Band, ST12, D Bagindas. Melayu bisa saja aslah penuh kaidah di banyak lagu. Jadi kalau cuma satu lagu gak bisa diresensi," jelasnya.
Bens juga mengaku, penolakan media yang tak mau mengapresiasi terhadap band baru memiliki dampak positif dan negatif.
"Media gak salah kalau ragu nulis band yang cuma satu lagu. Yang salah, iklim musik sendiri. Pertanyaannya, kenapa hanya satu lagu? Harusnya banyak. Sehingga kalau konser pun bisa ditampilkan karya mereka sendiri yang bagus," imbuhnya kepada KapanLagi.com®.
http://musik.kapanlagi.com/berita/pe...ru-7f095e.html
Namun kenyataannya tak semua media online dan cetak mengapresiasi karya mereka. Berbagai alasan pun muncul terkait penolakan tersebut. Semisal band belum terkenal, genre musik pasaran, kurang pembacanya, dan lain-lain. Malah media-media itu tetap menginginkan band-band yang sudah ada dan memiliki nama. Akibatnya, karya dari musisi atau band baru pun terhambat dikenal lantaran tak diapresiasi media.
Lalu, apakah media terutama cetak dan online tidak perlu mengapresiasi band baru serta hanya mengutamakan band yang terkenal?
Melihat persoalan ini, pengamat musik Bens Leo berpendapat bahwa sebenarnya musisi atau band harus diapresiasi media. Apalagi dulu banyak dari mereka yang memiliki karya apik.
"Sebetulnya kalau karyanya bagus, kenapa gak? Dulu banyak yang bagus, tapi di radio. Harus dinikmati dulu karyanya agar bisa diresensi," katanya, Sabtu (12/10).
Ia juga menambahkan, selayaknya band yang melepas karya pun tidak semata single. Sehingga dengan lebih dari satu lagu maka kesempatan meresensi semakin banyak.
"Baiknya harus ada CD dan harus bukan single. Karena langkah single gak tepat. Tapi minimal empat atau lima lagu, agar lebih dibahas dari segala sisi," sambungnya.
Bens juga tak setuju dengan anggapan media menolak band baru karena selalu membawa genre melayu. " Bukan. Wali, misalnya. Mereka punya karakter. Kangen Band, ST12, D Bagindas. Melayu bisa saja aslah penuh kaidah di banyak lagu. Jadi kalau cuma satu lagu gak bisa diresensi," jelasnya.
Bens juga mengaku, penolakan media yang tak mau mengapresiasi terhadap band baru memiliki dampak positif dan negatif.
"Media gak salah kalau ragu nulis band yang cuma satu lagu. Yang salah, iklim musik sendiri. Pertanyaannya, kenapa hanya satu lagu? Harusnya banyak. Sehingga kalau konser pun bisa ditampilkan karya mereka sendiri yang bagus," imbuhnya kepada KapanLagi.com®.
http://musik.kapanlagi.com/berita/pe...ru-7f095e.html


anasabila memberi reputasi
1
1.1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan