- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
(HOT) Urine (Air Seni) Sebagai ''Sumber Energi Alternatif''


TS
denychips
(HOT) Urine (Air Seni) Sebagai ''Sumber Energi Alternatif''

DI TRIT denychips

Spoiler for NO REPOST:

Spoiler for Klik:



Quote:




Quote:


Quote:
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Quote:
Indonesia dan Masalah BBM-nya
Saat ini, mungkin banyak negara-negara yang sedang bingung soal tingginya harga minyak dunia. Bahkan negara kita sendiri, yaitu Indonesia juga “galau” soal itu. Malah hingga saat ini pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat lagi bingung, apakah harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), atau tetap dengan harga sekarang dengan konsekuensi pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar sebagai subsidi untuk menutupi tingginya harga minyak dunia. Selain itu, kita juga harus pahami bahwa permasalahan BBM itu tidak hanya terkait soal harga yang selalu naik, tapi juga terkait dengan ketersediannya. Perlu kita ketahui, bahwa minyak merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Itu artinya, pada waktu tertentu minyak akan habis dan kita perlu sesuatu yang bisa kita gunakan sebagai alternatif pengganti minyak sebagai bahan bakar mobil atau motor, serta juga moda transportasi lain yang bisa dipakai tanpa menggunakan BBM.
Nah, biar kita juga tidak ikut pusing tujuh keliling seperti pemerintah, ini saya coba berikan informasi soal solusi yang dilakukan oleh Belanda untuk mengatasi permasalahan tersebut. Nah, solusi ini
mungkin bisa dijadikan sebagai solusi alternatif bagi bangsa kita, agar ke depan kita tidak lagi selalu dipusingkan soal BBM.
Solusi yang Ditawarkan Belanda
Belanda yang merupakan negara yang menjadi negara juara 2 di Piala Dunia 2010 di Jerman ini, lagi mengembangkan temuan baru mereka, yaitu memanfaatkan air seni atau urin sebagai bahan bakar minyak pengganti BBM.
Peneliti dari Universitas Teknologi Delft dan Lembaga Penelitian DHV yang
Mengembangkannya
Selama ini banyak orang yang menganggap bahwa urin hanyalah sisa hasil metabolisme yang terjadi di dalam perut manusia. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi para peneliti yang berasal dari Universitas Teknologi Delft dan lembaga penelitian DHV. Seperti berita yang telah dilansir oleh Radio Nederland, disebutkan bahwa para peneliti tersebut telah mengembangkan teknologi pemanfaatan gas amonia yang terdapat di dalam urin sebagai bahan bakar. Bahkan tidak hanya itu, para peneliti itu juga telah mendaftarkan paten temuannya di Cina, Afrika Selatan, Amerika, dan Eropa.
Mengubah Urin Menjadi Sumber Energi
Alternatif
“ Sederhana”, ya kata itulah yang tepat digunakan untuk menggambarkan proses mengubah urin menjadi sumber energi alternatif. Pertama-tama, urin yang mengandung senyawa amonia ini dipanaskan secara perlahan. Setelah proses itu dilakukan, urin akan berubah menjadi gas amonia. Gas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel bahan bakar (fuel cell), sejenis generator. Selanjutnya gas yang telah dimasukkan ke dalam sel bahan bakar itu digunakan untuk memproduksi energi listrik. Nah, apabila pasokan urin dijaga agar selalu tersedia, maka energi listrik pun bisa diproduksi terus-menerus.
Seperti yang disebutkan oleh Radio Nederland, bahan bakar urin ini telah memasok energi setara 110 ribu Megawatt di 30 ribu rumah atau seluas satu kota kecil. Jika produksi urin ditingkatkan, maka para peneliti tersebut bisa memprediksi daya yang dipasok adalah 5 kali lipat. Selain digunakan untuk memasak, BBU (bahan bakar urin) juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggerakkan mobil bertenaga listrik. Inilah yang menjadi keunggulan dari teknologi ini, yaitu dengan energi yang dikonversi dari angin dan
matahari, yang amat bergantung pada kondisi alam.
Saat ini, mungkin banyak negara-negara yang sedang bingung soal tingginya harga minyak dunia. Bahkan negara kita sendiri, yaitu Indonesia juga “galau” soal itu. Malah hingga saat ini pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat lagi bingung, apakah harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), atau tetap dengan harga sekarang dengan konsekuensi pemerintah harus mengeluarkan anggaran yang cukup besar sebagai subsidi untuk menutupi tingginya harga minyak dunia. Selain itu, kita juga harus pahami bahwa permasalahan BBM itu tidak hanya terkait soal harga yang selalu naik, tapi juga terkait dengan ketersediannya. Perlu kita ketahui, bahwa minyak merupakan salah satu sumber energi yang tidak dapat diperbaharui. Itu artinya, pada waktu tertentu minyak akan habis dan kita perlu sesuatu yang bisa kita gunakan sebagai alternatif pengganti minyak sebagai bahan bakar mobil atau motor, serta juga moda transportasi lain yang bisa dipakai tanpa menggunakan BBM.
Nah, biar kita juga tidak ikut pusing tujuh keliling seperti pemerintah, ini saya coba berikan informasi soal solusi yang dilakukan oleh Belanda untuk mengatasi permasalahan tersebut. Nah, solusi ini
mungkin bisa dijadikan sebagai solusi alternatif bagi bangsa kita, agar ke depan kita tidak lagi selalu dipusingkan soal BBM.
Solusi yang Ditawarkan Belanda
Belanda yang merupakan negara yang menjadi negara juara 2 di Piala Dunia 2010 di Jerman ini, lagi mengembangkan temuan baru mereka, yaitu memanfaatkan air seni atau urin sebagai bahan bakar minyak pengganti BBM.
Peneliti dari Universitas Teknologi Delft dan Lembaga Penelitian DHV yang
Mengembangkannya
Selama ini banyak orang yang menganggap bahwa urin hanyalah sisa hasil metabolisme yang terjadi di dalam perut manusia. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi para peneliti yang berasal dari Universitas Teknologi Delft dan lembaga penelitian DHV. Seperti berita yang telah dilansir oleh Radio Nederland, disebutkan bahwa para peneliti tersebut telah mengembangkan teknologi pemanfaatan gas amonia yang terdapat di dalam urin sebagai bahan bakar. Bahkan tidak hanya itu, para peneliti itu juga telah mendaftarkan paten temuannya di Cina, Afrika Selatan, Amerika, dan Eropa.
Mengubah Urin Menjadi Sumber Energi
Alternatif
“ Sederhana”, ya kata itulah yang tepat digunakan untuk menggambarkan proses mengubah urin menjadi sumber energi alternatif. Pertama-tama, urin yang mengandung senyawa amonia ini dipanaskan secara perlahan. Setelah proses itu dilakukan, urin akan berubah menjadi gas amonia. Gas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sel bahan bakar (fuel cell), sejenis generator. Selanjutnya gas yang telah dimasukkan ke dalam sel bahan bakar itu digunakan untuk memproduksi energi listrik. Nah, apabila pasokan urin dijaga agar selalu tersedia, maka energi listrik pun bisa diproduksi terus-menerus.
Seperti yang disebutkan oleh Radio Nederland, bahan bakar urin ini telah memasok energi setara 110 ribu Megawatt di 30 ribu rumah atau seluas satu kota kecil. Jika produksi urin ditingkatkan, maka para peneliti tersebut bisa memprediksi daya yang dipasok adalah 5 kali lipat. Selain digunakan untuk memasak, BBU (bahan bakar urin) juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggerakkan mobil bertenaga listrik. Inilah yang menjadi keunggulan dari teknologi ini, yaitu dengan energi yang dikonversi dari angin dan
matahari, yang amat bergantung pada kondisi alam.
Quote:
Diubah oleh denychips 23-10-2013 17:46
0
1K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan