maaf kalo repost

Ani Yudhoyono geram atas komentar salah seorang pengguna instagram dengan akun @erie_nya. Akun tersebut mengritik SBY dan keluarga yang datang ke Pantai Klayar, Pacitan, dengan menggunakan batik saat kunjungan kerja beberapa waktu lalu.

Tak terima dengan komentar tersebut, Bu Ani lantas membalasnya dengan komentar. Bahkan sang Ibu Negara menyebut kata 'bodoh' dalam komentarnya.

Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar menyayangkan kata 'bodoh' yang keluar dari Ibu Negara. Menurutnya, Bu Ani seharusnya tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada rakyatnya.

"Sebagai Ibu Negara dari suatu negara yang besar harus memilih kata-kata yang tepat, jangan pernah gunakan kata bodoh ke rakyat. Siapapun gak mau disebut dengan kalimat bodoh. Tidak pantas menyinggung perasaan rakyat. Rakyat sekarang susah wajar mereka mengritik dengan cara mereka," kata Musni saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (17/10).

Menurutnya, masyarakat saat ini tengah menikmati buah dari reformasi yakni kebebasan berpendapat dan mengritik pemangku jabatan. Karenanya, seorang pejabat publik dan keluarga harus mau dikritik.

"Kalau jadi pejabat publik harus tulus menerima kecaman atau apalah dari masyarakat. Bisa jadi yang dianggap Ibu Negara baik belum tentu oleh masyarakat," katanya.

Dia mengatakan, masyarakat tidak mengerti kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Pacitan beberapa hari lalu. Sebab, dalam kunjungan tersebut SBY turut membawa anggota keluarganya.

"Masyarakat memandang apa yang dilakukan Presiden dan keluarga itu campur aduk antara kepentingan keluarga dan negara. Makanya saya setuju ada saatnya Presiden libur, tapi betul-betul libur bukan bekerja. Ini kunker ke kampung halaman tapi keluarga ikut, ini masyarakat anggap gak tepat," katanya.

"Kalau Ibu Negara dikritik jawablah dalam rangka mencerahkan masyarakat, sehingga apa yang dilakukan dipahami. Karena kemungkinan masyarakat gak paham apa yang dilakukan. Sehingga ada komunikasi dengan rakyat yang tingkat pendidikannya beda-beda, yang penting sampai ke masyarakat dan tidak tersinggung. Karena lebih baik pemimpin yang tersinggung daripada rakyat. Pemimpin kan punya semuanya, kalau rakyat kan terbatas," katanya.

(mdk/dan)


sumber
http://m.merdeka.com/peristiwa/ibu-n...nya-bodoh.html

makin puyeng kayanya " Bunda putri "