Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Metode Creighton, KB Alamiah yang cukup akurat
www.creightonmodel.com

Perencanaan KB secara alami (KB alamiah)

Perencanaan kelahiran secara alami (KB alami) adalah metode yang sepenuhnya alami di mana suami istri dapat mengatur kesuburan mereka. Wanita dapat menentukan kapan masa suburnya dengan mengamati lendir kesuburan yang keluar dari vagina. Badan kesehatan dunia WHO telah menemukan angka kegagalan metode KB alamiah ini hanya sebesar 0.3 % – 3 %, tingkat keberhasilan yang kurang-lebih sama dengan yang dicapai oleh KB non alami (kontrasepsi) kecuali sterilisasi. KB alami tidak membutuhkan biaya apapun dan tidak menimbulkan peningkatan resiko terhadap penyakit kanker. Di Amerika, pasangan dengan KB alami yang mengalami perceraian hanya 5 %, jauh lebih kecil dari prosentase pasangan dengan kontrasepsi yang bercerai yaitu sekitar 50 %.

Berdasarkan Metoda Ovulasi Billings, maka Model Creighton (MCr) memberikan suatu alternatif kepada pasangan untuk menerapkan KB Alamiah yang lebih akurat dari sistem kalender, yang akurasinya memang relatif kurang baik, terutama jika siklus wanitanya tidak menentu. Hanya ada sedikit ‘pengorbanan’ untuk melakukan metoda ini, yaitu sedikit ‘repot’ di pihak istri, dengan pengamatan yang harus sering dilakukan dengan kertas tisue dan pencatatan akan hasil-hasilnya. Pada awalnya memang ‘repot’, tetapi jika sudah biasa, maka itu sudah menjadi bagian dari diri. Metode ini sangatlah aman dan tidak menimbulkan efek samping, dan di atas semua itu, sejalan dengan prinsip KB Alamiah.

Model Creighton (MCr)

Model Creighton adalah cara yang dapat dilakukan oleh pasangan untuk mengetahui fase natural dari kesuburan dan ketidaksuburan yang terjadi di dalam tubuh wanita. Dengan pemahaman ini maka pasangan suami istri dapat mengetahui bagaimana untuk mencapai kehamilan maupun untuk menghindari kehamilan. Jadi ini sama sekali berbeda sengan alat kontrasepsi, dan juga metoda ini bukan alat kontrasepsi alamiah. Karena kontrasepsi fokusnya adalah penghancuran kemampuan procreation, sedangkan dasar metoda MCr ini adalah penghargaan terhadap keseluruhan pribadi manusia, yang diawali dengan pemahaman siklus yang terjadi di dalam tubuh istri. Jadi di dalam metoda ini, kesuburan dianggap sebagai bagian dari kesehatan, dan bukan sebagai “penyakit” yang harus dihancurkan, seperti dalam konsep kontrasepsi.

Dalam MCr, seorang wanita dan suaminya mempelajari tanda-tanda biologis dari siklus tubuhnya yang menunjukkan tentang kesuburan dan ketidaksuburannya. Dengan mempelajari tanda- tanda ini, dan ketentuan-ketentuannya, maka dapat diperoleh dialog yang lebih baik antara istri dan suami, saling menghormati, pembagian tanggung jawab dan pengendalian diri. Dengan menghormati tubuh pasangan, maka kasih yang diungkapkan antara suami istri dapat bertumbuh menjadi kasih yang tulus, tanpa mementingkan diri sendiri, tanpa menolak berkat kesuburan yang diberikan Tuhan. Kasih semacam ini mengantar jiwa yang terdalam dari seksualitas manusia.

Yang diadakan dalam MCr adalah melakukan observasi/ pengamatan lendir yang dikeluarkan oleh istri. Observasi ini diikuti oleh pengenalan akan artinya, dan pencatatannya, agar dapat dibandingkan dari hari ke hari di dalam satu siklus bulan itu, agar diperoleh pengertian dan disikapi sesuai dengan rencana pasangan suami istri tersebut.

