- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ketua MK : ih Gemeeesss deh yey


TS
breeco
Ketua MK : ih Gemeeesss deh yey
Apa jadinya saat "Sang Pembuat Keputusan" yang biasanya berwibawa dan gagah menjadi terlihat feminim ?
Itulah yang terjadi saat ketua MK (tersangka KPK) ditanya wartawan mengenai janjinya dari ucapan mulutnya sendiri. Ketua MK yang ditangannya mempunyai kuasa yang MAHA penting, yaitu memutuskan sengketa Pemilu/Pilkada, dimana dia (Ketua MK) memutuskan siapakah pemimpin yang berhak memimpin jutaan nyawa manusia. Dengan gagah dan penuh wibawa sang pembuat keputusan ini pun sering kali menghantamkan palu keadilanya.
Tetapi pada hari Kamis 30 Okt 2013 malam, semua kesan Keadilan, Kewibawaan, Ketegasan itu sirna sudah dari tangan "Sang Pembuat Keputusan" dan berubah menjadi kesan Feminin, Gemas dan Malu ... ini fotonya gan, dengan rasa kesal di hati dan bibir yang dilipat-lipat "Sang Pembuat Keputusan" ini menampar dengan feminimnya wartawan yang bertanya kepadanya, mungkin dalam hati dia berkata "ih Gemeeesss deh yey"

Untung saja kejadian ini segera di hentikan oleh pihak yang berwenang, kalau tidak Ketua MK tersebut akan melanjutkanya dengan jambak-jambakan antara Ketua MK dengan para Wartawan yang tersulut emosinya


Apakah yang menyebabkan ini terjadi ? mungkin semua cerita harus ditarik ke masa lalu pada kurang lebih satu setengah tahun silam tepatnya pada 12 Maret 2012 di mana Ketua MK yang saat itu menjabat sebagai Juru Bicara MK mengatakan
lalu pada tanggal 3 okt 2013 malam, saat Ketua MK turun dari mobil tahanan KPK, salah seorang wartawan bertanya
hal itu membuat "Sang Pembuat Keputusan" akhirnya maen tampar-tamparan dan lipat-lipatan bibir yang sesungguhnya ingin juga jambak-jambakan (belum sempat)
Hal ini mengingatkan kita kembali dengan pertanyaan masa lalu, "Kenapa Monas masi kosong ?" dan "kenapa jari-jari masi menempel ?" apakah maksud Ucapan Jeng Akil dan Seus Anas itu (potong jari, gantung di monas) adalah untuk orang lain , bukan untuk dirinya sendiri ? ... mungkin statment mereka lebih tepatnya seperti ini
"Ini ide saya, dibanding dihukum mati. Lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor asalkan bukan saya yang dipotong jarinya,".Akil Mochtar
Ataukah Jeng Akil dan Seus Anas terlalu banci
untuk memegang kata-katanya sendiri,Apakah mereka Lelaki
? Mari kita tunggu
Itulah yang terjadi saat ketua MK (tersangka KPK) ditanya wartawan mengenai janjinya dari ucapan mulutnya sendiri. Ketua MK yang ditangannya mempunyai kuasa yang MAHA penting, yaitu memutuskan sengketa Pemilu/Pilkada, dimana dia (Ketua MK) memutuskan siapakah pemimpin yang berhak memimpin jutaan nyawa manusia. Dengan gagah dan penuh wibawa sang pembuat keputusan ini pun sering kali menghantamkan palu keadilanya.
Tetapi pada hari Kamis 30 Okt 2013 malam, semua kesan Keadilan, Kewibawaan, Ketegasan itu sirna sudah dari tangan "Sang Pembuat Keputusan" dan berubah menjadi kesan Feminin, Gemas dan Malu ... ini fotonya gan, dengan rasa kesal di hati dan bibir yang dilipat-lipat "Sang Pembuat Keputusan" ini menampar dengan feminimnya wartawan yang bertanya kepadanya, mungkin dalam hati dia berkata "ih Gemeeesss deh yey"

Untung saja kejadian ini segera di hentikan oleh pihak yang berwenang, kalau tidak Ketua MK tersebut akan melanjutkanya dengan jambak-jambakan antara Ketua MK dengan para Wartawan yang tersulut emosinya


Apakah yang menyebabkan ini terjadi ? mungkin semua cerita harus ditarik ke masa lalu pada kurang lebih satu setengah tahun silam tepatnya pada 12 Maret 2012 di mana Ketua MK yang saat itu menjabat sebagai Juru Bicara MK mengatakan
Spoiler for Pernyataan Akil mengenai koruptor:
lalu pada tanggal 3 okt 2013 malam, saat Ketua MK turun dari mobil tahanan KPK, salah seorang wartawan bertanya
Spoiler for Pertanyaan wartawan mengenai janjinya akil sendiri:
hal itu membuat "Sang Pembuat Keputusan" akhirnya maen tampar-tamparan dan lipat-lipatan bibir yang sesungguhnya ingin juga jambak-jambakan (belum sempat)
Hal ini mengingatkan kita kembali dengan pertanyaan masa lalu, "Kenapa Monas masi kosong ?" dan "kenapa jari-jari masi menempel ?" apakah maksud Ucapan Jeng Akil dan Seus Anas itu (potong jari, gantung di monas) adalah untuk orang lain , bukan untuk dirinya sendiri ? ... mungkin statment mereka lebih tepatnya seperti ini
"Ini ide saya, dibanding dihukum mati. Lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor asalkan bukan saya yang dipotong jarinya,".Akil Mochtar
Ataukah Jeng Akil dan Seus Anas terlalu banci


Spoiler for Buka:
Spoiler for Sumber:
Diubah oleh breeco 04-10-2013 10:28
0
1.4K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan