Tembak 3 Orang hanya karena Rak Berantakan, Kopral Rio Terancam Dipecat
TS
ies.solution
Tembak 3 Orang hanya karena Rak Berantakan, Kopral Rio Terancam Dipecat
Spoiler for no repost:
Spoiler for for Kopral Rio:
Bandung - Pelaku penembakan, Kopral Satu (Koptu) Rio Budi Wijaya, sudah diamankan POM AU. Oknum prajurit TNI AU tersebut siap-siap menanti sanksi tegas. Salah satunya dipecat dari kesatuan.
Kadispen TNI AU Marsma SB Supriyadi menilai tindakan Koptu Rio itu kriminal murni. Aksi penembakan brutal yang menewaskan satu orang dan dua lainnya luka tembak ini tidak ada hubungannya dengan kesatuan tempat oknum tersebut bertugas.
"Nanti kan melalui proses hukum dulu. Setelah proses hukum itu, lalu sidang disiplin. Ini kategori (pelanggaran) berat, risikonya akan dipecat," jelas Supriyadi saat dikonfirmasi via telepon, Minggu (13/10/2013).
Koptu Rio berdinas di Provost Mako Paskhas Lanud Sulaeman. Saat ini, Rio sudah ditahan di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung. Supriyadi belum mengantongi data rinci dan kronologi diamankannya Koptu Rio.
"Saya baru dapat informasi melalui SMS dari Bagian Penerangan. Tapi yang pasti (Rio) sudah kami tangkap. Untuk selanjutnya, POM AU akan melakukan penyidikan terhadap oknum tersebut," ujar Supriyadi.
Spoiler for akhirnya Kopral Rio sudah tertangkap:
Bandung - Prajurit TNI AU Kopral Satu (Koptu) Rio Budi Wijaya sudah tertangkap. Pelaku penembakan yang menewaskan satu orang dan dua orang luka tersebut buron hampir seminggu.
"Ya betul. Sudah tertangkap," kata Kadispen TNI AU Marsma SB Supriyadi saat berbincang bersama detikcom via telepon, Minggu (13/10/2013).
Supriyadi belum mengetahui rinci kronologi penangkapan sang kopral. Begitu juga soal waktu penangkapan.
"Saya baru dapat informasi melalui SMS dari Bagian Penerangan. Tapi yang pasti sudah kami tangkap," ujar Supriyadi yang sebentar lagi menjabat Diropsat Basarnas.
Kopral Rio kabur bersama Siti Jubaedah alias Veni usai menembak 3 orang di tempat kos di Gang Narpan RT 4 RW 4 Kelurahan Situ Saeur Kecamatan Bojongloa Kidul, Bandung, Minggu (6/10). Sebelum ditangkap, jejaknya sulit terendus.
Spoiler for sebelumnya:
Bandung - Kopral Satu (Koptu) Rio Budi Wijaya (RBW) dikenal baik dan lembut oleh pemilik kos dan juga warga sekitar di Gang Narpan RT 4 RW 4 Kelurahan Situ Saeur Kecamatan Bojongloa Kidul. Begitu pula di kesatuannya. Koptu Rio yang bertugas di Provost Mako Paskhas Lanud Sulaeman, dikenal baik dan tidak temperamen. Karena itu diduga, aksinya itu merupakan akumulasi masalah.
Menurut Kadispen TNI AU Marsma SB Supriyadi, Koptu Rio dikenal baik dan kalem di kesatuannya di Provost Mako Paskhas Lanud Sulaeman. "Dia bukan orang yang lepas panas, dia baik dan pendiam kata teman-temannya," ujarnya saat dihubungi detikcom melalui telepon, Jumat (11/10/2013).
Karena itu, kata Supriyadi, kemungkinan besar apa yang dilakukannya adalah akumulasi dari kejadian-kejadian sebelumnya. "Jadi gini kok dia mengambil keputusan yang fatal, berarti ada akumulasi masalah yang terjadi sebelumnya," duga Supriyadi.
Bisa jadi, pelaku dan korban sering ribut. "Satu dua kali dimaafin, ya keliatannya ada akumulasi masalah. Tapi kita tidak bisa membuktikannya sebelum pelaku ditangkap," tandasnya.
Hampir sepekan setelah insiden brutal yang menewaskan Hendi alias Ele dan melukai Mumung serta Ade, Koptu Rio hingga saat ini belum berhasil ditangkap. TNI AU dibangtu jajaran Kodam III Siliwangi ikut memburu pelaku. Polisi juga dilibatkan.
Supriyadi menegaskan pihaknya tidak mungkin melindungi pelaku. "Kita terus mencarinya, tapi tidak bisa ditentukan waktunya," tandasnya.