Usai dikejutkan oleh terjadinya serangan teroris, Kenya kembali menjadi sorotan internasional. Kali ini terkait berita tentang tiga pria yang dituduh merudapaksa murid sekolah dan hanya mendapatkan hukuman memotong rumput di halaman kantor polisi.



Seperti dilansir oleh BBC pada Kamis (10/10), seorang gadis berusia 16 tahun dilaporkan telah dipukuli dan dirudapaksa oleh enam pria, saat pulang dari upacara pemakaman kakeknya di Kenya barat. Usai dirudapaksa, gadis tersebut dilemparkan ke parit sedalam dua meter hingga ia menderita cedera tulang belakang. Akibat cederanya itu, ia kini terpaksa harus menggunakan kursi roda untuk kegiatan sehari-hari

.

Kepada surat kabat The Daily Nation, ibu sang gadis yang menolak disebutkan namanya, menyatakan karena anaknya mengenali tiga tersangka, ia kemudian melaporkan mereka ke kantor polisi. Namun alih-alih mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya, ketiga pria itu hanya mendapat hukuman memotong rumput di kompleks kantor polisi dan kemudian dibebaskan.



"Padahal saya ingin para pelaku ditahan dan dihukum,seberat-beratnya" kata sang korban yang hingga kini identitasnya dirahasiakan. Peristiwa yang terjadi pada Juni lalu, baru terangkat ke permukaan dan diberitakan surat kabar setempat setelah beberapa pengguna media sosial menceritakanya di dunia maya dan sontak langsung menimbulkan kemarahan public.



Untuk meringankan penderitaan korban, The Daily Nation sendiri menggelar kampanye yang berhasil mengumpulkan dana sebesar US$7.000.

"Ia tidak hanya menjadi korban kejahatan yang brutal, yang mengubah kehidupannya selamanya, tapi ia juga tidak mendapatkan keadilan," kata Ann Gitao-Kinyua, direktur pemasaran Nation Media Group, kepada kantor berita AFP.



Soal ini lantas sampai ke meja para anggota parlemen. Setelah mengecam ulah polisi tersebut, mereka lantas mendesak pihak kepolisian nasional untuk kembali membuka kasus tersebut sekaligus menyelidiki modus di balik ringannya hukuma bagi para pemerkosa tersebut. (hj/Islam Indonesia/bbc) foto:shutterstock.com



http://www.islamindonesia.co.id/inde...emotong-rumput