Metoda Observasi MCr secara umum

Agar akurat, metoda Observasi MCr ini harus dilakukan rutin selama berkali- kali dalam setiap hari, untuk menjamin bahwa lendir yang dikeluarkan dapat diamati artinya. Untuk pengamatan diperlukan kertas tissue (toilet paper). Terdapat tiga langkah/ cara dalam setiap kali pengamatan, yaitu:

1. Pengelapan vagina dengan kertas tissue dengan memperhatikan apa yang dirasakan pada saat pengelapan ini.
2. Pengamatan pada apa yang ada di kertas tissue.
3. Jika ada cairan/ lendir yang keluar, maka pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan jari yaitu jempol dan jari penunjuk.

Maka untuk mengingat ketiga step ini, ingatlah kata kuncinya yaitu: SOFT

S: Sensasi (Apa yang dirasakan)
O: Observation (Pengamatan)
F: Finger -
T: Test (Pemeriksaan dengan jari)

Tahap pertama: mengenal sensasi/ apa yang dirasakan adalah penting, sebelum melihat apa yang terlihat di kertas tissue. Tahap kedua: melihat yang ada di tissue adalah untuk melihat apakah ada cairan lendir atau tidak. Jika ada, dilakukan tahap ketiga, yaitu pemeriksaan dengan jari cairan yang ada di permukaan tissue itu. Cairan/ lendir yang ada di kertas tissue itu harus semuanya ditest.

Setiap pengamatan ini dapat dituliskan di kertas, namun pada akhir hari (15 belas menit sebelum tidur malam), yang dicatat di tabel adalah data yang tersubur pada hari itu, untuk dibandingkan dengan hari-hari sebelum dan sesudahnya.

Bagaimana mengamati cairan/ lendir

Ada beberapa ketentuan untuk pengamatan metoda MCr ini yaitu:

1. Gunakan kertas tissue yang dilipat dengan rata.
2. Jangan menggunakan kertas tissue yang koyak/ lecek/ ‘crumpled‘, karena menjadi tidak akurat.
3. Arah pengelapan dari arah depan ke belakang.
4. Pengelapan dari arah muka vagina (labia) sampai ke belakang vagina (perineal body di dekat anus). Keputusan akan sensasi yang dirasakan, adalah sesuai dengan apa yang dirasakan setelah tissue ini selesai mengelap sampai ke bagian belakang (perineal body).
5. Pengelapan ini dilakukan sampai cairan/lendirnya habis.
6. Jangan melakukan pemeriksaan internal.
7. Jangan melakukan pemeriksaan dengan jari langsung di vagina.
8. Jangan mengamati dari apa yang terlihat di permukaan pakaian dalam.
9. Gunakan kertas tissue tanpa aroma, dan gunakan bahan pakaian dalam dari katun.

Kapan mengamati lendir ini ?

1. Setiap kali anda ke kamar kecil. Ini harus menjadi bagian dari ‘ritme’ anda. Sebab adakalanya cairan hanya keluar sekali dalam sehari, dan jika tidak sering diperiksa, maka bisa saja ‘terlewat’.

2. Setiap kali sebelum buang air kecil dan sesudah buang air kecil. Karena lendir bisa keluar sebelum atau sesudah buang air kecil.

3. Setiap kali sebelum dan sesudah buang air besar.

4. Setiap sebelum dan sesudah mandi, atau juga setiap sebelum dan sesudah berenang.

5. Setiap sebelum tidur.

6. Sebelum tidur malam hari, sekitar 15 menit sebelum tidur malam. Anda perlu ‘mengejan’/ ”bear down“, seperti seandainya anda mau buang air besar, supaya semua lendir (jika anda) dapat keluar dan dapat diamati. Sesudah itu hasilnya dicatat di tabel, untuk dibandingkan dengan seluruh catatan data pengambilan lendir hari itu. Data yang tersubur-lah yang dituliskan di tabel, untuk dibandingkan dengan hari-hari sebelum dan sesudahnya.

7. Setiap bangun di tengah malam untuk buang air kecil.

8. Buatlah keputusan definitif pada setiap pengamatan. Hasilnya anda catat di kertas (namun yang dimasukkan di tabel pada akhir hari hanyalah satu hasil dalam hari itu yang menunjukkan tanda ter-subur).

9. Jangan pernah berhenti mengamati. Sekali berhenti (terlompat satu hari) membuat pengamatan kurang efektif.

10. Jangan pernah merasa ‘sudah paham’ sebelum mengamati, karena siklus anda dapat berubah- ubah, demikian juga tanda yang diamati.

Walaupun kelihatanya begitu sering pengamatan diadakan, tetapi pada kenyataannya menurut observasi, lebih dari 90 % wanita dapat mengadakan pengamatan ini tanpa mengambil waktu lebih lama dari 30 detik.

Tujuan penerapan pengamatan MCr

Di bawah ini adalah beberapa hal yang menunjukkan pengamatan cairan yang keluar dari vagina istri. Sekilas memang terlihat rumit dan panjang; namun sebenarnya sederhana saja maksudnya. Yaitu pengamatan dilakukan untuk mengetahui saat-saat subur dan tidak subur dari siklus seorang istri. Pengamatan setiap hari dimulai saat hari pertama menstruasi sampai menstruasi selesai, diikuti oleh hari-hari berikutnya sampai pada menstruasi berikutnya.

Pada umumnya siklus seorang wanita terdiri dari:

1. Masa Menstruasi:
- Hari pertama menstruasi dikatakan sebagai hari #1.
- Masa menstruasi dapat berkisar antara 4-6 hari. Cairan yang keluar dapat dimulai dari banyak/ heavy flow (H) sampai dengan sedikit/ very light flow (VL).
- Masa heavy flow (H) dan medium flow (M) dianggap termasuk masa subur.

2. Masa Kering setelah menstruasi:
- Umumnya hanya berkisar 2-3 hari.

3. Masa Lendir/ Masa Subur
- Diawali dengan lendir keruh dan lengket, namun kemudian berangsur menjadi jernih dan ;entur, lalu menjadi berair atau encer.
- Tipe Lendir Puncak adalah jenis lendir yang mempunyai SALAH SATU dari ciri-ciri ini: jernih, lentur dan lubrikatif:

- Jernih artinya transparan/ tembus pandang.
- Lentur artinya dapat dilenturkan di jari sampai mencapai 1 inci/ 2,5 cm atau lebih.
- Lubrikatif artinya perasaan basah pada vagina, yang dirasakan pada saat pengelapan, sehingga harus dilap lebih dari sekali.

- Hari terakhir dikeluarkannya lendir tipe puncak ini dianggap sebagai Hari Puncak (Peak Day).
- Selama tiga hari setelah Hari Puncak terhitung sebagai hari-hari subur.

4. Masa Kering
- Masa hari ke-4 setelah hari Puncak sampai menstruasi berikutnya.

Catatan:
Pasangan yang mengusahakan kehamilan dianjurkan untuk melakukan hubungan suami istri pada saat hari-hari subur, terutama hari keluarnya lendir tipe Puncak, yaitu pada Hari Puncak dan selama tiga hari sesudahnya. Sedangkan pasangan yang berusaha mencegah kehamilan dianjurkan untuk berpantang hubungan suami istri pada hari- hari subur, yaitu pada masa menstruasi (H dan M), dan pada masa lendir. Karena masa kering setelah menstruasi juga dapat berubah-ubah [disebabkan karena menyusui, stress, capai/ lelah, sehabis keguguran, dst] maka bagi pasangan yang sungguh ingin mencegah kehamilan, maka hubungan suami istri pada masa tersebut juga sebaiknya dihindari.

Penjelasan Pengamatan MCr

Berikut ini adalah sistem pengamatan yang didasari atas cairan yang keluar dari vagina:

1. Keterangan pada saat menstruasi:

H= Heavy flow/ banyak
M= Medium/ sedang
L= Light flow/ sedikit
VL= Very light flow/ sangat sedikit, berupa flek
B= Brown or black bleeding/ coklat atau darah kehitaman

Catatan:

Untuk pasangan yang menghindari kehamilan:
- Saat H dan M adalah saat subur, maka jangan melakukan hubungan seksual.
- Pada saat L dan VL, (sedikit atau sangat sedikit cairan menstruasi yang keluar) hubungan seksual dapat dilakukan asalkan pada saat itu keadaan benar- benar kering/ tidak ada lendir yang keluar. Harap diamati, karena lendir dapat bercampur dengan darah coklat, dan jika ini yang terjadi, maka kondisi dapat dikatakan subur, dan jika dilakukan hubungan, maka dapat mengakibatkan kehamilan.

2. Keterangan untuk mengidentifikasikan Masa Kering dan Masa Lendir:

Berikut ini adalah kodenya, namun untuk keterangan selanjutnya, lihat sub- judul: Beberapa definisi kunci:

- Masa Kering:
0= Kering/Dry
2= Lembab/ Damp (di tissue), tanpa lubrikasi
2W= Basah/ Wet (di tissue), tanpa lubrikasi
4= Mengkilat/ Shiny (di tissue, tapi tidak lentur), tanpa lubrikasi

- Masa Lendir Subur
6= Lengket/Sticky (lendir dapat lentur sampai 0,5 cm atau 1/4″)
8= Agak lentur/ Tacky (lendir dapat lentur dari 0,5 cm s/d 2 cm atau 1/2″ s/d 3/4″)
10= Lentur/ Stretchy (lendir dapat lentur dari 2,5 cm atau lebih)

- Masa Lendir Sangat Subur
10 DL= Lembab/ Damp (di tissue), dengan lubrikasi
10 SL= Mengkilat/ Shiny (di tissue), dengan lubrikasi
10 WL= Basah/ Wet (di tissue), dengan lubrikasi

Catatan:

Masa Kering/Dry:
- Pada saat dilap, tidak ada lendir. Kertas tissuenya kering, tidak ada yang bisa diperiksa dengan jari di permukaan tissue. Tissue mudah koyak.
- Seandainya-pun setelah dilap, di permukaan tissue terdapat daerah yang lembab, dengan sedikit daerah di tengah yang mengkilat, namun tidak ada lendir yang dapat diambil dari tissue untuk diamati.

Masa Lendir Subur:
- Ketika dilap, keluar cairan/ lendir, yang dapat diambil dengan jari tangan.
- Kelenturan berkisar antara 0,5 cm sampai 2,5 cm.

Masa Lendir Sangat Subur:
- Ketika dilap, keluar cairan/ lendir, yang dapat diambil dengan jari tangan.
- Kelenturan sekitar 2,5 cm atau lebih.
- Keadaan lembab/ basah dengan lubrikasi adalah Lendir puncak (Peak-type mucus)

3. Keterangan untuk mengidentifikasikan warna:

B= Brown/ Black/ Bleeding = coklat/ kehitaman
C= Cloudy (white)= warna putih, tidak tembus pandang.
C/K= Cloudy/ Clear= sebagian putih, sebagian jernih/ tembus pandang
G= Gummy= lendir yang kental seperti lem
P= Pasty= putih seperti pasta gigi, tapi tidak lentur.
K= Clear= Tembus pandang
Y= Yellow =kuning/ kuning pucat
R= Red= darah segar
L= Lubricative= perasaan “basah” pada vagina

Catatan: Pada saat pemeriksaan, terutama untuk menentukan sifatnya jernih/ tembus pandang atau tidak, maka lendir itu harus dilihat oleh mata (sedapat mungkin sejajar dengan pandangan ke arah lampu/ sumber terang), agar menjadi lebih jelas.

4. Keterangan untuk mengidentifikasikan tanda kesuburan
Jangan lupa untuk mencatat berapa banyak anda melihat tanda yang paling menunjukkan kesuburan di sepanjang hari itu:

x1= terlihat hanya sekali
x2= terlihat dua kali
x3= terlihat tiga kali
AD= All day/ sepanjang hari (4 kali atau lebih)

Frekuensi ini dicatat di akhir hari, (15 menit sebelum tidur) untuk dibandingkan dengan hari sebelumnya dan sesudahnya.

Beberapa definisi kunci

1. Lendir tipe puncak kesuburan/ Peak Type Mucus
Jernih, lentur atau lubrikatif. SALAH SATU saja dari tipe ini atau kombinasi dari dua ciri-ciri ini sudah termasuk lendir tipe subur.

2. Lendir tipe tidak subur/ Non- Peak Type Mucus:
Tidak jernih, tidak lentur, atau tidak lubrikatif. KETIGA ciri-ciri ini harus ada bersamaan, baru lendir dapat dikatagorikan sebagai tidak subur.

3. Hari Puncak (the Peak Day):
Hari terakhir di mana lendir menunjukkan ciri-ciri jernih, lentur atau lubrikatif.

Hari Puncak ini baru bisa ditentukan pada satu hari atau dua hari sesudah hari Puncak ini terjadi. Faktor penting yang terjadi untuk mengidentifikasikan Hari Puncak ini adalah adanya perubahan dramatik/ tiba-tiba dari pola lendir yang terjadi pada hari sesudahnya. Perubahan ini terjadi karena pengaruh perubahan hormon di tubuh anda.

Maka Hari Puncak tidak ditentukan oleh banyaknya lendir. Hari Puncak adalah hari terakhir dari lendir yang bersifat salah satu dari ini: jernih, lentur atau lubrikatif, atau kombinasinya. Pada tabel Hari Puncak ini ditandai dengan huruf “P.”

4. Hari sebelum Hari Puncak (the Pre-Peak Day):
Fase dari hari pertama menstruasi sampai kepada Hari Puncak.

5. Hari setelah Hari Puncak (the Post -Peak Day):
Fase siklus dari hari setelah Hari Puncak sampai hari terakhir sebelum permulaan menstruasi berikutnya.

6. Akhir Hari (end of the day):
Pada saat akhir di mana anda akan tidur (15 menit sebelum tidur)

7. Kontak genital:
Kontak fisik antara organ genital suami dan istri. Termasuk di sini hubungan yang penuh (complete) ataupun yang tidak (incomplete), kontak yang dekat antara organ genital tanpa hubungan seksual, eyakulasi di daerah organ genital istri, ataupun persentuhan dengan tangan pada organ genital. Semua kontak genital harus dihindari jika pasangan bermaksud menghindari kehamilan.

8. Hubungan seksual:
Kontak/ hubungan dari keseluruhan pribadi suami dan istri, melebihi dari sekedar kontak genital. Hubungan seksual melibatkan komunikasi seksual antara suami istri, mencakup fisik, emosi, pikiran, rohani, dan terbuka bagi kemungkinan kelahiran.
Pencatatan dalam tabel

Tabel akan dibagi menjadi 35 lajur, untuk mewakili 35 hari dalam siklus. Silakan melihat tabel berikut ini:

Spoiler for Tabel Pengamatan Metode Creighton:


Silakan anda membubuhkan stiker/ tanda ataupun mewarnai kolom pada tabel dan menyertakan kode-kode identifikasi pada akhir/ malam hari (setiap hari), termasuk pada hari menstruasi. Silakan mencatat hasil setiap kali pengamatan, namun hanya memindahkan ke tabel (pada malam hari) tanda yang PALING menunjukkan kesuburan.

Perubahan sifat lendir ini lama-lama dapat menunjukkan pola tertentu.

Stiker/ simbol warna yang dipergunakan:
Stiker warna merah= untuk hari-hari anda mengeluarkan darah
Stiker warna hijau= untuk hari- hari kering
Stiker putih dengan gambar bayi= untuk hari-hari lendir dikeluarkan
Stiker hijau muda dengan gambar bayi= untuk hari- hari kering yang masih termasuk dalam ketiga hari subur setelah Hari Puncak (dalam hitungan 1,2,3 hari)

P= Hari Puncak (Peak Day) diletakkan pada stiker putih dengan gambar bayi.
1,2,3 (stiker hijau muda dengan gambar bayi)= ditempatkan pada tiga hari (1,2,3) setelah hari puncak
I= intercourse/ hubungan seksual suami istri

Contoh-contoh kode pengamatan dan artinya:
0 AD= Kering, sepanjang hari (All day)
2 AD= Lembab, tanpa lubrikasi, sepanjang hari
10 KL AD= Lentur, jernih, lubrikatif, sepanjang hari
6 C x1= lengket, keruh/ cloudy, terlihat hanya sekali sehari
8 GY x2= lentur, kental, kuning, terlihat 2 kali sehari
Diubah oleh dragonroar 24-10-2013 16:45
0
3.1K
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan