Jakarta - Polisi masih terus menyelidiki meninggalnya bayi berusia 9 bulan di Duren Sawit, Jakarta Timur. Enam orang saksi sudah diperiksa terkait meninggalnya bayi yang diduga mengalami kekerasan seksual ini.

"Sudah enam orang saksi kita periksa. Mereka dari pihak keluarga korban," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP M Soleh kepada detikcom, Senin (14/10/2013).

Soleh menyatakan belum bisa memberikan pernyataan soal dugaan adanya kekerasan seksual kepada bayi ini. Hal ini disebabkan hasil visum dari rumah sakit belum keluar. "Belum bisa kita simpulkan (kekerasan seksual) karena visumnya belum keluar," katanya.

Bayi berusia 9 bulan meninggal di salah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Timur pada Jumat (11/10). Dia meninggal dengan kondisi mengalami luka di bagian kelamin dan anus, diduga karena mengalami kekerasan seksual.

Jakarta - Bayi perempuan berusia 9 bulan tewas dengan dugaan mengalami kekerasan seksual. Luka-luka parah ditemukan di bagian organ intim bayi mungil yang sedang lucu-lucunya itu.

"Masih lidik, kita anggap tidak wajar lahir sehat selama sembilan bulan sehat. lagi lucu-lucunya," ujar Kapolres Jaktim Kombes Mulyadi Kaharni di Polres Jaktim, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (11/10) malam.

Mulyadi belum bersedia menjelaskan lebih detail tentang luka-luka seperti apa yang dialami si bayi. Dia juga belum bisa menyimpulkan apa penyebabnya. Namun, dia menegaskan betapa parahnya kondisi si bayi.

"Penyebabnya saya nggak bisa jelasin rinci yang pasti (kondisinya) parah," imbuhnya.

Polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang keluarga bayi tersebut. Tak hanya itu, polisi juga memantau rumah si bayi untuk dapat menemukan titik terang tentang apa dan siapa yang menyebabkan bayi tersebut meninggal dunia dalam keadaan yang janggal.

Ayah si bayi adalah seorang sopir truk, sedangkan ibunya seorang buruh cuci. Setiap hari si bayi dititipkan di rumah tantenya. Sedangkan dua minggu terakhir, bayi tersebut dijaga oleh kakeknya yang datang dari Lampung.

Jakarta - Rumah Sakit Bunda Aliyah sempat meminta pihak keluarga bayi perempuan sembilan bulan yang tewas diduga akibat kekerasan seksual untuk melakukan autopsi. Namun, keluarga menolak diduga karena faktor ekonomi.

"Orang tua tidak setuju (diautopsi) setelah kita bujuk akhirnnya mau diautopsi. Karena kita jelaskan kalau penyidik yang minta maka kami tanggung," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni di Mapolres Jaktim, Jumat (11/10/2013) malam.

Mulyadi mengatakan bahwa kematian bayi mungil ini dianggapnya tidak wajar. Dia juga tak ingin berspekulasi tentang penyebab kematian si bayi.

"Penyebabnya saya nggak bisa jelasin rinci yang pasti parah," lanjutnya.

Untuk itu pihaknya juga telah memeriksa tiga orang dari keluarga si bayi.

"Masih lidik, kita anggap tidak wajar lahir sehat selama sembilan bulan sehat. lagi lucu-lucunya," lanjutnya.

Hingga saat ini polisi telah memeriksa tiga orang anggota keluarga si bayi. Termasuk di antaranya kakek dari bayi tersebut.