Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kasfulAvatar border
TS
kasful
Saat Bikin Hatrick Lawan Korsel, ternyata Pul Sepatu Evam Dimas copot Dua Biji
Mungkin tak banyak yang tahu bahwa salah satu pul
sepatu Evan Dimas Darmono sebenarnya copot ketika dia
memborong tiga gol Indonesia ke gawang Korea Selatan
di kualifikasi Piala AFC U-19 grup G di Jakarta (12/10)
lalu. Itulah salah satu cerita yang dibawa Evan sebagai
"oleh-oleh" kala berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos
tadi malam. Berikut wawancara lengkap dengan kapten
timnas U-19 Indonesia itu:


Bagaimana rasanya meraih dua kesuksesan beruntun:
juara Piala AFF U-19 dan lolos ke putaran final Piala AFC
U-19?

Bersyukur dan sangat bangga dengan apa yang telah
kami capai. Ini berkat kerja sama serta kemauan keras
semua teman-teman saya yang ada di timnas (U-19).
Bagi saya, ini bukan prestasi kami yang ada di timnas,
tapi prestasi sepak bola Indonesia dan bangsa ini
sendiri.


Apa kunci kemenangan kalian atas Korsel yang
notabene juara bertahan?

Kuncinya hanya ada pada keyakinan. Sebelum
bertanding, saya bilang ke teman-teman, buat apa kami
semua latihan keras sejak kecil sampai sekarang tapi
tidak yakin dengan kekuatan diri sendiri. Mungkin pesan
itu yang membuat kami bisa lebih kompak dan bermain
bagus dan akhirnya bisa menang.


Jadi, kamu bisa mencetak tiga gol ke gawang Korsel
juga berkat keyakinan itu?

Benar, karena keyakinan untuk menang sangat besar,
apalagi pertandingan berlangsung di Indonesia. Padahal,
saat pertandingan melawan Korea itu, pul sepatu
sebelah kanan saya lepas dua biji di babak pertama.
Tapi, karena semangat dan yakin akan menang saya
hajar terus dan akhirnya bisa mencetak tiga gol.
"Ritual" kamu sebelum bertanding biasanya apa?
Minta doa restu orang tua adalah yang paling utama.
Beberapa saat sebelum pertandingan saya pasti
menelpon ibu saya dirumah, minta doa restu agar
diberikan keselamatan selama pertandingan dan bisa
memberikan yang terbaik bagi tim. Yang pasti, setelah
meminta restu dari orag tua, terutama ibu, saya merasa
lebih percaya diri dan yakin untuk bermain.


Banyak yang bilang kalian adalah generasi emas-nya
Indonesia. Menurut kamu, bagaimana caranya agar tim
ini bisa terjaga sampai ke level senior?

Semua pemain harus dikumpulkan dan menjalani
program latihan terpadu bersama-sama. Karena dengan
begitu pengawasan dan evaluasi kepada tim bisa
maksimal. Selain itu, saya melihat tim ini butuh jam
terbang di level internasional agar mental kami bisa
lebih bagus lagi. Lihat saja bagaimana permainan Korea
dan Vietnam selama kualifikasi kemarin, mereka bisa
bermain sebagus dan secermat itu karena sudah latihan
bersama sejak lama dan memiliki pengalaman
internasional yang cukup tinggi.


Bagaimana rasanya menjadi terkenal seperti sekarang
ini?

Kami tidak mau terlena dan terbuai dengan semua itu.
Toh apa yang kami raih selama ini belum ada apa-
apanya. Perjuangan kami masih jauh dan masih butuh
proses yang panjang. Semua pemain yang ada di timnas
sudah bertekad untuk tetap ingat dengan niat awal,
membawa Indonesia menjadi juara. Dan, untuk meraih
itu, jalannya hanya satu latihan keras.
Teman-teman setimmu banyak yang diganjar bonus
besar dari kepala daerah masing-masing. Nggak iri?
Saya sih nggak memikirkan itu, Mas. Sama sekali nggak
iri. Kalau nantinya dapat ya disyukuri, kalau nggak ya
nggak masalah. Fokus saya cuma bagaimana main bola
sebaik-baiknya.


Sebagai kapten, bagaimana cara kamu menjaga
kekompakan tim?

Kebetulan semua pemain yang ada di timnas rata-rata
asik-asik, semuanya tukang jahil dan punya selera
humor yang tinggi. Itu yang membuat kami cepat akrab
dan kompak kalau sudah di dalam lapangan. Saya
kangen dan ingin segera berkumpul dengan mereka lagi.


Bagaimana kamu melihat kondisi sepak bola Indonesia
saat ini?

Sebagai pemain yang masih baru, saya hanya berharap
kompetisi Indonesia bisa normal kembali. Sudah saatnya
semua energi yang ada harus dimaksimalkan untuk
membawa Indonesia berprestasi di level Internasional.
Kasihan, kalau gontok-gontokan terus, para pemain
malah yang jadi korban.


Apa pesanmu untuk perkembangan sepak bola usia dini
di Indonesia?

Untuk masalah pembinaan, lebih baik generasi sekarang
mulai diajarkan dengan metode sepak bola yang benar
dan sistematis. Kalau itu sudah terlewati dengan benar,
maka kualitas pemain juga pasti bagus. Selain itu, tidak
perlu ada tindakan pencurian umur di level usia dini,
karena itu akan menggangu karir mereka di level senior.

sumber: m.jpnn.com/news.php?id=196299
Diubah oleh kasful 18-10-2013 06:48
0
2.6K
22
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan